Warning, terdapat adegan kekerasan dan semacamnya, di mohon kebijakan dalam membaca.
Dikatakan bahwa di ujung gedung sekolah yang sepi dan jarang dilewati, terdapat sebuah kamar mandi yang tak boleh dimasuki. Letaknya tersembunyi di balik sebuah lorong dekat tangga, sebuah ruang kecil yang terkunci dari pandangan yang tak seorang pun berani menggali lebih dalam. Ruangan kecil itu, dengan pintu kayu yang catnya sudah mulai terkelupas dan jendela yang tertutup rapat oleh debu tebal, menyimpan rahasia yang hingga kini tak ada seorang pun berani untuk menyibaknya.
Menurut desas-desus yang berkembang, beberapa tahun lalu seseorang mengakhiri hidupnya di sana. Tidak ada yang tahu pasti alasannya. Tubuhnya ditemukan dalam keadaan menggantung, mata terpejam dengan ekspresi wajah yang tak bisa diartikan. Kejadian tragis itu menimbulkan berbagai spekulasi dan menjadi awal dari cerita horor yang tak pernah benar-benar menghilang.
Bisik-bisik antar murid menjelma menjadi legenda menyeramkan, membentuk kisah hantu yang membuat bulu kuduk berdiri. Mereka mengatakan bahwa kadang, di saat sore menjelang malam ketika gedung sudah sepi, terdengar suara isakan lirih dari balik pintu yang terkunci. Suara itu begitu pelan, hampir seperti bisikan, tetapi cukup untuk membuat siapa pun yang mendengarnya merasa merinding. Lebih menakutkan lagi, sesekali terdengar ketukan pelan di pintu, seperti seseorang yang meminta untuk dibukakan, padahal tidak ada siapa pun di sekitar.
Beberapa murid yang penasaran mencoba membuktikan kebenaran cerita itu, tapi mereka selalu kembali dengan wajah pucat dan mulut terkunci rapat, enggan berbicara tentang apa pun yang mereka alami. Entah itu hanya ilusi atau kenyataan, tetapi aku tahu ada sesuatu di balik cerita itu yang terasa lebih nyata-sesuatu yang mungkin tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat.
Hari itu, setelah bel terakhir berdering, aku bergegas keluar kelas secepat mungkin. Rasanya waktu berjalan begitu lambat sepanjang hari, dan aku sudah terlalu lama menahan keinginan untuk ke kamar mandi. Detik demi detik terasa menyiksa saat aku berada di kelas, menunggu izin keluar yang akhirnya datang dengan dering bel jam pulang. Begitu suara nyaring itu memecah keheningan, aku langsung melesat keluar tanpa menoleh lagi.
Langkahku semakin tergesa-gesa menapaki lantai koridor yang mulai lengang, menyusuri barisan pintu kelas yang tertutup rapat. Akhirnya, aku tiba di depan kamar mandi terdekat yang biasa kugunakan-kamar mandi terdekat dari kelas. Namun, sesampainya aku di area kamar mandi, aku mendapati hal yang tak kuinginkan. Di sana, terpampang jelas tanda 'Sedang Dibersihkan' dengan huruf-huruf besar mencolok yang membuatku langsung menghela napas kesal. Pintu kamar mandi terkunci rapat, dan samar-samar aku bisa mendengar suara gosokan sikat dari dalam, menandakan bahwa mungkin belum akan selesai dalam waktu dekat.
Aku menggigit bibir, sedikit cemas. Pilihanku semakin sempit, dan aku tak bisa menunggu lebih lama lagi. Ku geser pandanganku, mencari-cari solusi di antara lorong panjang yang semakin sepi. Dan di ujung sana, pandanganku tertuju pada satu pintu lain-pintu dengan cat kusam yang hampir tak pernah dibuka, kamar mandi yang terlarang. Orang-orang bilang, tempat itu sudah ditinggalkan selama bertahun-tahun. Tidak ada yang mau masuk, bahkan untuk sekadar melihat sekilas saja.
Dadaku terasa sedikit berdebar saat aku memikirkannya. Satu-satunya pilihan yang tersisa kini adalah kamar mandi itu, tempat yang sudah kuputuskan untuk tidak pernah mendekat. Tapi, di saat seperti ini, aku tidak punya banyak waktu untuk ragu. Meski ada rasa takut yang merambat, aku tahu aku harus segera mengambil keputusan. Kugigit bibir lebih keras, menatap pintu di ujung lorong itu dengan perasaan bimbang. Keringat dingin mengalir di pelipis, tapi desakan kebutuhan biologis lebih kuat dari rasa takutku. Tak ada apa-apa di sana, bisikku meyakinkan diri sendiri. Ku hela napas panjang sebelum memutar gagang pintu yang dingin dan berkarat itu. Pintu itu terbuka perlahan dengan suara berderit, mengundang merinding di sekujur tubuhku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisikan Bulan 🌙
TerrorTadinya Luna adalah siswi pindahan yang kini menetap di asrama Decelis semenjak orang tuanya pindah di kota ini. Harapnya tak muluk-muluk, ia hanya ingin beradaptasi di asrama dengan baik, mendapatkan banyak teman dan ilmu yang bermanfaat. Namun sem...