Apa kabar pikiran, Obito?
Ruwet, mumet, pekerjaannya di kantor Hokage menggunung, belum lagi berkas-berkas kerjasama dengan desa lainnya. Gulungan misi-misi dari ninja, laporan kepolisian belum dia periksa juga. Bagaimana dia mau bekerja pagi tadi Kakashi sudah muntah dan pingsan lagi, ia sampai harus menyuruh Mikoto dan Izumi datang kerumahnya menjaga Kakashi sebentar. Ia belum menemui Minato dan Kushina yang tengah pergi ke desa lain karena ada urusan.
Sejak pagi tadi bahkan ia belum keluar ruangan sekedar makan siang, ia sibuk mengurus berkas satu-satu dan kini gulungan misi setelahnya akan mengurus laporan kepolisian. Ia sampai tidak menyadari jika Itachi sudah berdiri di depannya sambil membawa gulungan misi lain.
"Ada apa lagi, Itachi?"
Itachi membungkuk lalu menyerahkan gulungan itu pada Obito, ia menaruhnya di meja lalu menatap Obito yang tampak lesu dengan lingkaran hitam di bawah matanya.
"Aku dengar Minato-sama mencari penasehat untukmu disini. Jadi sabarlah sebentar sampai ia dapat. Kau harus makan dan istirahat sebentar."
Obito hanya mengangguk, ia bukan memikirkan itu bahkan ia bisa mengerjakan pekerjaannya. Namun apa Kakashi baik-baik saja disana? Apakah itu menjadi hal yang bisa Obito lupakan sejenak saja?
Rasanya tidak bisa. Obito bahkan tidak bisa mengalihkan pikirannya sebentar saja.
"Aku akan melihat keadaan rumahmu, setelahnya akan melaporkannya jika ada sesuatu jadi tenanglah. Aku akan mengawasi Kakashi dan calon anakmu."
Obito menatap Itachi lalu tersenyum, anak itu memang paling mengerti apa yang sedang di khawatirkan dirinya. Ia benar-benar merasakan perasaan tidak enak sejak pagi meninggalkan Kakashi yang terus mengeluh sakit perut dan lemas.
Itachi membungkuk ia segera melesat pergi dari ruangan Hokage meninggalkan Obito yang memegang liontin kalung Kakashi yang selalu ia pakai. "Jika kalungmu membantuku hidup sampai sekarang, aku harap cincin chakraku membantumu tetap hidup bersamaku, Kakashi."
Obito tersenyum lalu kembali kembali fokus bekerja membereskan setiap berkas dan gulungan misi, ia berfikir sejenak kemana Minato dan Kushina pergi. Kenapa tidak ada berbicara dengannya juga. Apa sebenarnya Kushina sudah tahu soal janin Kakashi.
Biarkan Obito berfikir keras, kini kita lihat Kakashi yang ngotot meninggalkan rumah kala Izumi dan Mikoto pergi berbelanja di pasar untuk memenuhi keinginan Kakashi yang ingin makan bento buatan Izumi. Namun anak itu malah pergi ke akademi dan mengajar anak-anak bersama Iruka.
Orang-orang cemas padanya bahkan sampai tak fokus bekerja, yang di khawatirkan kini tengah menjewer Naruto yang terus berdebat dengan si Raven rambut ayam seperti Andhika bogosippo band.
Astaga astaga.
"Sensei! Kau tidak adil. Seharusnya kau hukum sasuke juga. Dia yang menyerangku!" Protes Naruto sambil menatap sengit Sasuke yang menjulurkan lidah padanya.
Sementara Sakura sedang tertawa melihat Naruto yang selalu jadi bahan kekesalan Kakashi karena nakal dan cerewet mengganggu latihan terus menerus.
"Kau itu, benar-benar ya. Jangan terus berisik kau mengganggu konsentrasi cepat naik ke atas dan kumpulkan chakramu"
Naruto memberengut kesal lalu mencoba kembali untuk berjalan ke atas pohon dengan segenap jiwa raganya yang kesal itu. Sementara Sasuke berdiri di bawah dengan menyilang kedua tangannya di dada.
"Dasar bodoh." Ucapnya sambil menatap sinis ke arah Naruto yang sudah mulai berjalan sampai ke atas.
Naruto berdiri di atas pohon sambil menatap Sasuke, lalu tertawa karena berhasil naik keatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mate (OBKK) END
Ficción GeneralDisclaimer Karakter Masashi Kishimoto. Cerita ini Boyslove, Omegaverse. Obito adalah Shinobi Konoha, dia bekerja sebagai anggota kepolisian di konoha bersama klan nya. Dia adalah Alpha dominan yang sudah hidup lebih dulu menanti Mate nya. ObitoKa...