Malam hari ini pancaran sinar rembulan nampaknya kalah indah dengan senyum yang menghiasi wajah tampan Saga. Hari minggu ini telah ia habiskan seharian bersama Senja. Dan entah mengapa begitu terasa menyenangkan.
Pagi belanja bersama, dilanjut menikmati gelato di kedai. Sampai rumah merecoki gadis itu ketika sedang membuat donat bersama sang ibu. Siangnya mereka makan bersama, ada Dewa juga yang ikut serta.
Tak sampai itu, selesai makan ketika Senja ingin pamit pulang, Miranda mengajak ia untuk melihat beragam bunga milik wanita itu di taman belakang rumah. Senja tertahan lebih lama di kediaman Gautama.
Selesai melihat beragam bunga milik nyonya rumah, barulah Senja benar-benar pulang tentu diantar oleh Saga karena Miranda tak membiarkan gadis itu pulang sendiri apalagi yang meminta Senja datang ke mari adalah dirinya.
Sampai di panti, Saga tak langsung pulang. Ia sempat bermain bersama anak-anak panti. Ada hal unik yang terjadi sesaat sebelum Saga pulang. Laki-laki itu tersenyum geli mengingatnya.
"Kak Saga kok nggak pernah bawa mainan buat kita?" tanya gadis kecil bernama Ana.
Saga mengerjabkan mata tak menyangka akan mendapat pertanyaan itu. Senja melihat Saga tak enak.
"Ana, tadi kan udah dikasih donat," tegur Senja. "Maaf, anak-anak terbiasa dapat mainan dari tamu yang datang," ucap Senja pada Saga.
"Oh, gitu. Gapapa, kalian mau kak Saga kasih mainan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Rahasianya
Novela JuvenilBagaimana rasanya menjalani hidup namun orang di sekitar menjauhi kalian? Hal itu dialami oleh Lembayung Senja. Gadis itu harus merasakan dijauhi teman satu sekolahnya karena sebuah rumor yang beredar. Rumor seperti apa dan bagaimana itu bisa ter...