Little Mate (OBKK) END

4. 恋に落ちる(Jatuh Cinta)

Orang berkata bahwa cinta akan selalu melahirkan keindahan. Cinta akan mendatangkan kebahagiaan, dan takdir akan selalu baik. Itu orang bilang, pada kenyataannya semua itu bukan lahir dari cinta, namun. Di ciptakan dua orang yang jatuh cinta.

Meskipun takdir mengatakan mereka adalah pasangan namun jika keduanya tidak jatuh cinta, itu akan sulit untuk satu sama lain. Jadi bagaimana mereka harus jatuh cinta agar setara dan hidup baik bersamaan takdir

Begitupun dengan Kakashi yang sedang mencoba menerima takdirnya, dan mencoba untuk jatuh cinta pada Alpha yang usianya jauh darinya bahkan di usianya yang masih kecil ia harus berhadapan dengan takdir yang tidak baik. Ia kehilangan ayahnya di usia 7 tahun. Lalu di asuh oleh Minato yang kala itu belum menikah dan masih berstatus guru. Kemudian ia bertemu Kushina hidupnya sudah lebih baik saat itu.

Sampai ia dinyatakan Omega, kehidupannya akan bergantung pada seorang Alpha. Ia memikirkannya setiap waktu bagaimana jika ia di rendahkan, tidak di terima Alphanya, ia di benci, ia dibuang atau di telantarkan karena dia laki-laki. Ia begitu ketakutan sehingga tak pernah sedikitpun terbayangkan ia akan menemui alphanya suatu saat nanti.

Dan lagi saat ini. Kakashi di hadapkan kenyataan jika Alphanya adalah seorang Alpha dominant, yang akan hidup dengan satu omega yaitu dirinya. Yang usianya berbeda lima belas tahun dengan dirinya setara dengan Minato beda sedikit. Minato selalu menyuruh Kakashi untuk tidak pernah berkeliaran di kantor polisi dan berdekatan dengan komplek klan Uchiha, sehingga Kakashi tak memiliki teman sebayanya. Ia mengenal Itachi saat di akademi. Keduanya sudah lulus 2 tahun ini. Itulah sebabnya Kakashi sudah di beri misi meski hanya menjaga Kushina.

Sekarang Kakashi tahu alasan Minato selalu berada di tempatnya ketika Kakashi mencoba pergi ke tengah desa atau berdekatan dengan Obito tak sengaja, karena Minato berusaha melindunginya. Kushina sudah menceritakan semuanya. Jika Minato juga mengurus Obito karena Obito juga sebatang kara sejak dulu apalagi sejak neneknya meninggal. Obito memiliki kutukan klan yang hanya akan mencintai dan hidup dengan matenya jika matenya mati maka ia akan sendirian sampai mati menahan segala rasa sakit ketika rutnya tiba namun ia tak bisa menuangkan hasrat nya karena tak menemukan matenya.

Obito akan dikurung kala masa rutnya tiba, atau ketika penyakitnya kambuh. Kakashi meringis setiap kali mendengar ceritanya. Terbayang bagaimana sakitnya Obito saat itu selama bertahun-tahun. Bagaimana Minato mengorbankan waktu dan nyawanya untuk tetap waras di tengah kelimpungan. Bagaimana tubuh Obito yang selalu hampir tak benar ketika masa itu tiba.

"Kenapa, Kashi menangis?" Kushina mengusap rambut silver Kakashi.

Anak itu tadi tengah melamun lalu tanpa sadar menangis, ia buru-buru mengusap wajahnya dan menggeleng.

"Aku tidak apa, bibi."

Kushina tersenyum ia menaruh toples camilan di pangkuan Kakashi, anak itu mengernyitkan keningnya.

"Jangan di pikirkan, Kashi. Obito baik-baik saja. Ada Minato yang akan menjaganya."

Kakashi mengangguk, bagaimanapun ia hanya cemas. Ia tidak tahu apa yang akan dilakukan Minato selanjutnya. Ia hanya mengatakan jika masa itu segera tiba ia meminta Kakashi menahan diri dan tidak membocorkan feromonnya lagi Kakashi harus mengurung diri di rumahnya tidak boleh keluar selagi Minato tidak menyuruhnya.

"Bibi, apakah bibi mencintai. Paman Minato?" Tanya Kakashi dengan tatapan polosnya.

Mata hitam nya berkilau, meski tatapan itu begitu sayu dan membuat Kushina meringis setiap menatapnya. Kini ia tahu kenapa Kakashi pantas dengan Obito karena mata anak itu terlihat hampir cocok dengan Obito yang memiliki mata bulat hitam tajam seperti serigala.

"Tentu saja. Karena kita sudah di takdirkan aku begitu mencintainya saat pertama melihatnya."

Kushina teringat pertama kali di akademi ia bertemu dengan Minato, laki-laki berambut kuning nyentrik. Sangat nyentrik dan hanya dia yang memiliki rambut seperti itu. Kushina bertemu dengan Minato saat keduanya duduk di bangku akademi, lambat laun keduanya dekat dan tanpa sadar takdir mengikatnya. Mereka sibuk dengan misi dan membentuk Konoha agar lebih baik di bawah pimpinan Hiruzen Hokage ketiga.