Chapter 6 : Perjodohan

7 2 0
                                    

.
.
.
.
.

Happy Reading^^

Pemuda yang memakai jas dengan rapi itu mulai berjalan memasuki Kantor Pusat Pertahanan milik Uciha.

"Tuan Muda Shisui!" dia menoleh pada Ajudan setia Pamannya.

"Anda sudah datang? Tuan besar sudah menunggu Anda di Ruang Pertemuan Khusus," alis Shisui terangkat mendengar bahwa tempat bertemu mereka adalah Ruangan yang jarang digunakan Fugaku untuk bertemu, kecuali rapat militer yang benar-benar penting seperti terdapat mata-mata yang berhasil menyusup ke Markas bahkan mencuri data-data penting.

"Kenapa di sana?"

"Saya tidak tahu. Tapi yang pasti Tuan besar memerintahkan saya untuk membawa Anda ke Ruangan tersebut, Tuan muda." Shisui mengangguk dan mengikuti langkah Ajudan pamannya itu.

Shisui merasa heran, tidak biasanya Fugaku memanggilnya lebih dari satu kali ketika dia baru saja tiba di rumah. Tapi sepertinya, apa yang ingin dikatakan Fugaku ini sangat mendesak dan Shisui harus segera menemuinya.

Begitu sampai ke pintu masuk yang terbuat dari kayu pohon jati itu. Shisui dapat melihat lambang Keluarga Uciha terukir indah di depan pintu tersebut, ditambah lagi dengan ukiran gambar burung phoniex dan percikan api di sekelilingnya.

Ajudan pamannya mengetuk pintu. "Pemimpin! Ini saya dan saya telah mengantar Tuan muda Shisui sampai ke sini."

"Persilahkan Shisui masuk!" perintah tegas dari balik pintu itu.

"Baik! Silahkan, Tuan muda."

Ajudan Fugaku Uciha memegang pegangan pintu kayu tersebut dan mendorongnya ke depan mempersilahkan Shisui untuk masuk.

Pemuda itu melangkah masuk dan melirik sekilas pintu ditutup kembali setelah dia masuk.

Dia menoleh ke depan dan mendapati Fugaku Uciha bersama seluruh Tetua Keluarga Uciha.

Tentu saja Shisui sedikit terkejut melihat kehadiran para Tetua keluarganya, tapi dia tidak bisa menampakkan wajah penasaran karena itu akan merusak martabat Uciha.

Di Ruangan itu, terdapat meja berbentuk persegi panjang dengan Shisui yang berdiri beberapa meter dari ujung meja. Fugaku duduk di ujung meja yang berartikan dialah pemimpin di meja tersebut.

Shisui diam untuk menunggu Fugaku bersuara sesuai dengan etika Uciha. Di mana paling muda harus menunggu pemimpin keluarga atau orang yang paling tua untuk berbicara.

"Kamu sudah datang?" ucap Fugaku tanpa membuka matanya.

"Iya. Paman,"

"Apa kamu tahu alasan aku memanggilmu ke sini?" Fugaku membuka matanya dan menatap datar sang Keponakan yang berdiri di depannya beberapa meter.

"Saya tidak tahu alasannya. Paman," Fugaku menganggukkan kepalanya dan matanya melirik ke salah satu Tetua yang sepertinya ditugaskan untuk memberitahukan sesuatu pada Shisui.

"Saya di sini akan mewakilkan Pemimpin Keluarga dan para Tetua untuk memberitahukan padamu. Shisui Uciha,"

Kening pemuda tampan itu berkerut melihat seorang tetua klan itu berdiri sambil membuka sebuah buku yang ukurannya cukup besar di tangannya.

"Sesuai dengan salah satu isi perjanjian antar dua klan yaitu Senju dan Uciha. Di mana perjanjian itu berisi untuk bersumpah saling terikat dalam benang merah..."

Shisui terkejut bukan main, dia bukan orang bodoh yang tidak tahu maksud dari kalimat 'saling terikat dalam benang merah' itu menandakan adanya sebuah pernikahan. Akan tetapi, dia tidak ingin menyela salah satu tetua yang sedang membacakan perjanjian karena itu sangat tidak sopan seperti halnya menyela saat orang yang lebih tua berbicara. Dia hanya berdiri tegak dan diam.

Uciha's Love Story : We Will Conquer YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang