Bab 6

575 69 16
                                    

“Presdir.” Yubin dengan langkah tergesa-gesa berjalan menghampiri Xiao Zhan yang berada di ruang kerjanya di rumah.

“Ada apa?” tanya Xiao Zhan dengan alis berkerut.

“Ini tentang kerjasama dengan salah satu perusahaan yang ada di Singapore, mereka membatalkan secara tiba-tiba.”

“Apa?!” Xiao Zhan terkejut bukan main. Tak dapat di percaya salah satu mitra bisnisnya membatalkan kontrak sepihak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

“Ini laporannya Presdir.” ucap Yubin dengan menyodorkan berkas yang di kembalikan oleh pihak lain.

Dengan segera Xiao Zhan membaca semua yang ada di dalam dokumen tersebut.

“Tidak ada yang salah dengan laporannya, tapi bagaimana bisa barang kita kurang memenuhi standar? Bukankah sebelumnya barang kita memenuhi standar sebelum di kirim ke sana?” Xiao Zhan benar-benar bingung, karena sebelum di kirim ke Singapore semua barang sudah sesuai dengan permintaan klien. Tapi kenapa sekarang jadi berbeda?

Xiao Zhan tentu saja merasa ada yang janggal dengan laporan yang dia terima. Karena memang sebelumnya dia sudah mengirim orang untuk memeriksa semua barang yang ada dan seharusnya itu bisa memenuhi permintaan klien.

“Yubin, ayo kita ke gudang sekarang . Aku akan memastikan sendiri apa yang terjadi di sana.” perintah Xiao Zhan pada Yubin.

“Baik presdir.”

Dengan segera Xiao Zhan mengambil jaketnya dan keluar dari ruangan dengan di ikuti Yubin di belakangnya. Langkah tergesa menandakan jika Xiao Zhan sangat tidak sabar untuk segera sampai di gudang penyimpanan.

“Pasti ada yang tidak beres.” gumam Xiao Zhan sambil berjalan menuju ke mobilnya yang sudah terparkir di depan di halaman rumahnya.

‘A-Cheng, sepertinya kepulanganmu akan di percepat dari jadwal.’ Batin Xiao Zhan.

Rencana kepulangan Jiang Cheng yang di jadwalkan akhir bulan sepertinya harus di percepat sekarang, mengingat ada kondisi darurat yang harus segera di tangani, dan itu tidak untuk sembarang orang. Dan hanya orang kepercayaan Xiao Zhan yang bisa melakukannya. Salah satunya adalah Jiang Cheng.

Sedangkan di tempat yang berbeda, terlihat dua orang pemuda sedang duduk di kursi pinggir sirkuit. Sepertinya mereka sedang menunggu seseorang di sana.

Dari dua jam yang lalu mereka masih setia berada di sana, bahkan Wang Yibo sengaja booking sirkuit tersebut untuk ia bisa balapan dengan Sean, lawan Xue Yang minggu lalu.

“Yibo, apa mungkin dia tidak datang?” Jili mulai terlihat pesimis. Bagaimana tidak? Sudah dari tadi mereka berada di sana tapi tidak ada tanda-tanda orang yang mereka tunggu akan datang.

“Coba kamu hubungi orangnya.” ucap Wang Yibo masih berharap akan bisa bertanding dengan orang itu.

“Ah aku lupa tidak meminta nomornya.” Jili terlihat menyesal karena tidak bisa menelpon Sean.

Terdengar helaan napas Wang Yibo, dia terlihat kecewa dan marah karena merasa di permainkan. ‘Baru kali ini ada yang berani mempermainkanku.’

“Ayo.” Wang Yibo berdiri dari duduknya.

“Kemana?” tanya Jili masih belum mengerti maksud ucapan Wang Yibo.

“Club.” jawabnya singkat.

“Ayo, gas brother.” Jili dengan semangat mengiyakan ajakan Wang Yibo.

Tak lama mereka pun pergi dari arena sirkuit bermaksud untuk pergi ke club melepaskan kekesalan yang menggangu mereka sejak tadi. Tapi ...

“Hey Wang Yibo, Jili, kalian sudah selesai bertanding? Mana Xi ... Ah Sean?” Xue Yang yang baru saja datang melihat mereka berdua keluar dari arena sirkuit langsung memberikan pertanyaan, bahkan dia hampir saja keceplosan menyebutkan nama Xiao Zhan.

My Love Is Locked For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang