Chapter 16 : Surat & Persiapan

24 5 2
                                    

.
.
.
.
.

Happy Reading^^

Mobil Jeep yang dikendarai Sasuke dan Naruto berhenti di sebuah tempat yang merupakan perbatasan Negara mereka dan Negara Tetangga.

Sasuke tampak memperhatikan setiap sudut tempat itu. Naruto menatap betapa Sasuke yang sangat waspada hari ini.

"Di sini tempatnya?" tanya Naruto yang membuka suaranya. Sasuke hanya menoleh sekali sebelum kembali memperhatikan tempat itu.

"Ini tempatnya." jawab Sasuke sebelum membuka pintu mobil dan keluar. Naruto pun mengikutinya.

Sasuke menutup pintu mobil agak kencang sembari memperhatikan tempat itu. Tidak lupa di tangannya ada map yang harus dia berikan di tempat itu.

"Tempat ini aneh, Teme! Masa iya tidak ada yang menjaga di sini?!" omel Naruto sembari keluar dari mobil. Tapi Sasuke tidak memperdulikan Naruto. Dia mengambil walkie talkie yang ada di saku celananya.

"Ini Sasuke Uciha dari Barak Militer 20 yang diketuai oleh Izumi Uciha datang untuk menyampaikan pesan Ketua Izumi. Tolong keluar!" seru Sasuke tegas.

Tiba-tiba beberapa orang berbaju serba hitam dengan penutup wajah berlari ke arah mereka. Naruto kaget melihat orang-orang itu, tapi Sasuke tidak kaget sedikit pun.

"Bersiap Naruto!" seru Sasuke yang memasang kuda-kuda siap menyerang. Naruto pun juga ikut bersiap, walaupun dia bukan dari keluarga militer seperti Sasuke. Tapi dia cukup bisa bertarung karena dipaksa Sakura untuk ikut latihan bela diri dengannya sejak kecil.

"Hiattt!"

Buakkk

Pakkk

Kedua pemuda itu bertarung dengan orang-orang berpakaian serba hitam.

Walaupun dicap sebagai anak pembuat onar oleh para Tetua Uciha, bukan berarti Sasuke tidak berlatih seperti halnya saudara-saudaranya yang lain. Hanya saja, Sasuke tidak suka dikekang dan di perintah untuk melakukan hal-hal yang tidak dia sukai. Pemuda pembuat onar itu berhasil merubuhkan tiga orang dalam waktu tiga menit.

Di sisi lain Naruto cukup kewalahan walau orang-orang yang dia hadapi tidak sebanyak Sasuke.

"Uciha memang tidak bisa diremehkan, ya?" celetuk seseorang dari balik pohon, menyaksikan pertarungan kedua pemuda itu dan para bawahannya.

"Bukankah dia yang paling muda di antara saudara-saudaranya? Berarti dia adalah anak yang terkenal sebagai pembuat onar itu oleh Para Tetua Uciha?" jelas Rekannya yang berdiri di sampingnya.

"Benarkah dia orangnya?" ucap orang itu. Lalu dia berjalan ke arah pertarungan.

Terlihat Sasuke berhasil menumbangkan banyak lawannya. Dia memegang leher musuhnya dan membantingnya ke tanah, lalu menendang orang terakhir dengan sangat keras.

Di sampingnya, Naruto menahan satu lengan musuhnya lalu membantingnya ke tanah.

Sasuke dan Naruto saling bertatapan dengan nafas masing-masing terengah-engah.

"Kerja bagus, Sasuke!" seru Naruto dengan penuh semangat dan Sasuke menganggukkan kepalanya sekali dalam diamnya.

Suara tepuk tangan bergema di tempat itu.

Uciha's Love Story : We Will Conquer YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang