SEPULUH

162 21 3
                                    

Dafnee Mikhayla Matthew Pov

.

Cahaya mentari yang menelusup masuk melalui tirai jendela yang berwarna putih transparan, sangat indah bagai cahaya dari langit yang lurus memancar ke bumi dalam penggambaran. Bayangan itu berputar dalam kepala karena mata masih enggan terbuka. Itu kepalaku. Dan mataku.

Untuk pertama kalinya aku sangat bahagia saat terbangun dari tidurku di pagi hari, pertama kalinya setelah sekian lama. Aku ingat aku merasakan kebahagiaan ini ketika aku bangun di pagi hari di hari pernikahanku dan Kinan. Hanya pada hari itu karena kenyataan- kenyataan pahit datang beruntun setelah itu.

Kebahagiaanku menjadi semu, tapi kian hari cintaku padanya kian nyata dan kukuh.

Apakah hal-hal membahagiakan yang kulalui bersama Kinan kemarin hanya terjadi di alam mimpi ??

Kurasa lebih baik aku kembali tidur lagi.

" Aww ! " Beban berat tiba-tiba saja berada di atas punggungku.

Saat bibir seseorang yang sangat kugilai membisikkan sesuatu di dekat telingaku_ " Kamu harus bangun sekarang sayang, atau kamu akan telat ke kantor. "

Oh shit ! Ternyata hal-hal indah bersamanya kemarin bukan hanya mimpi. Aku yang masih tidur tengkurap mencuri pandang padanya yang duduk mengangkang di punggungku. Saat kuraih lehernya agar wajah kami saling berdekatan. Bisikannya di telingaku tadi membuatku merinding hingga saat ini.

" Tolong panggil aku ' sayang ' sekali lagi... "

" Sayang sayang sayang sayang sayang sayang sayang sayang sayang... Masih mau lagi ? ( tertawa ). " Oh... thank you very much, God !

Ku kecup bibirnya, hanya kecupan.

" Selamat pagi, sayang. Aku mencintaimu. " Kataku yang dia respon dengan matanya yang berkaca-kaca.

" Akhirnya hari seperti ini tiba juga dalam hidupku bersamamu Daf... Bayangan seperti ini adalah yang selalu aku khayalkan di masa lalu. Akhirnya aku memiliki momen seperti ini bersamamu. "

" Maafkan aku. Aku sangat lambat. Kamu harus menunggu bertahun-tahun untuk ini. "

Dia mengecup bibirku kilat. " Ini sebanding. __ Sekarang ayo bangun ! Kamu harus bekerja. Kamu masih memiliki ku yang harus kamu nafkahi lahir dan batin ! "

Dia bangun dari punggungku membuatku dapat membalik tubuhku menjadi telentang. Dia yang masih berdiri di atas tempat tidur, tangannya kuraih hingga tubuhnya jatuh di atas tubuhku membuat baik dia dan aku sama-sama cekikikan. Aku mengunci tubuhnya dengan pelukanku.

" Mungkin aku akan pulang sedikit larut hari ini, selama setengah hari aku harus mengunjungi beberapa perusahaan, aku harus mulai mencari investor. Semoga ada salah satu diantara orang-orang yang kutuju tertarik dengan proposalku. Baru setelah itu aku menyelesaikan pekerjaan di kantor. "

" Bolehkah aku mengunjungimu ke kantor di sore hari ? Aku hanya akan membawakan makanan untukmu. Jika kamu tidak keberatan aku akan menunggumu tanpa berisik sedikit pun sehingga kita bisa pulang ke rumah bersama. Tentu saja atas persetujuanmu Daf. "

Aku menampakkan diri sedang berpikir. Berpikir dan berpikir. Wajahnya mulai timbul kerutan. Haha ! Dia kesal. Aku memang sedang menggodanya.

" Lakukan sesuai mau mu sayang. " Dia tersenyum cerah dan menghujani seluruh wajahku dengan kecupan. Membuatku tak berdaya diserang jutaan rasa senang.

Aku bangun dengannya yang masih duduk melingkari pinggangku. Berdiri membuatku menggendongnya seperti koala.

" Daf, turunkan aku ! " Tapi kedua kakinya justru makin erat melingkari pinggangku.

BACK to DECEMBER [GL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang