5. Asmara

276 33 0
                                    

Muthe kini berapa di kamar nya, ia tengah membaca chat dari Aldo. Ia merasa senang karena besok Aldo akan datang ke rumah nya.

Muthe pun memutuskan untuk memberitahu mama nya, namun ia melihat kakak keduanya tengah duduk di teras bersama Rion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Muthe pun memutuskan untuk memberitahu mama nya, namun ia melihat kakak keduanya tengah duduk di teras bersama Rion.
Muthe segera menghampiri Freya dan Rion.

"Kakak! kalian lagi ngapain sih? kok gak ajak aku sih." rengek Muthe seraya memeluk Freya dari belakang.

"Mumuchan? kami lagi menikmati angin malam." jawab Freya.

Namun Rion bangkit dan masuk ke rumah, membuat Muthe tersentak dan mengingat kejadian saat ia di jauhi oleh Zean.

"Kok kak Rion pergi sih? apa kak Rion gak mau ada aku." lirih Muthe.

Namun tak lama Rion kembali seraya membawa kue dan 3 cangkir coklat panas.

"Di luar dingin, kakak ngambil dulu coklat hangat buat kalian, Muthe sini duduk." ujar Rion.

Muthe mendengar itu merasa senang dan memeluk Rion.

"Hiks.. makasih kak... udah anggap aku ada." lirih Muthe.

Freya mengerti perkataan Muthe.

"Selama ini kalian kenapa?" tanya Rion.

"Kehidupan kami yang awalnya hancur kembali membaik setelah mama tiba-tiba berubah, di situ kami merasakan sosok mama yang sebenarnya. Namun itu tak bertahan lama, papa memutuskan untuk pisah dan menikah lagi. Mulai dari situ semua nya bermula." jawab Freya.

Muthe hanya diam, ia memeluk Rion dengan erat, ia merasakan tubuh Muthe yang gemetar saat mendengar cerita itu.

Rion perlahan mengusap kepala Muthe.

"Muthe yang selalu menjadi korban keganasan ayah, tak jarang ayah memukul dan menendang Muthe. Apalagi semenjak istri baru papa keguguran, kami semua memusuhi bahkan membenci Muthe. Setelah beberapa lama aku sadar bahwa Muthe menderita dan memutuskan untuk membela nya lagi, namun ternyata itu awal petaka terjadi." lanjut Freya.

Mendengar itu Rion melepas pelukannya dan berpindah duduk di tengah mereka kemudian memeluk kedua nya.

"Mulai sekarang, kalian akan aman. Abang janji akan jaga kalian sampai kapan pun." ujar Rion.

Muthe dan Freya pun memeluk Rion secara bersamaan.

~

Di sisi lain.

Zean merasa kesepian, ia merasa gagal menjadi seorang kakak. Ia sadar akan apa yang dia perbuat sebelum nya kepada kedua adiknya.

"Aku harus minta maaf." gumam Zean.

~

Keesokan harinya.

Eli tengah berada di ruang tamu seraya menyuapi Freya.

Lembayung Senja  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang