Sekarang Juna dan Danu sedang duduk berhadap-hadapan, tak lupa dengan Melin yang juga duduk di sebelah Juna.
"Tadi Gembul-"
Danu menarik nafasnya sebentar, karena menyadari kalau yang berada di sana bukan hanya dirinya dan Juna saja."Zulhan..."
Lanjut Danu."Tadi Zulhan ngomong ke gue sama Naya..dia ngajak kita...sebenernya cuma geng kita aja sih, Mel..tapi kalo Lo pengen ikut nggak papa juga."
Danu mengisap rokoknya, tetapi tiba-tiba saja Juna menendang meja di depannya.
"Kalo ngomong jangan setengah-setengah coba!"
Marah Juna."Sabar..."
Tenang Melin, mengusap lengan Juna.Danu meletakkan rokoknya ke asbak.
"Zulhan ngajak kita buat liburan-""WOW! LIBURAN?! DAN LO MAU?!"
"Jancuk! Katanya tadi jangan setengah-setengah! Biarin gue cerita dulu anjir!"
Kali ini gantian Danu yang marah.Melin cukup dibuat terkejut, karena selama ini mas Danu yang dikenal adalah orang yang sangat sopan, dan tidak pernah berkata kasar, tapi...
"Zulhan ngajak kita liburan ke puncak, katanya sih.. camping."
Lanjut Danu, lalu mengambil 1 buah gorengan, dan memakannya."Tapi...kalo kita berangkat cuma ber-4, Naya cewek sendiri dong? Jangan ah!"
Danu melahap semua gorengannya, dan cepat - cepat menelannya.
"Mangkanya itu!!! Gue ngajak Melin buat ikut...sekalian kan, jadi temennya Naya entar."Juna dan Danu menatap Melin secara bersamaan.
"Tapi..."
Belum selesai Melin berbicara...
"Ayolah, Mel...Plisss plisss plisss..."
Juna memohon-mohon kepada Melin, lalu menggoyang-goyangkan lengan Melin, persis seperti anak kecil yang merengek untuk dibelikan balon."Tapi, aku kudu ijin Ibu dulu."
"BIAR AKU YANG IJININ LANGSUNG KE IBU KAMU!"
Bujuk Juna, meyakinkan.Danu cuma jadi nyamuk di sana...
~~~
"Udah siap? Ayo berangkat!"
Zulhan memberikan intrupsi kepada teman-temannya untuk segera masuk ke mobilnya.
Juna mengalihkan perhatiannya dari ponsel.
"Tar dulu, Mbul! Melin masih ke kamar mandi!"Iya... Melin jadi ikut..karena kemampuan Juna dalam meyakinkan Ibu Melin kemarin.
Juna tersenyum setelah melihat Melin berlari menghampiri mereka.
"Huh...ayo!"
Seru Melin..
Lalu tak lama setelah itu, Juna meraih tangan Melin...dan...menggandengnya.Danu dan Naya hanya saling bertatap mata, dan setelahnya membuang muka melihat kejadian itu.
Kini mereka sudah berada di dalam mobil.
Dengan formasi, Zulhan yang mengemudi, Danu di samping kursi kemudi, dan Juna, Naya, Melin di kursi kedua...dengan posisi Juna berada ditengah-tengah.Naya tidur disepanjang perjalanan, dia meletakkan kepalanya di bahu Juna.
Sementara Juna...dia menaruh 1 lengannya untuk merangkul Melin.Tak terasa, akhirnya sekarang mereka sampai juga di tempat tujuan.
Danu yang pertama-tama keluar dari mobil, langsung meregangkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECTANGULAR
Cerita PendekCINTA, RASA SYUKUR, DAN KEBAIKAN ADALAH KUNCI UNTUK MENJALANI HIDUP YANG INDAH DAN BERMAKNA.