"Memories can be lost, but the feelings that exist can never disappear."
- Author -Sejak kedatangannya ke distrik Oya waktu itu, Koyuki mulai kembali mengalami gangguan tidur. Mimpi yang sebelumnya sempat hilang dari kepalanya sejak ia berada di dunia ini seakan kembali menghantuinya, membuat hidup gadis itu tidak tenang. Itu sebabnya Koyuki akhirnya melakukan banyak hal di malam hari demi menghilangkan kantuk. Saking parahnya, dia pernah nyaris seminggu tidak tidur, dan berakhir di rumah sakit.
Sejak itu Cobra, Yamato dan Naomi mulai sering menemaninya, meski Koyuki malah berakhir mencak-mencak karena diperlakukan seperti anak kecil, padahal kenyataannya memang demikian. Umur Koyuki baru akan enam belas tahun ini, tentu saja dia masih lebih muda dibandingkan Cobra, Yamato dan Naomi. Gadis itu juga masih mengenyam bangku sekolah, walau nyaris tertinggal kelas karena mendekam di rumah sakit selama enam bulan.
Oh, ngomong-ngomong tentang sekolah, Koyuki cukup kaget dengan fakta bahwa pemilik tubuh sebelumnya memilih sekolah berandalan sebagai tempatnya menimba ilmu. Koyuki kira dia akan bersekolah di sekolah khusus putri atau sejenisnya, namun seragam yang tergantung di lemarinya membuat dahi gadis itu mengerut.
"Akademi Housen? Maji??" Koyuki menoleh ke arah Cobra yang menatapnya datar sambil bersandar di dekat pintu kamar gadis itu.
Si pemuda lantas masuk dan ikut melihat, "Memangnya kenapa? Lupa ingatan tidak membuatmu bodoh kan?" Tanya pemuda itu datar.
Koyuki memutar matanya kesal, lalu beralih melihat beberapa catatan dan buku diary yang di tinggalkan oleh pemilik tubuh ini. Isinya beberapa hal yang sudah di lalui oleh gadis itu, dan ada sebuah note menarik menempel di kaca riasnya yang membuat dahi Koyuki mengerut.
20 Februari 20xx
Yosh! Mari kita bersiap-siap untuk belajar di Akademi Housen! Walaupun kata orang akademi itu hanya untuk para lelaki, kudengar mereka sudah membuka sistem untuk perempuan. Aku penasaran bagaimana cara bergaul mereka disana, hanya saja sepertinya ini akan sedikit lama? jadi aku akan bersiap-siap! Ganbatte Yuki~5 Agustus 20xx
Yah, meski mereka tampangnya agak seram ternyata mereka cukup baik sih. Contohnya manusia tinggi bernama Jinkawa(?), dia ternyata ramah walau terlihat sangar hehe. Kurasa aku akan cukup betah disini"Souka, tapi bukankah ini sudah berlalu hampir setahun. Seharusnya aku sudah di DO-kan?" Tanya Koyuki pada Cobra yang masih memperhatikan pernak-pernik di kamar gadis itu.
Cobra menoleh, "Aku dan Yamato sempat bertemu dengan kepala sekolahnya kemarin. Mereka mengatakan karena kau adalah satu-satunya gadis yang berhasil menerima beasiswa setahun lalu, maka mereka memberikan kebijakan agar kau ikut tes penyetaraan agar bisa masuk kelas dua."
Koyuki mengangguk. "Jadi, aku harus mengikuti tes penyetaraan saja? Tidak perlu dari kelas 1 lagi?" Entah mengapa gadis itu merasa agak aneh, pasalnya meski mendapatkan beasiswa, bukankah sekolah mereka setidaknya menaruhnya kembali di kelas 1, bukan langsung di kelas 2? Terlihat tidak adil untuk murid lainnya.
"Karena kau masih satu-satunya murid perempuan di Housen, mereka tidak ingin kehilangan kelinci percobaan." Ucap Cobra agak menohok, membuat Koyuki menekuk wajahnya kesal.
Yah tidak salah sih, dirinya memang seperti kelinci percobaan diantara singa-singa botak disana. Toh Koyuki yang sekarang tidak selemah itu, bahkan lebih dari mampu untuk membunuh orang. Dia sendiri tidak masalah untuk belajar di Housen.
![](https://img.wattpad.com/cover/370006867-288-k58791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Incipient : Another World - High and Low Fanfiction
FanfictionIncipient (adj) | mulai ada atau muncul; pada tahap awal Noir selalu membenci hujan. Disaat hujan ia kehilangan kakak tersayangnya, di bawah hujan pula ia nyaris kehilangan mahkotanya. Dibawah hujan, dia kehilangan rasa kemanusiaannya. Untuk pert...