13. In the Meadow

386 65 22
                                    

Pagi Hao harusnya santai dan tenang hari ini. Dia dengar para pangeran ada urusan ke bagian pulau yang lain hari ini, dan sudah dipastikan sekretaris dan para pengawal juga mengikuti. Otomatis, Hao bisa bersantai dan bermalas-malasan sendirian di kamar resortnya seharian penuh.

Hao hampir saja memejamkan matanya lagi setelah menghirup aroma laut yang berhembus masuk ke kamarnya dari jendela lebar yang terbuka. Tapi semua gagal saat dia mendengar suara ribut diiringi derap langkah cepat yang terdengar dari depan kamarnya.

"Yah Shen QuanRui!" Serunya kesal.

QuanRui yang tidak peduli dengan desahan kesal Hao langsung membuka pintu kamar makin lebar dan langsung saja masuk kedalam. Dia buru-buru sekarang.

"Hao-ge apa kamu bawa scent blocker?" QuanRui bertanya tanpa basa-basi, ekspresi paniknya tak bisa disembunyikan.

Hao berhenti membuka mulutnya yang bersiap mengomel, dan sekarang malah menatap QuanRui dengan alis terangkat.

"Kenapa aku harus membawa scent blocker?" Hao menjawab (sekaligus bertanya) dengan nada bingung.

QuanRui memutar tubuhnya, mulai berjalan mondar-mandir, tangannya menyentuh dahi seolah-olah sedang mencari solusi yang sebenar tidak ada.

"Ya ampun, aku juga tidak bawa.." Dia menggerutu. "Suppressant saja aku lupa apalagi scent blocker. Tentu saja aku sama sekali tidak terpikirkan!"

Hao masih menatapnya dan sekarang dia mulai paham dengan apa yang dipikirkan QuanRui.

"Memangnya kamu yakin ingin ikut? Heatmu akan datang sebentar lagi, QuanRui. Ini terlalu beresiko." Hao mulai bertanya dengan nada serius. "Gyuvin tahu?"

QuanRui menghentikan langkahnya, kini berdiri diam dengan napas tertahan.

"Gyuvin tidak tahu," Dia mengaku. "Dan justru itu, kalau dia tahu, pasti aku tidak diizinkan untuk berangkat. Dia akan suruh aku tetap di kamar, dan aku tidak bisa terima itu. Aku harus ikut. Ini tugasku yang pertama, Hao-ge. Aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini, tidak disaat aku menunggu ini hampir seumur hidupku."

Hao mendengarkan, tapi wajahnya masih memancarkan keraguan. Dia tau benar bahwa QuanRui benar-benar menginginkan ini. Dan dia cukup tau juga bahwa keinginan QuanRui yang kuat akan sulit untuk dibantah. Dia terlalu hafal sepupunya ini.

"Kamu yakin?" tanyanya pelan, memastikan sekali lagi.

"Ini waktunya dimana kamu seharusnya mulai beristirahat, bukan keluyuran. Aku benci mengatakan ini tapi baik aku dan kamu tau, kita sebagai omega tidak memiliki respon tubuh sebaik itu disaat kita heat. Kamu juga pasti sudah merasakannya sendiri, kamu mulai merasa kelelahan, kan? Kamu terlihat lemas padahal belum melakukan apa-apa."

QuanRui menarik napas panjang, ragu sejenak sebelum menjawab. "Iya, aku lelah... tapi aku tidak mau melewatkan kesempatan ini, Hao-ge. Aku harus ikut."

Hao memandang sepupunya itu sebentar, lalu akhirnya menghela nafas, mengalah.

"Ya sudah, terserah. Tapi, pastikan kamu jangan jauh-jauh dari Gyuvin. Supaya kalau ada apa-apa, dia bisa jaga kamu."

QuanRui mengangguk, tetapi wajahnya masih diliputi kekhawatiran, masalah utama yang dia pikirkan sejak bangun tadi belum selesai.

"Iya... tapi masalahnya sekarang aromaku bagimana? Aku tidak bisa membedakan sendiri aromaku sebelum atau saat heat, tapi kemarin Gyuvin bilang aromaku terasa lebih manis dari biasanya. Aku bisa saja pura-pura tidak terjadi apa-apa, tapi feromonku tidak mungkin bohong, apalagi nanti kami akan bertemu banyak orang."

Hao berpikir sejenak sebelum memberikan saran dengan nada santai, "Scenting saja sana, manfaatkan Gyuvin."

"Bagaimana maksudnya?" tanya QuanRui, bingung.

Crownbound [GYUICKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang