part 2.

1.2K 76 0
                                    

Sesampainya ia di perpustakaan oniel mencari sebuah novel untuk ia baca. Setelah mendapat novel yang ia sukai oniel langsung pergi ke pojok ruangan untuk membaca novel tersebut.

Mengapa oniel memilih pojok ruangan untuk membaca novel? Karena oniel tidak suka di ganggu saat ia sedang membaca dan menurutnya pojok ruang perpustakaan lah tempat yang tepat untuk ia membaca.

Setelah mendapatkan tempat yang ia inginkan oniel pun langsung membaca novel sembari mendengarkan musik menggunakan erphone agar ia bisa lebih tenang membacanya.

Saat sedang asik-asik nya membaca tiba-tiba bahunya di tepuk oleh seseorang dari arah samping yang membuat oniel menghentikan aktivitas membacanya dan mencopot erphone yang terpasang di telinganya, oniel pun menoleh kepada orang yang baru saja menepuk bahunya.

"Oniel? Lo sering ke perpus niel? Gue baru tau kalo lo sering ke perpus." Ucap orang itu yang ternyata adalah sisca teman sekelas shani yang juga akrab dengan oniel.

"Eh iya phi. ga terlalu sering sih phi, kalo lagi pengen aja sih sebenernya." Jawab oniel.

"Ohh, lo ga ke kantin niel?" Tanya sisca

"Tadi sih ke kantin sama olla lulu tapi karena kantin nya rame jadi gue milih ke perpus deh." Jawab oniel.

"Oh gitu. Eh kapan nih lo bisa ngegitarin gue lagi? Udah lama lo ga ngegitarin gue lagi." Ucap sisca.

"Besok aja gimana? Abis pulang sekolah, kalo ga pas istirahat deh gimana? Bisa ga?" Tanya sisca lagi.

"Istirahat aja gimana? Di ruang musik kan?" Tanya oniel.

"Oke besok jadi ya pas istirahat di ruang musik, nanti gue chat ya? Yaudah gue mau ke ruang guru dulu mau nganterin buku ke bu haruka." Setelah mengatakan itu sisca pun pergi meninggalkan oniel.

Oniel menatap punggung sisca sampai akhirnya sisca pun tak terlihat lagi. Kemudian oniel melanjutkan aktivitas nya membaca novel dan kembali memasangkan erphone ke telinganya.

Tak terasa waktu istirahat pun selesai. Bel masuk pun terdengar oleh oniel, ia pun langsung meletakkan kembali novel yang ia baca dan langsung pergi menuju kelasnya.

Oniel pun berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya, koridor sangat ramai oleh para siswa yang hendak kembali ke kelasnya. Oniel yang tidak begitu suka dengan kebisingan hanya bisa menghela nafas nya ketika banyak siswa yang berjalan sembari mengobrol.

Sesampainya di kelas, oniel sudah di tunggu oleh olla dan lulu.

"Lo ketiduran ya di perpus?" Tanya olla setelah melihat oniel kembali dari perpustakaan.

"Kaga, gue baca buku doang." Jawab oniel.

"Lo kok bisa sih ga jajan ke kantin?" Tanya lulu heran.

"Yee si oniel mah kaga kaya lo, lo mah makan terus yang ada di otak." Cibir olla.

"Gue masih mending ya anjir daripada si dey." Ucap lulu sembari melirik ke arah dey yang sedang memakan jalanan yang ia beli di kantin.

"Apa lo liat-liat? Gue colok ye mata lo." Ucap dey yang sadar jika ia sedang di perhatikan.

Lulu berniat hendak membalas ucapan dey namun niatnya ia urungkan karena guru yang akan mengajar sudah datang.

"Oke anak-anak buka halaman 123 tentang ****." Guru itu.

Para siswa di kelas itupun mulai mengikuti perintah yang diberikan oleh guru tersebut, pembelajaran dilaksanakan dengan tenang tidak ada murid yang mengobrol.

Di tengah-tengah pembelajaran tiba-tiba saja sisca datang ke kelas oniel dan memanggil oniel. Yang membuat oniel heran.

"Permisi bu, saya di suruh bu gaby untuk memanggil oniel." Ucap sisca.

with oniel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang