"Mas Danu itu orangnya gimana, mas?"
Tanya Melin kepada Andri, tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel di genggamannya.Andri yang juga sedang makan sambil bermain ponsel pun menoleh, heran.
"Ngapain Lo tanya-tanya tentang Danu? Suka Lo?"Melin menatap Andri dengan merengut.
"Tinggal jawab aja, malah gantian nanya Lo!"Andri terkekeh...
"Kayaknya Danu udah punya pacar deh, dek."Melin diam sejenak.
"Oh..jadi yang kemarin itu ceweknya?"
Tanyanya setelahnya, mendapat anggukan oleh Andri."Sedeket itu, ga mungkin ga ada apa-apa kan?"
Melin hanya manggut-manggut.
~~~
Di sisi lain...
"Lo tuh sebenernya suka sama Danu nggak sih, Nay?"
Tanya Zulhan kepada Naya, di tengah-tengah waktu menunggu 2 temannya yang lain datang.Naya mengangkat bahunya.
"Menurut Lo gimana, Jul?""Suka!"
Tebak Zulhan."Gimana kalo gue suka sama yang lainnya?"
Pertanyaan Naya barusan, jelas membuat Zulhan merasa bingung.
Yang lainnya? Siapa? Karena setahu Zulhan selama ini Naya hanya dekat dengan mereka bertiga saja, dan yang paling paling dekat adalah bersama Danu."Yang lainnya siapa emang, Nay? Lo deket sama seseorang di luar sana?"
Naya menggeleng.
Tetapi sebelum Naya menjawab pertanyaan dari Zulhan, kedua temannya itu sudah datang terlebih dahulu.
"Haaaii...Juna, Danu!"
Sapa Naya kepada mereka berdua."Weee...Danu ke final nih besok..."
Onar Juna, sambil menggoyang-goyangkan bahu Danu."Serius, Nu?"
Semangat Naya menanggapi.Danu hanya membusungkan dan menepuk-nepuk dadanya, bangga.
"Besok nonton lah, Nay!"
"Lo tau nggak? Kemarin Gembul nonton sendiri di sana, bener-bener kayak anak ilang."
Ejek Juna kepada Zulhan.Kanaya terkekeh mendengar aduan Juna.
"Iya iya, oke..gue besok nonton! Gue kosongin jadwal deh, janji!"Setelah itu Juna langsung melirik Danu, sesekali menyenggol lengan Zulhan.
"Kayaknya besok Aryo yang bakal menang, Mbul.."Lalu disambut tawa kecil dari Zulhan.
~~~
Malam ini Melin datang agak terlambat, jadi dia duduk bukan di tempat biasanya.
Sedikit tidak terlalu jelas memang, untuk memperhatikan seseorang di seberang sana, tapi cukup jelas kalau hanya untuk menonton pertandingannya saja."Nu, semangat ya! Semoga juara!"
Ucap Naya dengan tangan terkepal, menyemangati Danu sebelum bertanding."Pasti menang lah dia, Nay! Wong disemangatin orang tersayangnya gini."
Goda Juna, sambil menyenderkan lengannya ke bahu Naya.Di sepanjang interval pertandingan, Danu kerap melirik ke barisan penonton di atas. Jelas, karena di sana ada kedua temannya, terutama ya Kanaya..siapa lagi?
Sedangkan Melin, dia tidak bisa melepaskan pandangannya dari seseorang yang duduk di pojok sana.
Tidak lupa ada orang lain juga yang sesekali melirik orang itu.Seusai pertandingan...
"SELAMAT BRO! UDAH 3 TAHUN BERTURUT-TURUT, TEMPAT LO MENANG TERUS, GILA!"
Juna menghampiri Danu, dan memberinya ucapan selamat."Aryo emang kalo masalah smash gaada lawan si! Tapi servisnya juga tambah ga ada lawan, nyampe ke genteng tetangga!!!"
Zulhan, gatau ini muji ato ngejek...Naya tersenyum melihat teman-temannya sedang menggoda Danu.
"Selamat ya, Nu! Lo emang masalah ginian paling keren deh!""Makasih, Nay..emang selalu jagoannya gue kalo soal ini."
Balas Danu, meringis bangga."Aryo kan, cemennya cuma perkara nembak cewek aja!"
Ejek Zulhan lagi, yang mendapat sambutan tawa keras dari Juna, juga cubitan di perut dari Danu.Naya hanya tersenyum saja menanggapi perkataan Zulhan.
"Udah, Lo sekarang siap-siap buat nerima pialanya."
"Abistu pulang, udah capek banget gue ini."
Ucap Juna menyudahi obrolan mereka.Juna dan Danu hendak berjalan ke belakang, sebelum seseorang menghentikan langkah mereka berdua.
"Mas Juna, aku mau ngomong sesuatu.."
Kalimat pertama yang muncul dari orang itu."Iya, Mel?"
Tanya Juna, memastikan.."Aku suka sama mas Juna."
Ucapnya, lalu segera berlari pergi meninggalkan mereka masih dengan wajah kebingungan."Melin suka sama Lo, Jun?"
Pertanyaan Danu menyadarkan Juna, yang sempat nge-freeze beberapa detik lalu."WAHHH! BERARTI PERASAAN LO TERBALASKAN DONG, JONG?! NGGAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN!"
Seru Zulhan memecahkan suasana.Jujur saja, Juna masih menyaring apa yang baru saja terjadi.
Sementara itu di sisi lain, Naya memberikan ekspresi yang... cukup sulit untuk dijelaskan...
•••

KAMU SEDANG MEMBACA
RECTANGULAR
Short StoryCINTA, RASA SYUKUR, DAN KEBAIKAN ADALAH KUNCI UNTUK MENJALANI HIDUP YANG INDAH DAN BERMAKNA.