4. Preparation

423 74 5
                                    

Note: Mulai chapter ini, jika ada dialog berbahasa indonesia yang diketik miring (italic) artinya dialog tersebut ceritanya pakai bahasa China ya. Dialog semacam ini akan diterapkan tergantung konteks. Misalnya kalau mereka ada di wilayah Jinmu, aturan dialog italic ini akan berlaku. Tapi misal dialog dilakukan dengan latar tempat Yunzhou, maka dialog normal tapi kita tau mereka kan pakai bahasa China 

Semoga ngga bingung ya~ Selamat membaca~

***

Hari kedua di Jinmu, dan QuanRui sudah mengawali harinya dengan menerima satu kertas penuh dari Hanbin berisi jadwal kegiatannya selama dua minggu kedepan sampai hari pernikahannya. 

Kelas etika dan protokol, kelas politik, latihan seremonial, fitting baju, medical checkup, pertemuan dengan orang-orang penting Jinmu, gladi bersih, dan masih banyak lagi. Semuanya lengkap dalam daftar tersebut beserta jam dan lokasi dimana dia harus hadir. 

Sebenarnya QuanRui tidak terlalu asing dengan jadwal kegiatan seperti ini. Karena di Yunzhou pun jadwal mingguannya sudah diatur meskipun kegiatan yang dia lakukan ya itu-itu saja dan berulang-ulang hingga dia bosan. QuanRui hanya sedikit khawatir saja bagaimana dia bisa melakukan semua persiapan hari pernikahannya dalam waktu hanya dua minggu. 

Bohong kalau dia tidak gugup, meskipun alasan gugupnya jauh berbeda dari kegugupan pengantin pada umumnya. Dia gugup karena bagaimanapun ini adalah acara penting, baik bagi Jinmu ataupun Yunzhou. Dan dia yakin pasti banyak sekali tamu-tamu kenegaraan dari dua kerajaan. Namanya saja pernikahan politik, pasti negara-negara penting lainnya akan menjadi tamu undangan utama yang harus menyaksikan pernikahan mereka. Dan semua yang akan dia lakukan haruslah sempurna. Kesempurnaan itu harus dipenuhi oleh QuanRui, dan harus menurut standarnya sendiri yang terkadang tidak masuk akal itu.

QuanRui menarik nafasnya pelan kemudian meletakkan kertas tersebut kembali ke meja kemudian bersiap berjalan keluar dari kamarnya, dan QuanRui bisa melihat seorang pelayan sudah siap menunggunya disana untuk mengarahkan QuanRui ke tempat kemana dia harus menjalani jadwal pertamanya.

Kelas etika dan protokol.

Meskipun QuanRui sudah memahami etika sebagai seorang Pangeran Yunzhou dan memahami adat istiadat di negerinya, adat istiadat Jinmu tentu berbeda, terutama dalam hal-hal yang mungkin sepele.

Tadi Hanbin sudah menjelaskan sekilas juga tentang kelas etika dan protokol yang akan dia lakukan ini. Pada dasarnya, kelasnya ini ada dibawah pengawasan sub-bagian penanggung jawab rumah tangga kerajaan, khusus untuk melakukan pendidikan bagi calon-calon anggota baru kerajaan. Hanbin juga mengatakan pembimbingnya nanti masih muda dan QuanRui tidak perlu terlalu tegang untuk melakukannya.

Dia sih iya-iya saja karena hal seperti itu tidak pernah menjadi permasalahan baginya. Dia sudah menguasai etika dasar sebagai seorang Pangeran, harusnya tidak sulit untuk menyesuaikan beberapa detail kecil untuk menyesuaikan adat dan protokol di Jinmu.

Dia mengikuti pelayan yang menuntunnya melewati lorong-lorong istana yang megah. Hingga akhirnya mereka akhirnya tiba di sebuah bangunan yang agak terpisah dari istana utama, namun tetap mencerminkan kemegahan khas Jinmu. Bangunan itu memiliki arsitektur tradisional dengan atap yang melengkung anggun dan dinding-dinding yang dihiasi ukiran rumit.

Ruangan tempat kelas etikanya diadakan cukup luas, dengan lantai kayu mengkilap dan jendela besar yang membiarkan cahaya matahari pagi masuk dengan lembut. Meja-meja kayu disusun rapi, menghadap ke depan ruangan di mana sebuah papan tulis besar tergantung. Dekorasi ruangan itu sederhana namun elegan, mencerminkan nuansa formal yang akan mendukung pembelajaran.

Ketika QuanRui masuk, seorang pria muda menyambutnya dengan senyum lebar. Okay, Hanbin memang sudah mengatakan bahwa pembimbingnya masih muda, tapi QuanRui tidak menyangka dia akan semuda ini.

Crownbound [GYUICKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang