Oniel mencoba untuk bangkit dari kasur, ia baru ingat bahwa hari ini ia masih harus mengikuti perlombaan.
"Mau ngapain lo, gausah aneh-aneh niel." Ucap jinan.
"Gue masih harus lomba kak." Ucap oniel.
"Dengan keadaan kamu yang kaya gini? Mending kamu istirahat aja niel daripada nanti malah nambah parah." Ucap gracia.
"Pikirin kesehatan lo dulu dodol, perlombaan mah biarin aja sekarang yang penting itu kesehatan lo."
Oniel tetap keukeuh untuk terus mengikuti perlombaan itu, karena bagi oniel itu sangat penting. Ia sudah berjanji kepada olla akan membantunya untuk membayar biaya rumah sakit dan menurut oniel dengan menjadi juara lah dia bisa membantu olla.
Melihat oniel yang keras kepala akhirnya gita membiarkan oniel untuk ikut lomba tersebut.
"Oke lo boleh ikut lomba." Ucap gita.
"Lo yang bener aja kak, masa lo setuju sih?" Protes olla.
"Beneran kak? Makasih kak." Ucap oniel.
"Git kamu yakin?" Tanya gracia.
"Tapi dengan syarat, kita semua harus ikut buat mastiin lo baik-baik aja disana, dan kalo lo udah ngerasa gak sanggup jangan di paksa." Lanjut gita.
"Iyaa kak siapp." Oniel pun tersenyum senang.
"Lo yakin?" Tanya jinan kepada gita.
"Kita percaya aja sama oniel." Jawab gita.
"Yaudah sini, ganti perban lo dulu." Oniel langsung menghampiri dey untuk mengganti perban yang menyelimuti lukanya.
Mereka semua pun pergi menuju SMA harapan bangsa, walaupun gita mengizinkan oniel untuk tetap mengikuti perlombaan tapi ia tetap saja khawatir kepada oniel.
Di perjalanan gracia terus saja bertanya tentang keputusan oniel yang ingin melanjutkan perlombaannya.
"Niel kamu yakin? Aku takut nanti malah tambah parah niel."
"Aku gapapa ci, kamu tenang aja aku kan kuat."
"Iya aku tau kamu kuat tapii-"
"Cici ga perlu khawatir, aku bakalan baik-baik aja kok." Ucap oniel memotong ucapan gracia.
"Huft tapi kamu harus janji setelah lomba selesai kamu harus langsung kerumah sakit okay?"
"Iyaa cici." Gracia tak kuasa melihat oniel yang menggemaskan pun langsung mencubit pipi oniel.
"Aduhh ci sakitt tauu." Oniel mngaduh karena cubitan gracia yang mengenai luka lebamnya.
"Hehe maaf niel abisnya kamu lucu."
"Aku emang lucu sih ci, jadi gak heran kalo cici bilang gitu." Ucap oniel dengan sombong.
"Dih." Olla yang melihat interaksi antara kedua orang itu pun tersenyum, gue bakal dukung semua yang bikin lo bahagia niel.
"Ekhem disini masih ada kita berdua lohh." Ucap eve.
Akhirnya mereka berdua sampai di SMA harapan bangsa, mereka langsung berjalan menuju lapangan berharap nama oniel belum di panggil untuk tampil.
Beruntungnya mereka ternyata oniel berada di urutan terakhir untuk tampil.
"Kak gue ke backstage dulu buat siap-siap." Izin oniel kepada gita, jinan dan dey.
"Iya niel."
"Gre lo mending temenin si oniel di backstage." Titah jinan kepada gracia, yang langsung di angguki oleh gracia.