Chapter 2. Pelarian di Bawah Fajar

51 4 0
                                    

Season 1: Hidden Truth_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Season 1: Hidden Truth
_______

Alicia mengintip cahaya yang memancar dari sebuah celah kecil di dinding. Dia menemuinya secara tak sengaja saat melamun dan mendengar suara seperti lemparan dari sudut ruangan. Saat dia mengamati lebih saksama, dia menyadari bahwa dua sudut ruangan memiliki perbedaan. Apakah dia telah salah memahami petunjuk Kyne?

Mengikuti instruksi pria yang dianggapnya tak waras, Alicia berjongkok kembali dan kali ini di sudut berbeda dari sebelumnya. Dia mendorong punggungnya dengan sekuat tenaga, lalu ...

Bruk!

Alicia terjatuh, matanya langsung menangkap pemandangan langit bertabur bintang. Senyum lebar perlahan terukir di wajahnya. Apa ini artinya dia telah bebas? Dia juga mendengar suara air, baru menyadari bahwa dirinya kini basah karena jatuh di aliran air setinggi mata kaki.

Dengan cepat, dia bangkit, hampir melupakan betapa pentingnya untuk tak berlama-lama di sana. Jika prajurit mengetahui kekacauan yang dia sebabkan, dia bisa dijebloskan kembali ke penjara.

Sebelum pergi, dia merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada Kyne yang telah menunjukkan jalan keluar. Dia berusaha untuk menyelipkan kepalanya kembali ke dalam sel.

"Kyne," panggilnya. "Apa kau mendengarku? Dindingnya sudah roboh, dan aku bisa pergi sekarang. Terima kasih atas bantuanmu. Suatu hari nanti, aku akan membalasnya. Jadi, kita harus bertemu lagi nanti. Setelah kau keluar dari penjara tentunya!"

Tak mendengar jawaban, Alicia bertanya lagi, "Apa kau tidur?"

Sebuah suara dari ruang tahanan membuat Alicia segera menarik diri. Dia tak bisa menunggu lebih lama untuk melarikan diri. Lebih baik dia pergi sekarang sebelum ketahuan.

Mengabaikan pakaian yang kotor dan basah serta kaki telanjangnya, Alicia melaju dengan cepat, mengikuti aliran air yang membawanya menuju bawah jembatan besar.

Sementara itu, Kyne yang mengawasi dari balik kegelapan hanya bisa menggeleng. Dia tak mengira bahwa tahanan yang dibantunya begitu bodoh hingga mementingkan ucapan terima kasih dalam situasi genting seperti ini.

Melihat batu-batu berserakan, Kyne menghela napas panjang. Dia tak tahu apakah harus marah karena Alicia tak mengikuti instruksinya untuk merapikan batu-batu itu atau justru merasa senang karena berhasil membantu kelinci percobaannya.

Kyne dengan tenang mulai menyusun batu-batu itu kembali ke tempat semula. Dalam hati, dia berpikir tentang Alicia. Siapa sebenarnya orang yang dibunuh oleh wanita itu?

"Carol," gumamnya. Mungkin, dia harus mencari informasi lebih lanjut tentang wanita itu.

 Mungkin, dia harus mencari informasi lebih lanjut tentang wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Duke's Criminal WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang