Sudah Dua Tahun berlalu begitu saja, Obito sudah memasuki usia 30 saat ini. Tak akan ada yang bertanya kapan kau menikah, kapan kau memiliki anak takkan ada. Toh mereka semua tahu kondisi Obito. Mana mungkin Obito menikah, Mating dan lainnya ketika ia belum menemukam reinkarnasi baru dari Kakashi. Atau sebetulnya ia masih menunggu Kakashi.
Hari ini adalah hari pernikahan Shisui dan Rin, yah. Setelah menempuh jalan panjang dari dua tahun lalu akhirnya keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menikah. Tidak ada pesta mewah, tidak ada undangan seluruh desa dan lainnya. Tidak ada, mereka hanya mendaftarkan pernikahan mereka pada pemerintahan desa dan diputuskan untuk menikah hari ini.
Jas sudah terpasang rapi di badan kekar Obito, ia tengah berdiri di depan cermin. Wajahnya sudah bersih dari kumis dan janggutnya yang kemarin tampak lebat karena ia sibuk misi lupa mengurus wajahnya. Hari ini ia sudah siap datang untuk memberi selamat dan kado pada kedua rekan sesama teamnya itu.
Obito menutup pintu rumahnya, pernikahan di adakan di balai desa. Yah di lapangan yang tak jauh dari kantor hokage. Tidak ada apapun yang mewah hanya ada beberapa orang yang mengenal secara dekat dengan Shisui, seperti Yahiko, Nagato dan Konan. Keluarga Sabaku dari Suna. Shisui tidak begitu banyak mengenal orang namun kenalannya pasti orang-orang penting di setiap desa mengenal Shisui dan Obito adalah dua polisi yang selalu bertugas ke desa-desa besar untuk mengawal.
Di tengah perjalanan ia melihat Asuma dan keluarga kecilnya, Kurenai dan anaknya Mirai. Dan juga ada Guy dan Istrinya serta anaknya Rocklee dan keluarga Hyuga bersama dua anaknya Neji dan Hinata. Tapi ia lebih melihat Kushina si kakak merahnya yang sedang sibuk membujuk anak kecil yang usianya baru dua tahun itu.
Obito mendekati Kushina setelah selesai menyapa Guy dan Asuma tadi, Obito mengambil Naruto lalu mendudukkannya di pundaknya. Membuat Naruto tertawa senang sambil berpegang pada kepala Obito.
"Paman!"
Obito terkekeh, ia senang sekali mengasuh Naruto. Setelah dulu sering mengasuh Itachi bersama Shisui. Ia punya mainan baru yaitu Naruto.
"Kenapa jagoan paman tadi marah pada ibu, hm? Kau nakal ya?" Obito berjalan bersama Kushina di sampingnya.
Naruto menggeleng "Tidak! Aku ingin main dengan suke suke."
Obito terkekeh pelan, astaga sudah akrab saja Naruto dengan si Sasuke anak rambut ayam yang suka marah-marah itu. Jangankan main dengan Naruto, Sasuke main dengan dirinya saja tak mau. Anak itu hanya ingin pergi kemana-mana dengan Itachi, padahal kakaknya itu sibuk menjadi ANBU.
"Obito apa kau baik-baik saja?" Tanya Kushina sambil mengusap lengan Obito.
Dalam hati Kushina, ia selalu khawatir pada Obito. Jika ia tak melihat Obito beberapa waktu ia selalu berfikir apakah anak itu sakit, apakah ia tidak makan. Apakah dia masih murung dan bersedih. Apakah semua hal itu membuat Obito kesusahan.
Namun ia percaya, Obito orang yang kuat. Ia takkan menyerah dalam hidupnya, cita-citanya bisa menjadi Hokage mengalahkan Minato itu akan membuat Obito terus hidup. Kushina selalu berharap demikian.
"Baik kakak."
Para tamu undangan sudah datang, Naruto merengek ingin di turunkan saat melihat Mikoto, Itachi dan Sasuke berjalan ke arah mereka. Naruto berlari mendekati Sasuke namun anak Uchiha itu malah bersembunyi di belakang kakaknya. Membuat mereka tertawa karena Naruto memberengut kesal.
"Aku hanya ingin main." Ucap Naruto sambil cemberut.
"Aku tidak mau!"
Mereka tertawa sambil mengobrol sedikit, yah bertanya kabar atau lainnya. Meski mereka se desa bukan berarti sering bertemu terlebih Obito sibuk dengan misi dan juga patroli desa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Mate (OBKK) END
General FictionDisclaimer Karakter Masashi Kishimoto. Cerita ini Boyslove, Omegaverse. Obito adalah Shinobi Konoha, dia bekerja sebagai anggota kepolisian di konoha bersama klan nya. Dia adalah Alpha dominan yang sudah hidup lebih dulu menanti Mate nya. ObitoKa...