12. Misi Meneror Saga

43 15 46
                                    

Suara alarm memenuhi isi kamar bernuansa hitam di pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara alarm memenuhi isi kamar bernuansa hitam di pagi ini. Gorden yang masih tertutup menghalangi sinar matahari masuk ke dalamnya membuat ruangan itu masih cukup gelap tanpa lampu yang dinyalakan.

Tak butuh waktu lama bagi Saga untuk bangun dari tidur lelapnya. Saga bukan tipe manusia yang ketika suara alarm sudah terdengar, bergegas bangun untuk mematikan benda yang membuat ia terbangun lalu kembali tidur. Sebuah lagu dengan penggalan lirik bangun lagi tidur lagi tidak pernah dipraktekan oleh laki-laki itu.

Bangkit dari ranjang, Saga langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual pagi. Setelah beberapa menit di dalam sana, Saga keluar dengan handuk yang masih melilit di pinggangnya, menampilkan tubuh yang nyaris sempurna. Dada bidang, perut kotak-kotak hasil olahraga meski tak rutin setiap hari ditambah tinggi badan yang lebih dari 1,7 meter itu membuat Saga terlihat makin mempesona.

Harum tubuh Saga saat ini bisa tercium dari jarak beberapa meter baik oleh manusia maupun makhluk tak kasat mata yang tengah memperhatikan laki-laki itu dari atas lemari. Dia bukan hantu cabul yang suka mengintip. Bisa dilihat saat Saga memakai seragam, hantu itu menutup mata.

"Sejujurnya aku lemah jika berhadapan dengan laki-laki tampan. Bagaimana bisa aku menakutinya?" keluh Ayu.

"Sedikit mengerjainya mungkin tak masalah," lanjut Ayu menimbang.

Setelah siap dengan seragam sekolah di tubuh, Saga mengambil tas lalu melangkah keluar kamar untuk sarapan sebelum sang Ibu memanggilnya.

Brakkk!

Baru memegang handle pintu, Saga dikejutkan dengan suara barang terjatuh. Laki-laki itu membalikkan badan mendekat ke asal suara.

"Kenapa bisa jatoh?" gumam Saga heran melihat sebuah buku jatuh dari meja belajarnya.

Setelah mengambil dan meletakkan buku itu ke tempat semula, Saga kembali melangkah keluar namun lagi-lagi suara benda jatuh menghentikannya. Kali ini sebuah wadah berisikan peralatan alat tulis yang jatuh hingga isi di dalam sana berserakan di lantai. Saga memunguti benda itu satu persatu. Meski dalam kebingungan, Saga tak ingin ambil pusing. Ia berpikir kalau penyebab barang itu berjatuhan adalah karena angin. Tanpa ia sadari, gorden di jendela kamar laki-laki itu bahkan lupa ia buka.

Ayu menatap kepergian Saga. "Sepertinya dia bukan manusia yang mudah ditakuti."

Ya, jatuhnya barang-barang di atas meja Saga adalah ulah Ayu. Para hantu penunggu sekolahan yang sebelumnya dikumpulkan oleh Ares, sudah mulai menjalankan misi mereka. Misi untuk meneror Saga.

Di sekolah, Saga tak langsung masuk ke dalam kelas. Ia lebih dulu ke toilet untuk buang air. Tak ada orang lain di sana selain Saga dan satu sosok yang memang sudah menanti kedatangan Saga.

Suara air mengalir dari bilik di samping tempat Saga. Saga tersentak saat suara seseorang terdengar memanggil namanya. Ia tak merasa salah masuk toilet namun kenapa ia mendengar suara perempuan di sini?

Senja dan RahasianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang