Chapter 2 : Dua Perusuh

8 3 0
                                    

.
.
.
.
.

Happy Reading^^

Di sini kedua pemuda tampan dengan pakaian tentara tengah memindahkan kayu yang sudah dipotong oleh salah satu senior mereka.

DAKK!

DAKK!

Naruto memandang ngeri kayu yang telah terbelah menjadi dua oleh kapak tajam itu.

DAKK!

Di sebelahnya, pemuda dengan gaya rambut mirip pantat ayam tengah meringis melihat kulitnya yang memerah akibat terpapar sinar matahari terlalu lama.

DAKK!

"Gila! Ni hari panas banget!" keluhnya sambil mengipas wajah tampannya itu.

Senior mereka yang tengah memotong kayu menggunakan kapak berhenti memotong dan mengelap keringatnya dengan bajunya.

"Kau benar, Sas! Hari ini memang sangat panas." pria yang terlihat seumuran Obito itu menyetujui keluhan Sasuke.

"Oleh karena itu, sebaiknya kita bergegas menyelesaikan ini agar bisa cepat-cepat istirahat." setelah itu, dia melanjutkan kembali pekerjaannya memotong kayu.

Naruto terlihat bersemangat. "Yosh! Kau benar Senior Jugo!" sementara Sasuke yang duduk di sebelahnya hanya memutar bola malas melihat tingkah gila sahabat kuningnya itu.

Setelah kayu terkumpul cukup banyak, akhirnya Naruto dan Sasuke mengangkut kayu itu untuk dipindahkan ke Gudang persediaan. Sementara Jugo masih lanjut memotong kayu-kayu yang tersisa.

Sasuke membawa kayu-kayu itu dengan tampang malas. Dia sangat benci berada di kamp pelatihan militer. Aneh, bukan? Padahal dia berasal dari keluarga Uciha yang setiap anggotanya terjun dalam bidang militer, tapi Sasuke justru membencinya. Karena sikapnya inilah yang membuatnya tidak disukai oleh para tetua. Tapi Sasuke tidak perduli, karena yang ia perdulikan sekarang adalah hal-hal yang ia ingin lakukan saja. Bukan sebatas sesuatu hal yang wajib dia lakukan sebagai keluarga Uciha. Dan bukan cuman dia yang melanggar peraturan Uciha, tapi Itachi yang merupakan kakak kandungnya juga melakukan hal yang sama dengan bekerja sebagai Dokter. Sasuke ingin sekali bisa seperti Itachi, akan tetapi itu masih sangat lama...karena dia sekarang masih harus berada di bawah pengawasan Fugaku, walaupun usianya sudah mencapai dua puluh empat tahun.

Berbeda dengan Sasuke yang terlihat malas, Naruto justru terlihat sangat ceria dan bersemangat.

Kenapa dia bisa bersemangat?

Itu karena saat ini dia tengah berjalan menuju tempat di mana perempuan cantik nan tegas berada, yaitu gudang persediaan.

Perempuan yang menjadi alasannya untuk tetap berada di kamp pelatihan yang tidak dia sukai ini.

Sepertinya Naruto harus berterima kasih banyak pada kedua orangtuanya yang mengirimkan ke sini. Ya, walau pada awalnya Naruto sebut jahat dan tidak sayang anak itu.

Ah! Itu cuman masa lalu. Naruto menggeleng kepalanya.

Sasuke hanya menatap malas sahabat di sampingnya ini, yang dia lihat sebagai orang gila karena tersenyum tidak waras.

.

Setelah sampai di depan Gudang persediaan. Benar saja, terdapat perempuan yang berteriak keras sambil berkacak pinggang pada beberapa orang.

Tapi di mata Naruto, perempuan itu terlihat lucu dengan wajahnya yang memerah marah.

"Ketua Izumi!" seru Naruto sambil berlari mendekat dengan semangat.

Uciha's Love Story : We Will Conquer YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang