𝔹𝕒𝕓_𝟝

279 41 3
                                    

𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 ❣

______

'Pelukan adalah hadiah dari Tuhan bagi manusia yang mampu menyayangi sesamanya.'

"Tak kusangka seorang Yoon Jeonghan bisa sakit juga." Wonwoo tersenyum sambil melipat tangannya dia menatap Jeonghan dan tersenyum lucu,

"Kupikir kau bukan manusia. Ternyata kau manusia biasa."

"Kau datang ke sini hanya untuk mengejekku?" Jeonghan menatap tajam, dan batuk-batuk sebentar.

Wonwoo terkekeh dan mengangsurkan segelas air kepada Jeonghan untuk meredakan batuknya,

"Wah, aku datang untuk menjagamu, kebetulan tadi siang aku mampir dan begitu masuk, Joshua datang dengan cemas mengatakan kalau kau sakit."

"Joshua mencemaskanku?" Jeonghan bergumam, membayangkan Joshua.

Tatapan lembut Jeonghan itu tidak lepas dari pengamatan Wonwoo yang tajam.

"Yah, siapapun juga akan cemas kalau mendengar suara batukmu yang keras dan kering itu."

"Aku tertular salah satu stafku mungkin." Jeonghan mengerang,

"Sial, mungkin aku lelah dan daya tahan ku turun."

"Yang penting kau sudah minum obatmu. sakitmu akan sembuh kalau kau banyak istirahat."
_____

"Aku memasak sup." Joshua mengintip di pintu, sambil membawa nampan.

Jeonghan melirik Joshua dan mendengus, "Aku tidak mau sup-mu, rasanya pasti tidak enak."

Joshua berdiri mematung sambil membawa nampan dengan bingung. Lelaki itu memang sangat ketus, tetapi ketika dia sakit, sikap putusnya berubah menjadi menjengkelkan,

Joshua menghela nafas panjang, dia harus sabar menghadapi Jeonghan, lelaki ini sedang sakit. Joshua memasak sup jagung, sosis dan ayam. Kuah kaldunya mengeluarkan aroma harum ke seluruh penjuru ruangan, membuat Jeonghan merasakan perutnya keroncongan, tetapi dia memalingkan mukanya, berpura-pura bersikap dingin.

Wonwoo yang melihat pemandangan itu tersenyum geli, dia berdiri dari kursinya dan menghampiri Joshua, mengambil nampan itu darinya.

"Tidak apa-apa Shua, aroma sup-mu sangat harum, aku jadi lapar."

Joshua menatap Wonwoo dengan menyesal, "Eh... tapi aku hanya membuat satu mangkuk." Dia membuat sup itu khusus untuk Jeonghan. Dia tidak berpikiran kalau Wonwoo juga ingin karena di ruang makan, koki telah menyiapkan makan malam untuk Wonwoo. Oh astaga dia sungguh tidak sopan kepada Wonwoo.

Wonwoo terkekeh melihat penyesalan di mata Joshua, dia meletakkan nampan itu di meja,

"Tidak apa-apa. Toh Jeonghan tidak menginginkannya, jadi aku pasti boleh mencicipinya. Benarkan Han?" Wonwoo melirik ke arah Jeonghan yang tetap diam.

Dengan gaya mencicipi makanan, Wonwoo menghirup aroma sup itu,

"Hmm harum sekali, rasanya pasti seenak aromanya." diraihnya sendok hendak mencicipinya,

"Jangan!" Jeonghan berseru tiba-tiba, membuat gerakan Wonwoo terhenti.

"Ada apa Han?" Wonwoo terlihat geli, Joshua bisa melihat itu di matanya.

"Aku harus minum obat, jadi kuu pikir aku akan memakan sup itu."

Kali ini Wonwoo benar-benar tampak menahan tawa,

"Kau mau disuapi siapa? Aku atau Joshua?"

Jeonghan memandang Joshua dan Wonwoo berganti-gantian, lalu mendengus

Sweet Enemy (YoonHong) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang