Bab 24

640 79 22
                                    

“Lebih tepatnya sewaktu Li Xuan menciummu sih.” cicit Lan Sizhui dengan ragu-ragu.

“KAMU!!” seketika wajah Wang Yibo memancarkan aura kemarahan, ia langsung berdiri dari tempatnya dan mengejar Lan Sizhui untuk memberikan pelajaran pada pemuda itu.

Lan Sizhui yang merasa terancam tentu saja langsung lari ngibrit menjauh sebelum mendapat bogem mentah untuk kedua kalinya dari Wang Yibo.

“Yibo, Yibo, dengarkan dulu penjelasanku.” teriak Lan Sizhui sambil berlari menghindari kejaran Wang Yibo.

Sedangkan Jili panik melihat kedua sahabatnya kejar-kejaran dengan Wang Yibo yang memancarkan aura membunuh.

“Hey, hey, hey, berhenti Yibo. Semua bukan sepenuhnya salah Sizhui.” Jili juga ikutan berlari mengejar Wang Yibo berusaha menghentikan Wang Yibo yang masih menyimpan kemarahan pada Lan Sizhui.

“Bajingan kamu Sizhui, kalau sampai Zhan Ge tidak memaafkanku gara-gara ini. Habis kamu!” teriak Wang Yibo yang masih belum menyerah dan masih berlari mengejar Lan Sizhui.

“Please stop Yibo, dengarkan penjelasan aku dulu.” Lan Sizhui sudah ngos-ngosan.

“Aku tidak tahu sebelumnya kalau kalian sudah menikah, jadi jangan menyalahkanku seperti ini.” Lan Sizhui berusaha membela diri, karena memang tidak sepenuhnya itu salah dia.

“Teman bangsat kayak kamu emang sudah sewajarnya di salahkan. Kamu kan yang memberi ide itu pada Li Xuan? Sudah sepatutnya aku menyalahkanmu, dan orang sepertimu memang harus kasih pelajaran, Sizhui.” lagi-lagi Wang Yibo mengumpat dengan penuh amarah.

“Yibo, stop Yibo.” akhirnya Jili berhasil menangkap Wang Yibo dan berusaha menghentikan pemuda itu dengan memegang tubuh Wang Yibo kuat-kuat.

“Kamu tidak bisa menyalahkan Sizhui, dalam rencana itu kami semua terlibat di dalamnya. Dan kebetulan saja Sean Gege menelpon dia, anggap saja kali ini hari sial-mu Yibo.” ucap Jili.

“Sekarang saatnya kita cari cara supaya Sean Gege mau mendengarkan penjelasan darimu. Bukan saling menyalahkan seperti ini.” Jili masih tetap berusaha membuat Wang Yibo sadar dan meredakan amarahnya.

“Lagi pula kalau reaksi Sean Gege seperti itu, bukankah itu tandanya Sean Gege sedang cemburu? Dan orang yang sedang cemburu berarti dia juga punya perasaan yang sama terhadapmu? Benarkan?” Jili berusaha menenangkan Wang Yibo.

Wang Yibo masih dengan tatapan penuh amarah ke Lan Sizhui, sepertinya pemuda itu masih menyimpan dendam. Terlihat bagaimana dari tatapan mata itu seperti siap menguliti Lan Sizhui hidup-hidup.

Jili memberikan kode pada Lan Sizhui agar menjaga jarak aman, karena saat ini Wang Yibo sedang sensitif sehingga apapun bisa terjadi. Dan Jili tidak mau Lan Sizhui menjadi korban bogeman mentah Wang Yibo lagi.

Wang Yibo menepis tangan Jili hingga terlepas, setelah itu Wang Yibo kembali duduk di kursi yang ada di pinggir lapangan basket. Napasnya masih naik turun belum stabil, bahkan tatapan tajam itu masih ia berikan pada Lan Sizhui yang tidak berani mendekat.

'Cemburu? Benarkah Zhan Ge cemburu?’ batin Wang Yibo.

“Katakan, apa kamu punya ide bagus supaya dia mau bicara denganku?” tanya Wang Yibo.

Jili mengelus dada lega, akhirnya Wang Yibo sedikit lebih tenang dari sebelumnya. Ia pun memberanikan diri duduk di sebelah Wang Yibo.

“Melihat situasi saat ini, sepertinya cara yang tepat cuma menghubungi asisten Kim Yubin.”

“Kamu pikir aku belum melakukannya? Bahkan setiap hari aku sudah meneleponnya, tapi dia selalu mengatakan kalau Zhan Ge meeting, Zhan Ge makan malam dengan klien, Zhan Ge sedang sibuk tidak bisa di ganggu dan masih banyak lagi alasan yang sengaja ia buat.”

“Nomor Sean Gege?”

“Sama, Yubin yang angkat jika aku menghubungi dengan alasan Zhan Ge tidak bisa di ganggu.”

“Ck, Ck, Ck, sepertinya sangat sulit untuk bisa berbicara dengannya.”

“Bukan sulit, lebih tepatnya dia yang tidak ingin bicara denganku.” kesal Wang Yibo dengan wajah frustasi.

Jili melihat kearah Lan Sizhui yang masih berada di kejauhan, sepertinya dia mendapatkan ide.

“Sizhui, coba kamu yang menelponnya.” teriak Jili.

Wang Yibo pun melihat kearah Lan Sizhui dengan tatapan tajam mematikan, dia masih kesal pada pemuda Lan itu. Gara-gara dia Xiao Zhan menghindar, pikir Wang Yibo.

“O-ok, ok, baiklah aku akan coba menghubunginya.” Lan Sizhui dengan sigap mengambil ponselnya yang ada di saku celana.

Tak lama dia menghubungi nomor Xiao Zhan, agar Jili dan Wang Yibo bisa mendengar obrolannya, maka Lan Sizhui memencet tombol pengeras suara.

Panggilan itu baru berdering dua kali sudah ada jawaban dari seberang sana.

“Hallo Sizhui, ada apa?” terdengar jawaban dari seberang sana dengan nada lembut.

“Bajingan kamu Sizhui, aku tidak akan mengampunimu.” teriak Wang Yibo ketika mendengar ada jawaban saat Lan Sizhui menelpon Xiao Zhan. Ia langsung berdiri bersiap untuk kembali menyerang Lan Sizhui.

Tentu saja Lan Sizhui ketakutan bukan main, ia langsung bersiap akan berlari.

“Wey, wey, tenangkan dirimu Yibo. Dengarkan dulu apa yang mereka bicarakan.” lagi-lagi Jili berperan memegang tubuh Wang Yibo agar tidak lepas kendali.

“Se-Sean Gege, a-apa kabar? Hehehe ...” Lan Sizhui gugup bercampur takut, ia gugup harus berbicara apa dengan Xiao Zhan sedangkan ia takut dengan tatapan tajam Wang Yibo yang berada di depannya walau agak jauh.

“Baik, kabarku baik. Tumben sekali kamu menelpon hanya untuk menanyakan kabar Gege? Apa kamu sedang ada masalah?” tanya Xiao Zhan terdengar khawatir.

‘Masalahnya karena Gege yang mengabaikan Yibo, jadi aku yang kena sasarannya.’ batin Lan Sizhui berteriak.

“O-oh bu-bukan masalah besar Ge, aku hanya penasaran kapan Gege pulang?” Lan Sizhui mati-matian mencari topik agar panggilan itu tidak terputus.

“Pulang? Aku masih belum ada rencana pulang dalam waktu dekat ini, masih banyak kerjaan yang harus aku selesaikan di sini. Kenapa Sizhui? Apa kamu menginginkan sesuatu?”

“Ah, i-itu Ge, aku hanya penasaran apa Sean Gege akan hadir di peluncuran produk baru perusahaan Jingyi gege.” Lan Sizhui benar-benar mati kutu, apalagi Wang Yibo yang dari tadi masih memperhatikannya tak berkedip.

Dan beruntungnya perusahaan Jingyi memang akan meluncurkan produk baru dalam waktu dekat ini, sehingga Lan Sizhui bisa selamat dari amukan Wang Yibo.

“Peluncuran produk baru? Oh, aku tidak tahu soal itu, Jingyi belum ada membicarakannya denganku.”

“Benarkah? Kupikir Sean Gege sudah tahu. Tapi Ge, bisakah Gege datang ke acara peluncuran itu? Anggap saja aku yang ngundang Gege sebagai perwakilan dari Jingyi gege.” Lan Sizhui masih berusaha keras mencari alasan agar Xiao Zhan mau pulang.

“Baiklah, baiklah, akan aku usahakan. Kasih tahu saja kapan tanggalnya, nanti akan aku sesuaikan dengan jadwal kerjaku.”

“Siap Sean Gege, yang penting pokoknya Sean Gege harus datang.”

“Iya iya.”

Setelahnya panggilan pun berakhir, sejenak Lan Sizhui bisa bernapas lega. Tapi saat menyadari ada tatapan tajam setajam pisau itu mengarah kepadanya itu langsung membuat Lan Sizhui bergidik ngeri.

“Kalian yang sudah mengacaukan semuanya, jadi kalian yang harus membantuku memperbaikinya.” ucap Wang Yibo dengan wajahnya yang masih kesal.

“Baiklah, baiklah, kami pasti akan membantumu berbaikan dengan Sean gege.” ucap Jili menenangkan.

Setelahnya mereka bertiga kembali mengikuti kelas selanjutnya, walaupun sudah mendapatkan setitik harapan tapi Wang Yibo masih belum bisa tenang kalau belum bicara langsung dengan Xiao Zhan.

Ditambah lagi sepertinya Xiao Zhan sedang salah paham terhadapnya, membuat Wang Yibo semakin tidak tenang.

‘Sepertinya aku harus meminta bantuan Kuan ge.’ batin Wang Yibo.

See you next chapter ...

My Love Is Locked For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang