4. Identitas Sang lembayung.

397 43 1
                                    

Di kediaman Eli.
Kini ia tengah sibuk dengan laporan toko nya, ia fokus mengutak-atik laptop di ruang kerjanya.

Sementara di ruangan lain.
Rion, Deny dan Wira tengah bersantai.
Namun berbeda dengan Wira dan Deny, Rion kini tengah membaca novel seraya menikmati secangkir kopi.

"Kakak lu sibuk mulu perasaan?" tanya Deny.

"Maklum lah, bos besar. Pasti sibuk." jawab Rion.

Tak lama Eli datang seraya membawakan cemilan untuk Rion dan yang lainnya.

"Kalian gak main dek?" tanya Eli.

"Main kemana kak? bingung mau maen juga." jawab Deny.

"Jiah, kak Eli kaya gak tau si gemblung aje, dia kan mageran." Celetuk Wira.

Eli tersenyum mendengar itu.

"Ya kemana kek, kalian kan masih muda." Ujar Eli.

Rion menutup bukunya dan menoleh ke arah Eli.

"Eh iya kak, Rion tadi ketemu sama anak kak Shani, dia cantik juga ya." ujar Rion.

Eli mendengar itu pun menjitak kepala Rion dengan pelan.

"Ingat dek, Dia adik mu." tegur Eli.

Rion mengusap kepalanya karena jitakan Eli lumayan sakit.

"Iya kak, astaghfirullah! Rion juga ngarti." keluh Rion.

Eli tersenyum karena ia tau mereka tidak akan semena-mena, terlebih mereka di didik oleh sang ayah yang sangat keras dan kejam.

"Ya sudah, kalian mau ikut gak sama kakak?" tanya Eli.

"Kemana?" tanya mereka bertiga bersamaan.

"Jenguk anak-anak kakak. Sekalian datang ke pesta ulang tahun Freya, kebetulan kakak di undang." Jawab Eli seraya bersiap.

"Ikutlah, lagian gabut juga cuma liat si kutu buku baca doang." Ujar Deny seraya melihat Rion.

Akhirnya mereka pun pergi menuju kediaman Gracio.

~

Sesampainya di sana.
Mereka melihat pada tamu yang sudah hadir di pesta tersebut.

"Megah banget jir!" puji Deny.

"Maklumlah, namanya juga anak konglomerat." Timpal Wira.

"Ayo, kita masuk." Ajak Eli.

Mereka pun masuk ke pesta tersebut.

Terlihat pesta tersebut sangatlah mewah, namun aneh nya bukan atas nama Freya melainkan Kathrin.

Gracio melihat kehadiran Eli. Segera Gracio menghampiri mantan istrinya tersebut.

"Shani indira lestari, akhirnya kamu datang ke pesta ulang tahun anak ku." Sambut Gracio.

Eli menatap Gracio dengan tatapan aneh.

"Anak mu? bukannya ini pesta ulang tahun Freya?" tanya Eli.

"Iya, tapi ulang tahunnya berbarengan dengn putri tercinta ku, Kathrin. Silahkan nikmati pesta nya." jawab Gracio.

Namun sebelum pergi, tiba-tiba Rion menahan langkah Gracio.

"Maaf tuan, apa saya bisa bertemu dengan Muthe?" tanya Rion dengan sopan.

Namun bukannya Gracio menjawab, melainkan terdengar suara keributan dari arah kolam.

Seketika Rion, Wira dan Deny melihat ke arah kolam.

Lembayung Senja  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang