What IF : PERTARUNGAN WIRO DAN RATU MESUM

6 0 0
                                    

Lww ...
_______
#SKdKAS
.

Malam sudah semakin larut ketika Wiro berniat pamitan pada Aki Sukri. Baru juga akan bangkit dari duduknya, seorang wanita tiba-tiba sudah ada di depannya.

Walaupun nyala lampu minyak tidak terlalu terang di tempat itu, tapi sudah cukup untuk melihat bahwa wanita yang datang memiliki kecantikan yang luar biasa. Berpakaian gaun merah panjang dengan bahan tipis membuat isi yang ada di baliknya terlihat samar.

Wiro terlihat ternganga setelah kemudian, menelan ludah berulang kali. Wanita di depan Wiro duduk, berdiri dengan kedua tangan menumpu pada tepi meja. Itu membuat sesuatu yang menyembul dibalik gaun ya sangat dekat dengan wajah Wiro. Wangi mawar yang menyeruak semakin membuat Wiro tidak tenang duduknya.

"Apa kabarmu, Wiro?" tanya si gaun merah.

Seolah tidak mendengar orang menyapanya, Wiro terlihat masih dengan mimik yang sama. Matanya terjuling-juling menikmati keindahan pegunungan di depannya.

"Wiro ...."

Kembali sosok itu memanggil dengan suara setengah mendesah.

"Eh, ah_ya?" sahur Wiro gagap lantas menengadahkan wajahnya.

Kini, ia bisa melihat wajah si pemilik tubuh indah yang berdiri di depannya. Wajahnya sangat halus dengan kulit putih. Hidungnya bangir, mata sayu, dan bibir yang merekah basah. Membuang gugupnya, Wiro terlihat nyengir dan garuk-garuk kepala.

"Ratu, kau rupanya," ujar Wiro.

"Syukurlah kau masih ingat denganku ...."

Wanita yang dipanggil ratu oleh Wiro menarik bangku dan duduk di seberang Pendekar Kapak Maut 212 itu.

"Tidak kusangka bisa bertemu denganmu di sini," katanya dengan mata tidak lepas dari wajah Wiro. "Sekian lama tidak bersua, aku merasa kini kau jauh lebih dewasa dan makin gagah saja."

Mendengar pujian itu, Wiro tertawa lepas.
"Kau juga makin cantik saja Ratu," balas Wiro.

"Tambah semok, pula."

Mendengar balasan pujian itu, Ratu yang ternyata adalah Ratu Mesum terlihat tersenyum dan menyapukan lidah di bibirnya. 'Tak ayal itu membuat Wiro kembali menelan ludah. Terlebih ketika Ratu Mesum mendekatkan wajahnya, Wiro semakin dibuat salah tingkah.

"Kau tidak rindu padaku, Wiro?" bisik Ratu Mesum semakin mendekatkan wajahnya. Harum aroma mulut Sang Ratu seketika membuat bibir Wiro setengah terbuka.

"M_maaf, Den."

Serentak Wiro dan Ratu Mesum menarik wajah masing-masing dan menoleh ke arah suara. Di sisi kanan meja, berdiri pemilik kedai tempat di mana mereka duduk saat itu. Seorang laki-laki berusia setengah abad_mungkin lebih, terlihat berdiri sopan, wajah menunduk dengan telapak tangan saling tertaut di depan perut.

Wiro terlihat menggaruk belakang telinga seraya nyengir kikuk. Sementara Ratu Mesum, memandang ke arah Aki Sukri lantas tersenyum dan bertanya, "ya, Ki. Ada apa?"

Mendengar jawaban, Aki Sukri mendongak dan memandang Ratu Mesum. Seperti halnya Wiro, Aki Sukri terlihat menelan ludah begitu melihat senyum madu Sang Ratu.

"Ditanya, kok, malah bengong, Ki?" ulang Ratu Mesum.

"Eh_em, ya_anu ...." Tergagap Aki Sukri.

"Anu Aki kenapa? Anu Aki anu?" tanya Sang Ratu dengan senyum simpul.

Mendapat jawaban seperti itu, membuat berdiri Aki semakin jengah. Wiro tertawa terbahak membuat wajah Aki Sukri memerah karena malu.

"Sudah waktunya kedai tutup, Ratu," ujar Wiro pada Ratu kemudian berpaling ke arah Aki Sukri. "Bukan begitu, Ki?"

"Oh, begitu ...."

Bukan Aki Sukri yang menjawab, melainkan Ratu Mesum lantas melempar pandang ke arah Wiro, melanjutkan, "kalau begitu, apa lagi yang kita tunggu. Mau ke tempatku, atau kau punya tempat lain?"

Ratu Mesum mengedipkan mata dan kembali membasahi bibirnya lantas, memberi tanda pada Wiro untuk meninggalkan kedai. Murid Sinto Gendeng dari Gunung Gede itu hanya nyengir kuda tanpa ada gerakan penolakan.
Ratu Mesum segera berdiri, menarik tangan Wiro menuju pintu kedai, dan hilang di tengah keremangan malam meninggalkan Aki Sukri yang berdiri diam mematung.

"Kau mengingatkanku pada masa mudaku, Anak Muda," gumamnya.
°
Depok, 040324
#whatif
#ngedabrus
©
Cat : Timeline penggalan kisah ini sekian waktu pasca Wiro mengenal Ratu Mesum, di episode Cincin Warisan Setan. Mengenai siapa wanita dengan ciri khas memakai gaun merah ini, bisa dibaca_ralat kalau saya salah, pada karya lain Pakde Bastian : Mahesa Edan, Pendekar dari Liang Kubur.
🤭
Sedikit spoiler : Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya Aki Sukri tidaklah selugu penampilannya. Terlebih di masa mudanya. Seperti halnya Wiro, banyak wanita menemani dalam petualangannya di masa itu. Salah satunya, Sinto Weni aka Sinto Gendeng. Guru dari Wiro Sableng.

Wiro Sableng 212 ala depeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang