Bab 13

637 76 20
                                    

“Kamu? Kenapa kamu ada di sini? Bukankah seharusnya ini masih jam kuliah?” Xiao Zhan sedikit merasa heran dengan kedatangan Wang Yibo bersama Yubin memasuki ruangannya.

Xiao Zhan sudah mengantongi semua jadwal kuliah Wang Yibo sehingga dia tahu kapan waktunya Wang Yibo berada di kampus atau kapan waktunya Wang Yibo sedang libur.

Wang Yibo tidak membalas, dia langsung saja duduk di sofa lalu merebahkan dirinya di sana tanpa memperdulikan pertanyaan Xiao Zhan.

Xiao Zhan melihat kearah Yubin, dari tatapan matanya seolah ia bertanya ada apa dengan dia?

Yubin berjalan mendekat, lalu ia berbisik pada Xiao Zhan.

“Sepertinya tuan muda habis berkelahi lagi.” bisik Yubin.

Xiao Zhan menoleh kearah Wang Yibo yang sudah berbaring diatas sofa. Ia lalu menghela napas.

“Anak ini selalu saja membuat onar.” gumam Xiao Zhan. Kemudian dia berdiri dari kursinya, berjalan mendekati Wang Yibo yang sedang berbaring diatas sofa dengan sebelah tangan ia gunakan menutupi kedua matanya.

“Kamu berkelahi lagi?” tanya Xiao Zhan yang kini sudah duduk di sisi sofa sambil tangannya terulur memegang dagu Wang Yibo untuk melihat luka yang ada di sudut bibirnya.

Tidak ada jawaban dari Wang Yibo, pemuda itu tetap berada di posisinya. Namun tidak menolak juga sentuhan tangan Xiao Zhan yang memegang dagunya tanpa permisi.

Helaan napas panjang kembali keluar dari bibir Xiao Zhan. Ia menoleh ke meja di sebelahnya yang sudah ada kotak P3K disana (Yubin yang peka mengambilkan kotak tersebut dan meletakkan di meja), lalu ia membuka kotak obat tersebut.

“Duduklah, biar aku obati lukamu.” perintah Xiao Zhan.

Lagi dan lagi tidak ada pergerakan dari Wang Yibo, apa mungkin dia tertidur? Pikir Xiao Zhan. Tapi itu tidak mungkin.

“Yibo.” panggil Xiao Zhan dengan nada memberi peringatan agar Wang Yibo segera duduk agar dia bisa mengobatinya.

“Wang Yibo.” dengan nada kesalnya Xiao Zhan memanggil Wang Yibo dengan nama lengkapnya.

Merasa diabaikan Xiao Zhan pun menoleh kearah Yubin.

“Yubin, kamu panggil dokter kemari. Biar dia yang mengurus Yibo, aku mau lanjut kerja.” ucap Xiao Zhan.

“Baik presdir.” jawab Yubin.

“Tunggu.” Wang Yibo menggenggam pergelangan tangan Xiao Zhan ketika laki-laki itu akan meninggalkannya.

Tanpa menunggu lebih lama Wang Yibo pun segera bangkit dan duduk tepat menghadap kearah Xiao Zhan.

Xiao Zhan yang tadinya berniat akan kembali ke kursi kerjanya, ia mengurungkan niat dan kembali duduk di sisi sofa.

“Kalau kamu tidak mendengar perkataanku, aku tidak akan mengobati lukamu. Biar dokter saja yang melakukannya.” ucap Xiao Zhan.

Wang Yibo menatap manik mata Xiao Zhan, “Obatilah, tak perlu memanggil dokter.” ucapnya.

Xiao Zhan lalu mengeluarkan beberapa obat yang di perlukan. Dengan telaten dia mengobati luka di sudut bibir Wang Yibo.

“Apa selain berkelahi tidak ada yang bisa kamu lakukan?” tanya Xiao Zhan di sela mengoleskan cream ke sudut bibir Wang Yibo.

“Aku tidak berkelahi.” jawab Wang Yibo membela diri. Karena memang dia tidak berkelahi, itu hadiah pemberian Jili sebelum datang ke kantor Xiao Zhan.

“Tidak berkelahi? Lalu luka ini kamu dapatkan dari mana? Nggak mungkin kan habis kejedot meja, atau kepentok pintu?” ucap Xiao Zhan dengan nada setengah menyindir sambil tangannya beralih mengoles cream pada lebam yang ada di pipi Wang Yibo.

Wang Yibo melirik sekilas wajah serius Xiao Zhan yang mengobatinya, lalu dengan segera ia mengalihkan pandangan matanya kearah lain.

Wang Yibo diam saja, karena sesungguhnya ia juga tidak tahu harus bilang apa.

Masa iya dia akan bilang luka yang ia dapat dari di tonjok Jili sehabis dia memberikan Lan Sizhui pukulan karena kesal dengan ucapannya yang mengatakan kalau Xue Yang mengejar Xiao Zhan? Nggak mungkin kan?

“Iya, kejedot meja.” jawab Wang Yibo asal, sesekali ia melirik Xiao Zhan yang tepat berada di depannya melalui ekor matanya.

“Apa aku terlihat seperti anak kecil? Sampai-sampai kamu membuat lelucon seperti ini.” kesal Xiao Zhan sambil menutup cream dan meletakkan kembali di dalam kotak P3K.

Wang Yibo tidak menjawab, ia justru tersenyum tipis melihat Xiao Zhan yang menggerutu kesal padanya. Itu terlihat sangat imut dan menggemaskan.

‘Cute.’ batinnya.

“Kamu sudah makan?” tanya Xiao Zhan.

“Belum.” jawab Wang Yibo singkat, padahal sebenarnya tadi dia sudah makan bersama Lan Sizhui di Jili di kantin kampus.

“Tunggulah sebentar, aku akan meminta Yubin memesankan makanan untukmu.” ucap Xiao Zhan, lalu ia berdiri membawa kotak P3K untuk di kembalikan ke tempatnya.

Lagi-lagi garis senyum tipis setipis benang terbentuk di bibir Wang Yibo, tangannya meraba sudut bibirnya yang baru saja di obati Xiao Zhan.

‘Makasih Jili, berkat kamu dia mau mengobatinya.’ Wang Yibo berucap dalam hati.

Sedangkan Xiao Zhan menelpon Yubin menyuruhnya memesan makanan untuk Wang Yibo. Setelah itu Xiao Zhan kembali ke kursi kerjanya.

Mata Wang Yibo mengikuti gerak langkah Xiao Zhan, dari yang meletakkan kotak P3K ke tempatnya sampai Xiao Zhan yang sudah duduk di kursi kerjanya.

‘Saat dia serius dengan pekerjaannya, kenapa dia terlihat begitu seksi.’ batin Wang Yibo.

“Oh ya Yibo, apa kamu dan Sizhui satu jurusan?”

Pertanyaan Xiao Zhan membuyarkan lamunan Wang Yibo, dan karena pertanyaan itu juga mood Wang Yibo kembali jelek.

‘Cih, dia sepertinya sangat peduli dengan Sizhui.’ gerutunya kesal.

“Eum.” pada akhirnya hanya deheman sebagai jawaban yang keluar dari bibirnya, lalu setelah itu Wang Yibo kembali merebahkan diri di sofa.

Wang Yibo tiba-tiba merasa kesal, ia bahkan sudah tidak mood lagi untuk menunggu makanan yang di pesankan Xiao Zhan untuknya. Padahal tadinya dia berharap akan bisa makan bersama dengan Xiao Zhan.

“Bagaimana Sizhui saat di kampus? Apa dia menjadi mahasiswa teladan? Atau mungkin dia jadi salah satu idola di kampus, seperti kamu?” tanya Xiao Zhan.

“Datanglah ke kampus kalau ingin tahu.” jawab Wang Yibo dengan raut wajah kesal.

“Baiklah, besok aku akan mencoba datang ke kampusmu.” jawab Xiao Zhan.

Mendengar itu Wang Yibo semakin kesal, ia pun memaksakan matanya untuk terpejam agar tidak lagi mendengar pertanyaan Xiao Zhan seputar Lan Sizhui padanya.

Dadanya bergemuruh hebat kala mendengar nama orang lain yang keluar dari bibir Xiao Zhan.

‘Sizhui, lagi-lagi kamu membuatku kesal.’ batinnya dengan tangan terkepal erat.

“Oh ya Yibo, apa Sizhui sudah ada pacar? Aku sudah lama tidak berjumpa dengannya, sekarang dia sudah tumbuh jadi pemuda yang tampan. Rasanya tidak mungkin kalau dia belum ada pacar bukan?” Xiao Zhan kembali bertanya tanpa mengetahui jika Wang Yibo mati-matian menahan amarahnya.

“CUKUP!” teriak Wang Yibo tiba-tiba dan membuat Xiao Zhan terkejut.

“Aku tidak ingin mendengarnya, aku ingin tidur sebentar.” lanjutnya sambil mengatur napasnya.

“Ah, oh, ok ok tidurlah. Nanti aku bangunkan kalau makanannya datang.” ucap Xiao Zhan sedikit heran kenapa Wang Yibo berteriak begitu kencang.

“Eum.” jawab Wang Yibo.

‘Kenapa harus berteriak? Kalau memang mengantuk bilang saja baik-baik aku pasti akan mengerti.’ batin Xiao Zhan sambil melihat Wang Yibo dari tempat duduknya.

‘Sizhui, Sizhui, Sizhui. Apa hebatnya anak itu? Sampai-sampai kamu terus menanyakan tentangnya.’ kesal Wang Yibo dalam hati.

SEE YOU NEXT CHAPTER ...

My Love Is Locked For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang