12. Honeymoon

341 52 10
                                    

Pagi itu, salah satu pantai di Kepulauan Hwaran terasa lebih sejuk daripada biasanya. Pantai ini terletak di wilayah paling selatan Jinmu, terpisah dari daratan utama, dengan hamparan pasir putih dan laut biru jernih yang membentang sejauh mata memandang. Angin lembut bertiup, menggoyang perlahan daun-daun pohon kelapa yang berjajar di sepanjang pantai. Meskipun bukan musim liburan, pantai itu tetap menawarkan pemandangan yang memukau—ombak tenang berdesir halus, dan langit cerah seolah menyatu dengan lautan.

Di tepi pantai, Gyuvin dan QuanRui berdiri sambil memandangi laut, tetapi mereka tidak sepenuhnya bebas menikmati pagi itu. Ini karena Hanbin sudah sibuk sejak tadi untuk mengatur sesi foto untuk media sosial kerajaan, untuk menjaga citra pernikahan dan hubungan mereka di mata publik. Kamera di tangan Hanbin terus menjepret, sementara Gunwook dan dua pengawal lainnya berdiri tidak jauh, mengenakan setelan hitam rapi karena they're on duty now.

"Bisa tidak kalian sedikit lebih dekat lagi? Pelukan yang natural ya, jangan kaku," kata Hanbin, memberikan instruksi tegas

Gyuvin, yang mengenakan swimsuit ketat warna navy dan celana pendek hitam, tampak enggan mengikuti arahan itu. Wajahnya berusaha tersenyum, tapi matanya memancarkan kebosanan. Di sebelahnya, QuanRui yang memakai swimsuit serupa tapi berwarna hitam dan juga legging hitam ketat dan kacamata hitam besar, berdiri dengan satu tangan bersandar di pinggang, jelas tidak terlalu bersemangat dengan sesi foto ini.

"Sejak kapan kamu bertanggung jawab untuk urusan public relations?" tanya Gyuvin sambil menghela napas panjang

"Aku bertanggung jawab atas SEMUA urusanmu, kalau kamu lupa." Jawab Hanbin singkat namun jelas dia menyindir Gyuvin. 

Dijawab seperti itu akhirnya membuat Gyuvin tidak bisa banyak protes dan akhirnya memilih pelan-pelan merangkul leher QuanRui, tapi sebenarnya dia masih mendumel kesal 

"Ini mau bulan madu atau pamer di media sosial sih?"

DDi sebelahnya, QuanRui mengangguk setuju. "Iya, betul. Katanya disuruh bersantai," katanya, sambil tersenyum kecil namun tetap sinis ke arah kamera.

"Tahan sebentar, Yang Mulia, ini penting untuk menjaga citra di publik. Tiga... dua... satu..." Hanbin menjawab dengan sarkas dan masih tetap mengarahkan mereka sambil mengambil beberapa gambar.

Setelah selesai, Gyuvin dan QuanRui langsung melepas pelukan mereka. Gyuvin dengan refleks mendorong pelan bahu QuanRui, tapi QuanRui, tanpa ragu, balas menyikut Gyuvin di pinggang.

"Hei! Jangan sikut-sikut!" Gyuvin berseru, tapi kemudian balas mendorong QuanRui dengan lebih keras dan membuat QuanRui hampir menjerit, dan dia malah tertawa keras sebagai respon. 

Hanbin, yang sedang sibuk menyiapkan pose berikutnya, melihat tingkah mereka dengan ekspresi tak percaya.

"Tolong, Yang Mulia. Satu lagi. Pose yang lebih mesra." Hanbin lagi-lagi masih berucap dengan sarkasme yang sangat terdengar. 

"Ah sudah, cukup lah," keluh Gyuvin sambil melambaikan tangannya ke arah Hanbin. "Lagipula, untuk apa sih? Kalau mau foto, lebih baik candid aja. Jangan suruh kita pura-pura berpose."

QuanRui menambahkan, "Iya, ambil yang alami saja, itu pasti lebih bagus."

Hanbin menghela napas panjang, menyerah. "Baiklah, kalau begitu. Aku akan ambil foto candid. Tapi, jangan terlalu jauh dariku."

Tanpa menunggu balasan dari Hanbin, Gyuvin dan QuanRui saling melirik dengan senyum penuh arti. Hingga kemudian mereka berdua langsung mulai berlari menuju sisi lain pantai, tempat beberapa kayak terparkir di dekat air.

"Siapa cepat, dia menang!" teriak Gyuvin sambil mempercepat langkahnya, pasir pantai berhamburan di setiap hentakan kakinya.

"Kim Qubing pasti kalah!" jawab QuanRui sambil berlari di belakangnya, tidak mau kalah.

Crownbound [GYUICKY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang