10. Hari yang menyedihkan.

242 34 2
                                    

Beberapa hari berlalu.
Muthe kini tengah mengerjakan soal di kelas, tak lama Aldo menghampiri nya.

"Muth, gue minta maaf. Lu harus percaya sama gue. Gue gak ngehamilin Kathrin." ucap Aldo.

Namun Muthe hanya mengabaikan Aldo dan fokus menyelesaikan soal. Setelah selesai, Muthe memilih pergi karena ia tak ingin melihat wajah Aldo.

Di lorong.
Aldo menahan Muthe.

"Pliss Muthe, dengerin gue dulu." mohon Aldo

Namun tiba-tiba dari arah belakang seseorang menarik tangan Muthe.

"Do, gak cukup kah lo nyakitin Muthe?" tanya orang itu yang tak lain adalah Lulu.

Muthe terkejut mendapati Lulu menariknya.

"Kak ini urusan gue, kak Lulu gak usah ik-" ucapan Aldo terhenti ketika Lulu menatap nya dengan tajam.

"Lo gak mikir apa! lo udah ngehamilin Kathrin terus lo deketin Muthe! mau lo apa sih!" bentak Lulu.

Untung saja suasana di situ tak ada siapa-siapa.

Aldo hanya diam dengan ucapan Lulu.

"Gue gak nyangka, sepupu gua ternyata bejat." ucap Lulu seraya membawa Muthe pergi.

Aldo hanya diam mematung di tempat nya, meski ia tak melakukan hal tersebut, namun berita itu sudah menyebar di kalangan orang-orang tertentu.

~

Muthe kini berada di kantin bersama Lulu.

"Gue minta maaf, sebelumnya gue nyalahin lo karena kematian Rion, padahal itu semua bukan salah lo." ucap Lulu.

"I-iya kak, engga apa apa ." jawab Muthe.

Lulu tersenyum kecil dan menatap ke arah lapangan.
"Em? emang kak Lulu siapa nya kak Rion?" tanya Muthe.

"Sebenarnya selama ini Rion itu pacar gue, Muth, namun gue yang gak mau nge publish hubungan ini. Gue yang banget sama dia, tapi Tuhan lebih sayang dia dan ngambil dia begitu cepat." Jawab Lulu.

"Harus nya, saat itu kita pergi ke pameran. Tapi tiba-tiba gue dapet kabar kalau dia pergi." lirih Lulu seraya memegang sebuah kalung pemberian dari Rion.

"Gue juga sebenernya mau minta maaf atas sikap sepupu gue, gue juga gak nyangka dia berbuat seperti itu." sambung Lulu.

"Bukan salah kakak kok, udah ah! mending kita makan." timpal Muthe.

Mereka pun akhirnya akrab dan berteman.
~

Saat pulang sekolah, Lulu di ajak Muthe untuk berkunjung ke rumah nya.
Namun saat sampai rumah, terlihat sudah ada Keluarga Aldo dan Kathrin.

"Ada apa ini?" tanya Muthe.

"Mereka ke sini katanya mau ngasih undangan pernikahan." jawab Freya yang sudah berdiri di samping pintu.

Lulu menghela nafasnya dan mendekat ke arah paman nya.
Tiba-tiba Lulu menampar wajah Kathrin yang berada tepat di samping Cornelius.

"Dasar gak tau diri!" bentak Lulu.

Semua orang yang ada di sana menatap ke arah Lulu.

"Lulu! apa yang kamu lakukan?" bentak Cornelius.

Muthe langsung menahan Lulu serta menenangkannya.

"Lulu? lu ngapain?" tanya Deny.

Lulu menatap tajam ke arah Kathrin.

"Gua hanya gak suka liat orang yang nyakitin adek gua." jawab Lulu.

Namun Wira yang ada di sana menyadari bahwa itu bukan Lulu.

Lembayung Senja  (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang