2. The Meeting

468 96 15
                                    

"Pernikahan Abad Ini: Putra Mahkota Gyuvin dan Pangeran QuanRui Siap Mengguncang Negeri Timur!"

"Aliansi Emas: Jinmu dan Yunzhou Bersatu Melalui Pernikahan Kerajaan yang Dinanti-Nantikan"

"Musim Semi yang Abadi: Pernikahan Politik Pangeran Gyuvin dan Pangeran QuanRui Akan Jadi Sorotan Dunia"

"Menanti Aliansi Kerajaan Terbesar: Pernikahan Gyuvin dan QuanRui Menjanjikan Era Baru"

"Gyuvin dan QuanRui: Pernikahan yang Akan Mengubah Wajah Diplomasi Timur"

QuanRui menghela nafas sambil menutup iPadnya dan melemparkan benda kotak itu keatas ranjang, sementara dia meraih mangkuk besar berisi stroberi-stroberi segar yang menjadi snack-nya siang ini. Bersandar di kepala ranjang, QuanRui mengunyah stroberinya sambil menatap lurus-lurus ke arah langit-langit kamar yang memiliki berbagai pola abstrak dengan cat berwarna emas disana.

Kabar pernikahannya baru terungkap ke publik hari ini, hampir satu bulan setelah Ayahnya sendiri yang memberitahunya tentang pernikahan itu. Dan yah, sepeti yang diberitakan oleh media, pernikahannya itu tinggal dua minggu lagi. The royal wedding yang dikatakan akan menjadi  pernikahan terbesar di dekade ini.

QuanRui merasakan sudut bibirnya berkedut. Pernikahan terbesar dekade ini tapi dia sendiri tidak merasakan apapun selain perasaan kesal.

QuanRui tidak menyiapkan apapun, jujur. Dan dia merasa aneh dengan itu. Fakta bahwa orang luar terlihat lebih bersemangat dan antusias tentang pernikahannya itu sangat aneh menurutnya. Dia sendiri bahkan tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang.

Dia hanya tau bahwa mulai besok, dia sudah harus pergi ke negeri Jinmu untuk mempelajari beberapa hal terkait seremonial dan ritual pernikahan. Ini karena negeri Jinmu tentu memiliki aturan dan ritual pernikahan mereka sendiri, jadi QuanRui harus mempelajari dan menyiapkan semuanya di negeri itu. Negeri dimana the royal wedding akan dilaksanakan.

Berbicara tentang itu, QuanRui jadi ingat dia bahkan belum mengemasi barang-barangnya.

"Jie." Panggil QuanRui sambil menegakkan badannya dan menatap ke arah Xiaoting yang berada di sudut ruangan, di meja kerjanya sambil membaca beberapa kertas yang berserakan disana. QuanRui tidak tau apa isinya, yang jelas Xiaoting mengatakan dia tidak boleh melihat kertas-kertas itu karena itu adalah dokumen rahasia.

"Hmmm?" Xiaoting menanggapi, sedikit melirik ke arah QuanRui sebelum kembali fokus ke kertas-kertas dihadapannya.

"Aku mau kesana." Kata QuanRui memperingati. Maksudnya agar Xiaoting menutup atau menyingkirkan dokumen itu dulu kalau memang serahasia itu.

Xiaoting paham, jadi dia langsung merapihkan pekerjaannya, memasukkan kedalam map, dan kemudian menyingkirkan dokumen itu sebentar.

"Apa?" Tanyanya sambil melepaskan kacamata bacanya dan menunggu QuanRui untuk berjalan kearahnya.

Hari ini sebenarnya dia tidak libur, dia masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan di departemen kesehatan istana. Tapi Xiaoting tau kalau hari ini mungkin adalah hari terakhir QuanRui berada di istana ini, jadi dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama adiknya itu di kamarnya dan membawa pekerjaannya kemari.

"Jiejie benar tidak mau menemaniku di Jinmu?" QuanRui langsung bertanya begitu dia sudah sampai di depan meja kerja Xiaoting.

Ini sudah kelima kalinya QuanRui menanyakan hal yang sama kepada Xiaoting sejak kemarin. Dan jawabannya masih sama.

"I'd love to." Jawab Xiaoting sabar "Tapi kan tidak bisa, Rui. Jiejie punya tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan disini."

QuanRui juga tau kok kalau jawaban Xiaoting juga tidak akan berubah. Tapi dia terlalu putus asa sampai bingung harus bagaimana lagi mengatakan bahwa dia butuh teman di Jinmu. Di negeri asing (ya meskipun dia juga menghabiskan masa sekolahnya di Jinmu sih, tapi kan situasinya berbeda), dengan tidak ada satupun orang yang dia kenal.

Crownbound [GYUICKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang