Setelah bertemu dengan Cesare, Leona berjalan masuk ke dalam kamarnya, tubuhnya saat ini terasa cukup lelah. Ia tak menyangka akan semudah ini menggoda, Cesare. Sebenarnya sejak ia bertunangan dengan pria itu, beberapa kali ia mendengar rumor kalau Cesare dekat dengan banyak wanita, namun karena saat itu ia terlalu mencintai pria itu, gadis itu menutup mata dan telinganya, tetap mempercayai kalau Cesare akan setia padanya. Dirinya yang dulu cukup bodoh, bagaimana bisa dirinya menyukai orang yang mempermainkannya saja.
Saat Leona akan merebahkan tubuhnya diatas kasur, ia melihat amplop besar tergeletak disana. Leona buru-buru mengambilnya, siapa yang sudah meletakannya disana? pertanyaan itu terus berputar di kepalanya, untuk menjawab rasa penasarnnya, Leona membuka amplop itu dan mengeluarkan isinya, rupanya didalamnya ada dokumen dan sebuah surat yang masih tersegel, Leona kemudian mulai membuka surat itu.
Kening gadis itu mengernyit, 'untuk tuan putri Leona, saya sudah mendapatkan informasi yang anda minta, anda tenang saja karena saya mengirimkan informasi ini lewat orang kepercayaan saya, jadi selamat membaca. Kalau anda membutuhkan informasi lagi, anda bisa datang menemui saya di guild.' Leona meringis setelah membaca kalimat terakhir dari surat itu yang memintanya datang jika butuh informasi lagi, mungkin saja pria itu ingin memerasnya lagi karena tau dirinya adalah seorang putri.
Gadis itu meletakkan suratnya kemudian mulai membuka dokumen itu dan membacanya, di halaman pertama tertulis kalau ramuan yang Sofiya berikan padanya adalah ramuan beracun dari tanaman wolfsbane yang jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat menyebabkan kematian. Racun itu tidak dapat terdeteksi dengan mudah dan biasanya orang yang mati karena racun diyakini mati karena serangan jantung.
"Ternyata Estella berusaha membunuhku, tapi apa alasannya? Apakah Estella menganggap Leona sebagai ancamannya? Namun, bukankah dia sudah menjadi putri mahkota, untuk apa dia repot-repot ingin menyingkirkan Leona," gumam Leona, ia tidak mengerti alasan Estella ingin membunuh adiknya sendiri.
Leona kembali membalik halaman dokumen itu, gadis itu melebarkan matanya saat membaca isi di dalamnya. Pernah ada rumor, kalau Permaisuri Catherine, ibu kandung dari Estella berselingkuh dengan Richard, adik kandung kaisar yang gugur dalam pertempuran saat Estella berumur satu tahun. Waktu itu, beberapa orang menyakini kalau Estella adalah anak dari Richard namun seiring berjalannya waktu romor itu menghilang.
Leona menghentikan membaca dokumen itu, ia terhenyak, apa benar yang di tulis didalam dokumen itu? kalau benar Estella bukan anak kandung kaisar. Maka seharusnya yang berhak meneruskan tahta adalah Leona bukan Estella.
Gadis itu kembali membacanya, sebelum Estella dan Cesare resmi bertunangan, mereka berdua sering kali bertemu saat Cesare masih menjadi tunangan lady Alysia. Namun ada dugaan mereka bertunangan bukan karena cinta, keluarga count Cesare adalah salah satu bangsawan paling kaya sekaligus salah satu bangsawan pendiri kekaisaran yang memiliki sejarah panjang, kemungkinan mereka bertunanga demi kepentingan masing-masing.
"Ternyata benar dugaanku, tidak mungkin mereka bertunangan secepat itu setelah aku mati, rupanya sejak awal Cesare menghianatiku, seharusnya aku tau itu," gumamnya serasa menahan rasa jengkel.
Terdengar suara ketukan pintu dari luar, Leona tersentak, ia segera merapikan dokumennya dan menyembunyikannya dibawah bantal. Gadis itu terlihat kesal, siapa yang sudah mengganggunya? Padahal ia belum membacanya sampai akhir. Beberapa saat kemudian, Fiona masuk ke dalam kamarnya setelah ia memberinya izin masuk.
"Ternyata anda sudah kembali, tuan putri," ujar Fiona seraya berjalan masuk.
"Aku lelah, jadi aku kembali lebih dulu. Apa pestanya sudah selesai?" timpal Leona, ia sedikit melirik kearah bantalnya kemudian diam-diam menyelipkan dokumen yang sedikit terlihat ke bawah bantal.
"Belum, saya kemari karena saya tidak menemukan anda di pesta tadi, kalau begitu, saya akan membantu anda berganti pakaian," Fiona berjalan mendekat kearah lemari untuk mengambil baju tidur Leona.
***
Setelah pesta berakhir, kaisar berjalan menuju kamarnya, hendak beristirahat.
"Yang mulia, apa semua hadiahnya perlu di antar ke kamar anda?" tanya ajudan pribadinya yang saat ini berjalan di belakang kaisar.
"Tidak perlu, tempatkan semua hadiah itu di tempat lain," ujar kaisar yang tak tertarik dengan hadiah yang para bangsawan itu berikan.
"Baik yang mulia," timpal ajudan.
"Tunggu," kaisar menghentikan langkah kakinya, diikuti ajudan itu, "Bawakan hadiah yang putri Leona berikan ke kamarku" titah kaisar tanpa memandang kearah lawan bicaranya, ajudan pribadinya hanya mengangguk, mengiyakan.
Tak lama kemudian, sebuah benda persegi panjang berukuran sedang diantar ke kamar kaisar. Pria itu menyuruh pelayannya meletakkannya di sudut ruangan. Setelah pelayannya keluar dari kamar, kaisar berjalan menghampiri benda yang baru saja diantarkannya itu.
Theodore menatap lamat-lamat hadiah yang Leona berikan padanya. Ini adalah hadiah pertama yang ia dapatkan dari Leona setelah bertahun-tahun lamanya. Terlihat dari bungkusnya kalau benda itu adalah sebuah lukisan. Theodore tersenyum tipis, dengan antusias, pria itu kemudian membuka bungkusnya untuk melihat isi di dalamnya.
Mata pria itu seketika terbelalak setelah membuka seluruh bungkus yang menutupi lukisan itu. Ternyata benar dugaannya kalau itu adalah sebuah lukisan, namun yang membuatnya tertegun bukanlah itu, melainkan gambar dari lukisan yang Leona berikan padanya. Lukisan yang menggambarkan pemandangan pesisir Aldmoor itu terlihat sangat indah, mengingatkan dirinya akan kenangan bersama dengan mendiang istrinya. Apa Leona sengaja memberikan lukisan ini untuk mengenang ibundanya? Namun bagaimana Leona tau, kalau ia sering mengunjungi tempat itu bersama ibundanya waktu ia masih hidup.
Theodore kemudian tersenyum getir sembari menatap lukisan di depannya. "Maafkan aku, semua ini salahku karena tidak bisa melindungimu," ucapnya menyesal dengan mulut yang sedikit bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Life for Revenge
Historical FictionAlysia dan seluruh keluarganya di penggal karena dituduh melakukan pemberontakan oleh Cesare, tunangan Alysia sendiri. Namun setelah meninggal, Alysia terbangun dalam tubuh Leona, putri kedua kekaisaran yang angkuh dan sombong. Saat berada di dalam...