Saat aku masih mencoba menenangkan diri dan kembali fokus pada televisi, tiba-tiba Santi bangkit dari sofa. Wajahnya seketika berubah, seperti baru saja teringat sesuatu yang penting. Tanpa berkata apa-apa, dia berjalan menuju pintu, lalu keluar menuju motor yang tadi dia pakai.
Aku mengikutinya dengan pandangan mata, penasaran dengan apa yang dia lakukan. Saat Santi kembali ke dalam rumah dengan bungkusan dari apotek di tangannya, aku merasakan sedikit kekhawatiran yang tiba-tiba muncul di benakku. Aku berusaha menyembunyikan perasaan itu dengan bertanya, "Itu apa, sayang?"
Santi menatapku dengan senyum yang menenangkan. "Ini vitamin biar kamu nggak gampang cape," katanya sambil mengeluarkan beberapa pil dari dalam bungkusan itu. "Aku tahu belakangan ini kamu kelihatan lebih cape, jadi aku pikir ini bisa bantu kamu."
Aku memandangi pil-pil yang dia tunjukkan padaku. Bentuknya kecil dan berwarna putih, tidak terlihat mencolok, tapi tetap saja, ada sesuatu yang membuatku sedikit ragu. Namun, aku tidak ingin menimbulkan masalah, jadi aku hanya mengangguk dan menerima pil-pil itu darinya.
"Aku minum sekarang?" tanyaku, mencoba menebak apa yang dia inginkan.
Santi tersenyum dan mengangguk. "Iya, sekarang aja. Biar mendingan."
Aku menelan pil itu dengan sedikit air yang ada di meja, mencoba untuk tidak terlalu memikirkan apapun selain fakta bahwa ini adalah vitamin, seperti yang dia katakan. Tapi ketika aku melihat kembali ke arah bungkusan itu, aku melihat ada beberapa pil lain di dalamnya, yang Santi tidak berikan padaku. Aku tidak bisa menahan rasa penasaran yang tiba-tiba muncul.
"Yang lainnya itu buat kamu?" tanyaku dengan nada sehalus mungkin, berusaha untuk tidak terdengar terlalu ingin tahu.
Santi tampak terkejut sejenak, tapi kemudian dia tersenyum kecil, seolah mencoba menenangkan suasana. "Iya, itu buat aku. Nggak usah khawatir, cuma suplemen biasa aja," jawabnya, sebelum menaruh bungkusan itu di tempat yang jauh dari pandanganku.
Meskipun aku mencoba menerima jawabannya, ada sesuatu yang tetap mengganjal di pikiranku. Tapi untuk sekarang, aku memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Aku tidak ingin merusak malam ini dengan kekhawatiran yang mungkin tidak berdasar.
Baca selengkapnya di https://karyakarsa.com/auliashara atau klik link di bio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Terbalik
General FictionSetelah hampir tiga tahun pernikahan tanpa anak dan tekanan yang terus menghantui dari keluarga serta masyarakat, Rian dan Santi terlibat dalam pertengkaran hebat. Santi mengusulkan ide gila untuk menukar peran mereka sebagai upaya terakhir menyelam...