Ac 5

3 3 0
                                    

"Permisi bu, ada yang ingin bertemu dengan ibu"ucap rani salah satu karyawan disana.

"Tolong bilang ke mereka saya kesana sebentar lagi"ujarnya dan rani menganggukan kepalanya lantas pergi.

Rani berjalan menuju ke arah meja nomor 20 yang mana isinya terdapat dua perempuan cantik dan satu orang pria disana. Ia membungkukan sedikit badannya untuk menghormati para pengunjung.

"Di mohon tunggu sebentar ya pak, bu. Karena bu dwi sedang ada pekerjaan sedikit lagi"katanya.

"Iya mba tidak apa apa, makasi ya"ucap bu maya yang jadi perwakilan dari mereka bertiga.

"Kalau begitu saya ijin pamit, mari"pamitnya dan mereka bertiga mengganggukan kepalanya.

Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya bu dwi selesai dan menghampiri mereka. Bu dwi tidak kenal dengan mereka yang ada disana, karena selama ini ia selalu berada di dapur dan jarang bertegur sapa dengan para pengunjung.

"Permisi maaf ya pak, bu. Sudah menunggu saya lama"ujarnya yang menyalami tangan bunda mutia dan bunda maya sedangkan dengan pak hakim menangkupkan kedua tangannya.

"Tidak apa apa mba, silahkan duduk"ujar bunda mutia dan ibu dwi menganggukan kepalanya duduk di antara mereka.

"Ada yang bisa saya bantu?"Tanyanya.

"Begini mba, kita rencananya besok di pesantren Darrul Hikmah akan mengadakan acara haul meninggalnya ayahanda kami yang ke 2 tahun. Karena tamu yang berdatangan juga pasti banyak, dan kami tidak sanggup untuk memasak sendiri, jadi kami ingin memesan catering di sini. Apa bisa?"Tanya pak Hakim yang mewakili dan langsung ke intinya.

"Kemarin anak saya dan ibu kami sudah datang kesini, mereka bilang di tempat ini makanannya enak enak. Kami bertiga yang penasaran pun akhirnya mensurvei langsung ke tempat dan yang mba tau emang seenak itu masakannya setelah kami mencobanya, cukup tradisional tapi soal rasa tidak di ragukan lagi. Karena itu kami ingin memesan catering di sini"ujar bunda maya menambahi.

"Alhamdulilah pak, bu. Jika masakan saya banyak yang suka, saya tidak menyangka kedatangan tamu yang maasyallah bisa mampir ke warung saya yang tidak seberapa ini. Jujur saya merasa terharu jika bapak dan ibu mempercayakan resto ini untuk memasak catering untuk acara haul nanti"ujar ibu dwi yang sangat segan kedatangan sosok putra putri pemilik pesantren di desa sebelahnya.

"Alhamdulilah, jadi bisa ya mba? Kami ingin memesan 1000 catering untuk besok sore, bisa kan mba?"Tanya bunda mutia.

"Insyallah bisa bu"jawabnya dan mereka membuat kesepakatan di sana.

Uang catering sudah di bayar, tinggal beberapa perlengkapan yang belum mereka beli untuk tambahan acara haul nanti. Setelah itu mereka berpamitan dan kembali ke pesantren. Untuk tenda sudah terpasang di halaman pesantren beserta panggungnya, dan semuanya telah di lakukan para santri disana.

Kembali ke resto. Setelah kepergiaan anak pemilik pesantren, bu dwi mengumpulkan semua karyawannya untuk acara besok.

"Saya sengaja mengumpulkan kalian disini. Karena alhamdulilah kita mendapatkan rezeki di siang ini, ada seseorang yang memesan catering di resto kita dalam jumlah 1000 porsi. Untuk kemungkinan resto kita tutup sementara dan akan pokus lebih dulu untuk pesanan, apa kalian paham?"Tanya bu dwi dengan nada tegasnya.

"Paham bu"jawab mereka serempak.

Acara kumpul hanya sebentar, setelah itu mereka melanjutkan dengan pekerjaan yang hari ini. Sebelum besok mereka harus bertempur dengan pesanan yang cukup banyak untuk mereka kerjakan dengan jangka waktu setengah hari.

Almeera Chairunnisa(si pemilik mata teduh)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang