11. Petaka

459 41 8
                                    

Hari di mana pernikahan antara Aldo dan kathrin pun tiba.

Banyak tamu yang datang ke pernikahan mereka.

Namun Muthe sengaja tidak menghadiri pesta pernikahan tersebut.
Ia memilih pergi ke tempat kesukaan Rion yaitu danau milik keluarga Cindy.

Tak lama seseorang berdiri di samping Muthe.

"Hey bocah? lo ngapain di tempat ini?" tanya pemuda itu.

Muthe tersentak dan menatap ke arah pemuda itu.

"A-aku hanya i-ingin menenangkan diri aja kak, kakak siapa?" tanya Muthe.

"Panggil aja gua Rei, lo kok tau tempat ini, selain Rion dan gua, lo siapa nya Rion?" tanya Pemuda yang bernama Rei itu.

"Aku.. adik nya kak Rion." jawab Muthe.

Rei tersenyum kecil mendengar itu.

"Ternyata, lo yang sering diceritakan Rion sebelum kecelakaan itu." ujar Rei.

Muthe tesentak mendengar itu.

"Rion selalu cerita, dia punya 4 adik. ia sangat menyayangi kalian." Sambung Rei.

Muthe hanya terdiam mendengar hal itu.

"Kamu gak pergi ke pernikahan Aldo?" tanya Rei.

"Untuk apa aku datang ke sana? aku tak ingin membuka luka yang telah tertutup." Jawab

Rei tertawa kecil.

"Mencintai itu merupakan hal wajar bagi setiap manusia, namun kamu harus bisa melupakan cinta yang menyakiti mu." ucap Rei.

Muthe tertegun mendengar itu, memang benar apa yang di katakan orang itu, namun di sisi lain ia masih mencintai Aldo.

"Dari pada melamun di sini, lebih baik lo ikut gue." ajak Rei.

"Kemana?" tanya Muthe.

"Tempat melepas stress." jawab Rei seraya pergi berlalu.

Muthe pun tertarik dengan orang tersebut, dan akhirnya dia mengikuti orang itu.

~

Di sisi lain.

Keluarga Cindy baru saja pulang dari pesta pernikahan Aldo dan juga Kathrin.
Namun aneh nya mereka tidak melihat keberadaan Freya dan juga Muthe.

"Mereka kok gak keliatan dari tadi?" tanya Cindy.

"Kalau Muthe sih, katanya dia mau nenangin diri, tapi kalau Freya, aku gak tau." Jawab Gita.

Eli yang sedari tadi diam pun merasakan perasaan nya yang tidak menentu.

"Kak? Are you okay?" tanya Cynthia.

"Entahlah, perasaan kakak dari tadi gak enak." jawab Eli.

Cindy yang melihat itu merasakan firasat buruk tentang kedua cucu nya.

"Wira! Arga! Deny! cari mereka sekarang!" perintah Cindy.

Mereka bertiga pun mengangguk dan pergi mencari keberadaan mereka.

~

Di sisi lain.

Freya tengah dalam kondisi di ikat menggantung dan banyak sekali luka di tubuh nya.

"Andai aja lo gak ikut campur masalah gue! lo gak akan kaya gini!" bentak seorang gadis yang ternyata Kathrin.

Freya menatap Kathrin dengan tatapan yang tajam.

"Ja-jadi lo nge-ngejebak Aldo? licik sek-sekali perbuatan mu, Kathrin." ledek Freya.

Mendengar itu Kathrin merasa kesal dan memukul Freya menggunakan tongkat yang ia pegang.

Lembayung Senja  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang