chapter -[14]

25 2 0
                                    

Happy reading

"Hidup memang kejam tapi kita juga harus lebih gila daripada dunia"

________________________________

15.10, jam pulang

Para anak-anak KL akan menyelidiki tentang lambang yang ditemukan oleh solar itu besok di rumah pohon dan sementara ini gempa butuh ruang untuk menenangkan pikiran nya terlebih dahulu.

Blaze sedang menunggu ice di gerbang karena ice sedang piket kelas tak selang beberapa lama hp blaze berbunyi yakni pesan dari Abang nya Aedian fercisco.

Aedian
Aze... Gw kirim uang
Buat li sekolah
---------------------------------

Dari ayah bukan dari gw.

Blaze
Gw gak butuh uang bisa gw
Cari sendiri.
-------------------------------------------

Nanti gw ke ATM balikin
Ke ayah lagi.

Blaze mematikan hp nya dan menyimpan sedikit termenung malas dengan abangnya karena memilih ikut dengan ayahnya setelah orang tua keduanya bercerai karena masalah ekonomi.

Ice datang berlari ke blaze."maaf lama banget ya."  Blaze melihat ice." Oh gapapa santai aja"

"Jadi apa yang kamu mau nunjukin ke gw."

"Oh itu makanya ayo kita pergi."

"Hah? Kemana?."

" Yang makanya ikut"

***

Flashback on

"Lu dah siap?" Tanya seorang wanita bercelana hitam berbaju kuning kotak kotak yakni Ying.
"Udah nih jawab" temannya..........

"Yasudah yuk naik" ujar Ying yang mengemudikan motornya.
"Udah?" Tanya Ying. "Udah gas lah"

Yaya dan ying berjalan masing masing keduanya membawa ransel entah kemana mereka pergi setelah pulang sekolah.

" Jadi kita kemana dulu nih?" Tanya wanita bernetra pink itu.
" kita harus ke perpustakaan buat belajar besok kan tugas numpuk jadi mending keperpus aja."

"Oh ok nanti pulangnya jangan larut ya gw takut" lirih Yaya.
"Sans lah, kan ada gw."

Mereka berencana untuk ke perpustakaan untuk belajar dan hingga melewati tanjakan yang naik turun dan dikelilingi dengan hutan.

Tak selang beberapa lama terdapat seorang pria bersajam di tengah jalan menghadang mereka, memang jalan tersebut juga sepi.

Seorang pria yang memakai baju hitam yang ditutupi oleh masker dengan warna yang sama, lengannya memegang erat sebuah samurai, dan saat motor Ying dan Yaya mendekat mengarahnya pria tesebut
Mengayun kan samurai tersebut ke-arah Ying dan Yaya hingga keduanya terpental ke aspal.

Tapi sebuah parahnya Ying mengalami luka serius di bagian lengan kiri-nya itu hingga tak sadarkan diri.

"Ying!" Pekik Yaya yang merintih kesakitan di kakinya. " Ying! Bertahanlah!." Tidak ada satupun kendaraan yang lewat dijalan tersebut hanya terdapat suara burung gagak yang entah dari mana. Yaya ingin menyelamatkan Ying tapi sayang kaki Yaya terkilir hingga dia tidak bisa berdiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOME : Escape Or Die [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang