𝕡𝕣𝕠𝕝𝕠𝕘

758 64 3
                                    

______

"Itu dia orangnya baru datang." Seungcheol menunjuk dari jendela paling atas mansion itu, "Dia anak miskin itu, yang di pungut oleh mama Yoon."

"Mana?" Wonwoo ikut-ikutan mengintip di jendela dan mengernyit, "sepertinya dia biasa-biasa saja? Apa yang membuat mama Yoon memungutnya?"

"Karena dia anak kesayangan di sekolah yang didirikan oleh mama Yoon, nilai-nilai pelajarannya paling sempurna, dan otaknya jenius, meskipun dia datang dari keluarga miskin, dengar-dengar ayahnya baru meninggal karena kecelakaan di tempat kerja, dan dia tidak punya siapa-siapa lagi, karena itulah Nyonya Yoon memutuskan menjadi penyandang dananya."

Wonwoo melirik ke arah Jeonghan yang tampak tidak tertarik, sedang menenggelamkan diri dalam buku bacaannya. Lelaki itu tampak begitu dingin, muram dan tidak tersentuh, hanya beberapa orang yang bisa berdekatan dengannya, Yoon Jeonghan, putra dari konglomerat nomor satu di negara ini. Seungcheol dan Wonwoo adalah sebagian yang beruntung. Mereka dekat bukan karena Jeonghan membuka diri, tetapi karena kedua orangtua mereka memang bersahabat dan mereka sudah berkenalan sejak kecil. Jeonghan bukanlah orang yang dekat dengan kedua orangtuanya. Papanya tidak pernah ada di mansion, sibuk dengan bisnisnya, dan mamanya lebih senang berkeliaran di luar dengan kegiatan amal dan kebaikan hatinya, merasa bahagia karena dipuja orang sebagai pribadi yang dermawan. Meskipun Jeonghan sangat menghormati kedua orangtuanya itu.

Dan Hong Jisoo yang ia tahu dipanggil Joshua, orang yang mereka bicarakan itu tentunya menjadi subjek terbaru mamanya untuk menuai pujian dari semua orang. Jeonghan mengernyit kesal. Mamanya selalu membuatnya repot, dan sekarang, dia menampung anak gelandangan itu disini, di mansionnya. Jeonghan harus selalu berinteraksi dengan dengan anak gelandangan dari keluarga miskin itu.

"Tapi dia tampan, namun juga cantik." Wonwoo bergumam lagi, kali ini mengamati lebih intens. "Jeonghan, kau benar-benar tidak ingin melihatnya?"

"Tidak." Jeonghan mengangkat kepalanya dari buku, merasa terganggu karena kedua temannya itu mengganggu konsentrasi membacanya,

"Toh aku akan bertemu dengannya nanti, dia akan tinggal di mansion ini."

Seungcheol mengernyit, "Mamamu memutuskan supaya dia tinggal di mansion keluarga Yoon? Aku pikir dia hanya akan menanggung biaya hidup dan pendidikannya."

"Joshua tidak punya rumah, karena ayahnya begitu miskin dan tidak mampu membayar hutang, rumah mereka disita oleh Bank, karena itu mama memutuskan menempatkannya di sini." Jeonghan mencibir, membayangkan betapa senangnya Joshua mendengar keputusan mamanya. Anak gelandangan itu pasti tidak akan melepaskan kesempatan sekalipun supaya bisa tinggal di mansion mewah, mansion keluarga Yoon. Begitupun, anak gelandangan itu, Jeonghan sangat yakin Joshua punya rencana buruk untuk menggerogoti kekayaan keluarganya.

"Kau tidak menyukainya ya?" Wonwoo menangkap sorot kebencian di mata Jeonghan. Dengan acuh Jeonghan mengangkat bahunya,

"Aku tidak suka semua gelandangan miskin pengincar harta."

Seungcheol dan Wonwoo saling melemparkan pandangan tahu tahu sama tahu, kalau Jeonghan tidak menyukainya. Karena Jeonghan terkenal kejam dan tak berbelas kasihan kepada orang-orang yang tidak dia suka.

______

Joshua turun dari Limousine yang dikirimkan Nyonya Yoon kepadanya, dan tertegun menatap mansion mewah di depannya. Astaga. Mansion ini besar sekali, seperti istana di negeri dongeng. Ini adalah mansion terbesar yang pernah Joshua lihat, yang bisa Joshua banyangkan. Tetapi kemudian Joshua mengernyit, mansion ini terlalu besar, terlalu mewah dan Joshua merasa tidak nyaman kalau harus tinggal di sini. Dia sudah berusaha menolak ketika Nyonya Yoon memintanya tinggal di mansion keluarga Yoon yang terkenal itu, setelah Joshua tinggal sebatang kara karena kematian ayahnya. Tetapi Nyonya Yoon bersikeras, dan Joshua tidak bisa menolaknya, Nyonya Yoon sudah membiayai sekolahnya, Joshua sangat berhutang budi padanya.

Sweet Enemy (YoonHong) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang