~O~

4 2 7
                                    

~Bonus~

Tepat ketika Danu mengungkapkan perasaannya, saat itu juga pesan dari Juna masuk.

Dengan cepat Melin membukanya.

"Tu..ada yang mau dia omongin ke kamu!"
"Sekarang kamu pergi aja, yakin..kalo Juna nggak akan aneh-aneh."
Ucap Danu kepada Melin, sebelum pergi dari sana.

Dengan cepat Melin berlari, hendak menemui Juna.

Setelah berada tepat di depan Juna, dirinya tersenyum.. pun dengan Juna yang juga tersenyum tepadanya.

Juna meraih tangan Melin, sorot matanya tampak sangat serius.
"Aku dulu emang selalu bohongin perasanku sendiri, tapi sekarang nggak lagi! Aku nggak bisa bohongin perasaanku lagi, Mel!"
"Dan..kamu orangnya Mel! Kamu yang buat aku yakin kalau aku bisa!"
"Aku harap..kamu juga punya perasaan yang sama ke aku."

Melin hendak menjawab, tetapi...

"BAGI PENGENDARA MOTOR SCOOPY PLAT 'REV 4257 D' TOLONG PEMILIKNYA SEGERA MENYISIHKAN KENDARAANNYA, DIKARENAKAN KENDARAAN LAIN TIDAK BISA LEWAT, DAN JUGA MOTOR DIGEMBOK!"

"Bentar, Mel! Itu plat motor aku!"
Panik Juna, lalu langsung berlari.

Di saat Juna pergi, tangan Melin tidak sengaja masuk ke sela-sela kursi taman, membuat cincinnya sedikit bengkok.

Dari kejauhan..

Juna berlari menghampiri Melin yang sedang menunggunya di sebuah bangku taman.

"Maaf..lama.."
Ucap Juna sambil masih terengah-engah.

Kemudian, Melin beranjak dari duduknya.

"Cincinku bengkok, tadi jariku masuk sela-sela kursi."
Melin mengadu, lalu memperlihatkan cincinnya yang sudah bengkok.

Juna tersenyum, dan meraih cincin tersebut.

"Nggak bisa diperbaiki ini, nanti gue beliin yang baru."
Juna menjeda ucapannya.
"Cincin nikah aja, mau nggak?"

Melin tersenyum malu, dan mengangguk.

Setelah itu mereka berdua tertawa bersama. Tidak lupa dengan Juna yang merangkul pundak Melin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RECTANGULAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang