Beberapa minggu berlalu.
Kini Muthe dan Aldo datang ke makam Rion, di sana mereka melihat Cindy sedang mengunjungi makam Rion.
"Oma?" panggil Muthe.
Terlihat seorang pria juga menemani Cindy di samping nya.
"Eh? cucu oma, sini." jawab Cindy.
Muthe dan Aldo pun menghampiri Cindy dan berdiri di samping nya.
"Nyonya, mereka siapa?" tanya pria itu yang ternyata Arga.
"Gadis cantik ini adalah cucu ku, dan yang satunya lagi merupakan pacar dari cucu ku." jawab Cindy.
"Jadi Rion punya keponakan lagi selain gadis berambut bondol yang beberapa hari lalu kesini." ujar Arga.
Muthe menantap pria itu.
"Om nya ketemu sama kak freya?" tanya Muthe.
"Jadi nama gadis itu Freya? ya saat itu dia ke sini juga." jawab Arga dengan ramah.
"Ya sudah, kalian mau ikut oma gak?" tanya Cindy.
"Mau, tapi aku mau berdoa dulu buat kak Rion." jawab Muthe.
Arga melihat anak lelaki yang sedari tadi diam.
"Hey, kau ikut aku sebentar." ajak Arga.
Cindy yang sudah tau niat Arga hanya tersenyum saja.
"Jangan terlalu lama." perintah Cindy.
Arga pun membawa Aldo ke tempat lain.
~
Kini Arga dan Aldo berada di danau dekat makam.
"Jadi kamu adalah pacar dari cucu nyonya Cindy?" tanya Arga.
"I-iya Om, saya pacar nya." jawab Aldo.
Arga memandang ke arah Danau dan merenung sejenak.
"Apa yang telah kamu lakukan selama pacaran dengan dia?" tanya Arga.
Pertanyaan itu membuat Aldo tertegun, karena sebelumnya ia bahkan telah mencium Muthe.
"T-tidak om, ka-kami hanya pacaran biasa." jawab Aldo.
Arga menghela nafas dan menatap Aldo dengan tatapan aneh.
"Kalau kamu ingin tau, semua anak atau cucu dari nyonya Cindy punya peraturan tersendiri, siapapun yang berani menyentuh nya, maka ia harus menikahi nya, terutama cucu atau anak perempuan." Ujar Arga.
"Aku hanya memberitahu mu, bahwa setiap langkah mu akan selalu ku awasi, karena ini perintah langsung dari nyonya Cindy. Terlebih hal ini menyangkut mendiang Rion." lanjut Arga.
Aldo hanya diam, ia mengingat kejadian di mana ia berciuman dengan Muthe.
"Hanya saja, untuk saat ini kamu harus bisa menjaga Muthe, jadi tolong jaga dia baik-baik." ucap Arga.
"B-baik om, saya akan menjaga Muthe." jawab Aldo.
"Kalian sudah selesai?" tanya Cindy yang baru datang bersama Muthe.
Arga dan Aldo mengangguk.
"Baiklah, ayo kita pulang, sudah banyak yang menunggu kita."
~
Di sisi lain.
Kathrin sedang menangis di kamar nya.
"Gimana ini, hiks.. aku gak mau hamil." lirih Kathrin seraya memegang testpack di tangan nya. Ia menyesal karena mengikuti apa yang di inginkan sang pacar. Saat ia akan membuat testpack tersebut, ia teringat bahwa dengan ini ia bisa menghancurkan hubungan Aldo dan Muthe. Ia pun segera menelfon sahabatnya untuk melakukan sesuatu.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembayung Senja (END)
FanfictionMenceritakan seorang janda yang harus ber transmigrasi pada tubuh seorang ibu yang memiliki 3 orang anak, bagaimana kisah nya. simak saja Disclaimer : cerita ini hanya fiksi, dan jangan di bawa serius okay dan akan ada beberapa POV dari anak-anak nya