1st of August, 2020
Tidak semua tentang dunia itu menyedihkan. Tidak juga semua tentang kebahagiaan. Dunia itu tentang bagaimana manusia memandang perjalanan hidupnya.
Di mata banyak orang, sosok Jang Lisa sangatlah mendekati sempurna. Dia cantik, dia baik hati, dia bahkan dengan mudah meraih impiannya dan menjadi sukses.
Sekilas memandang, tak ada kekurangan yang mereka dapatkan dari sosok itu. Jisoo pun demikian. Dia selalu memandang Lisa sebagai sosok luar biasa.
Berbeda dengannya yang memiliki banyak kekurangan. Hingga terkadang dia merasa iri dengan Lisa yang memiliki masa depan begitu terang.
"Unnie, apa kau ingin terbang?" Pertanyaan Lisa siang itu membuat kening Jisoo mengerut.
Saat ini mereka sedang berada di taman rumah sakit. Memandangi bunga-bunga indah disana. Karena rasanya Jisoo sungguh muak dengan ruang perawatan yang hampir dia tinggali selama 1 tahun.
"Apakah menyenangkan?" Walaupun pertanyaan Lisa terdengar aneh, tapi Jisoo tetap menanggapinya.
"Pasti melelahkan." Jawaban Lisa seakan tahu jika memiliki sayap sangat melelahkan.
Lisa hanya menerka-nerka, mereka yang memiliki sayap pun pasti akan merasa lelah. Karena siapa yang tidak memiliki rasa lelah di dunia ini? Sekali pun itu mereka yang bisa terbang bebas.
"Tapi jika kau ingin terbang, jadilah kupu-kupu." kedua mata Lisa tampak memandang sebuah kupu-kupu berwarna biru yang hinggap pada sebuah bunga.
"Mengapa kupu-kupu? Sayap mereka rapuh. Bukankah lebih baik menjadi burung?" Kali ini, Jisoo sangat penasaran dengan jawaban Lisa.
"Jika kau ingin menjadi kupu-kupu, aku akan menjadi bunganya. Karena jika merasa lelah, kupu-kupu akan hinggap pada bunga." Mendengar pernyataan Lisa, napas Jisoo seperti tercekat.
"Seperti kupu-kupu itu, kau bisa datang padaku jika merasa lelah. Bersandarlah padaku sejenak, sampai kau bisa terbang kembali." Lisa melanjutkan kalimatnya.
Jisoo selalu bertanya-tanya, mengapa Lisa selalu menjadikan dirinya sendiri sebagai sandaran untuk ketiga kakaknya? Lalu jika dirinya sendiri merasa lelah, Lisa harus bersandar pada siapa?
"Aku akan menjadi seperti bunga Amaryllis. Bunga yang melambangkan kekuatan. Karena aku ingin selalu memberikanmu kekuatan disaat kau lelah, Unnie." Senyum itu sangat indah ketika diterpa sinar matahari.
Lisa mengulurkan setangkai bunga Amaryllis yang baru ia petik di sebelahnya. Bunga yang indah, namun dimata Jisoo pemberinya jauh lebih indah.
"Jangan menjadi burung, Unnie. Karena jika kau selalu kuat, kau tak akan mau beristirahat padaku."
Jisoo mengangguk, menerima bunga iti dari tangan Lisa.
"Hm. Mulai sekarang Unnie akan menjadi kupu-kupu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow
FanfictionBayangannya tidak bisa digapai, sekalipun dikejar. Tapi bayangan itu selalu mengikuti, kemana pun langkahnya pergi. Seandainya, bayangan itu bisa digenggam akan terasa lebih baik.