Malam ini, Zedkiel tak kunjung memejamkan matanya padahal ia sudah berbaring diatas kasur satu jam yang lalu. Pria itu tak bisa tidur, ia masih memikirkan ucapan Leona siang tadi, yang mengatakan kalau dirinya bukanlah Leona, melainkan Alysia.
"Bagaimana dia bisa tau pertemuan ku dengaan Alysia pertama kali?" gumam pria itu heran. Pasalnya hanya dia dan Alysia yang tahu, pertemuan pertama mereka.
Zedkiel sendiri adalah anak angkat keluarga Marquess Laurence. Ibu dan ayahnya meninggal dunia karena mengalami kecelakaan kereta kuda. Marquess Laurence yang merupakan kakak dari ayahnya akhirnya mengadopsi Zedkiel karena kasihan. Namun, anak itu tidak disambut baik oleh istri dan anak laki-lakinya. Ibu tirinya tidak suka Marquess mengangkat Zedkiel sebagai anak karena ibu Zedkiel dulunya pernah menjalin asmara dengan suaminya. Kakak laki-laki Zedkiel juga tidak menyukainya, karena menganggap Zedkiel merebut kasih sayang ayahnya.
Sepuluh tahun yang lalu, saat itu Zedkiel tengah mencuci tangannya yang penuh darah di sebuah danau kecil dekat rumahnya, luka itu diberikan oleh ibu tirinya sendiri hanya karena hal yang sepele. Tiba-tiba saja seorang anak berusia sekitar delapan tahunan muncul dan memberikan salep untuk mengobati lukanya.
Zedkiel yang saat itu menganggap anak perempuan itu mengasihaninya langsung mengambil dan melempar salep itu di depan matanya, dirinya kemudian pergi meninggalkan anak itu. Namun, bukannya menangis dan pergi meninggalkannya, anak itu malah mengejarnya dan memaksanya mengoleskan salep itu hingga akhirnya Zedkiel mengalah dan membiarkan anak kecil berusia delapan tahun itu mengobati lukanya.
Sejak saat itu ia semakin dekat dengan Alysia, yang membuat Zedkiel tertarik, Anak itu berbeda dari anak perempuan lainnya, Alysia lebih suka memegang senjata dan berlatih bela diri, sama seperti dirinya, karena kesukaan mereka sama, mereka jadi lebih mudah untuk akrab.
Zedkiel menghembuskan nafas panjang, ia menengok kearah samping dan meraih pedang yang ia letakkan disana. Jimat berbentuk ukiran naga pemberian dari Alysia yang sengaja dirinya gantungkan di sarung pedangnya. Pria itu memandang lamat-lamat benda itu, jimat itu adalah satu-satunya benda berharga, pemberian terakhir yang ia terima dari Alysia.
Tiga tahun yang lalu, gadis itu memberikannya jimat keselamatan agar dirinya bisa selamat dalam pertempuran melawan negara musuh. Selama dua tahun, ia bertempur dan berjuang mati-matian agar ia bisa kembali dengan selamat dan bertemu dengan Alysia, ia berjanji, jika pasukannya menang, Zedkiel akan menyatakan perasaanya dan melamar Alysia. Hingga akhirnya, dua tahun kemudian, dirinya dan pasukanya berhasil memenangkan pertempuran itu.
Flashback
Setelah kembali dari ibu kota, Zedkiel segera berkunjung ke kediaman Duke Chadwick untuk menemui Alysia. Pria itu tersenyum lebar melihat Alysia berjalan menghampirinya ditaman. Sudah dua tahun lamanya, pria itu tak berjumpa dengan gadis pujaan hatinyanya, kali ini jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Wajah gadis itu tak berubah, tetap sama seperti dua tahun yang lalu saat ia terakhir kali meninggalkannya untuk pergi berperang.
"Selamat atas kemenananganmu, Zed," ucap Alysia tulus sembari mengulas senyum lebarnya. Gadis itu senang, akhirnya bisa berjumpa dengan sahabatnya kembali.
"Ini semua berkat seluruh pasukan, tanpa mereka pihak kekaisaran tidak akan menang," timpal Zedkiel, merendah.
"Tapi mereka tidak akan pernah berhasil jika tidak punya komandan perang hebat sepertimu, kau sesekali harus merasa bangga pada diri sendiri," sanjung Alysia, membuat Zedkiel mengulum senyumnya.
"Sebenarnya, ada sesuatu yang ingin ku sampaikan padamu hari ini," ucap Zedkiel terlihat gugup, hari ini ia akan menyatakan perasaan pada Alysia dan melamar gadis itu, tapi entah mengapa ia masih saja canggung saat akan mengakui perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Life for Revenge
Historical FictionAlysia dan seluruh keluarganya di penggal karena dituduh melakukan pemberontakan oleh Cesare, tunangan Alysia sendiri. Namun setelah meninggal, Alysia terbangun dalam tubuh Leona, putri kedua kekaisaran yang angkuh dan sombong. Saat berada di dalam...