Sedari satu jam yang lalu, kedua dayang Leona dibantu beberapa pelayan sibuk mendandani Leona karena sebentar lagi pesta ulang tahun kaisar di mulai. Saat ini, Leona tengah menyemprotkan parfumnya pada bagian leher di depan cermin, sedangkan dibelakangnya, ada Fiona yang menata rambutnya.
"Sudah selesai yang mulia. Wah, Anda cantik sekali," puji Fiona setelah ia selesai memberi aksesoris pada rambut Leona. Gadis itu meletakkan parfumnya dan menatap pantulan dirinya di depan cermin, dirinya terihat cantik dengan model rambut di gulung, berbeda dari biasanya.
"Yang mulia, anda mau memakai perhiasan yang mana?" tanya Sofiya yang baru saja mengambil dua buah kotak perhiasan, memperlihatkannya pada Leona.
Leona mengalihkan pandang kearah kotak-kotak perhiasan yang Sofiya buka itu kemudian mengamatinya untuk memilih perhiasan mana yang sekiranya cocok untuknya. Mata Leona melebar saat bertemu sebuah kalung berlian berwarna biru tua, persis seperti gambar di lukisan permaisuri Isabella waktu itu, "Aku ingin memakai kalung ini," ujar Leona sembari meraih kalung itu, membuat Sofiya dan Fiona sontak terbelalak.
"Tapi ini kan kalung milik mendiang permaisuri, anda yakin mau memakainya?" tanya Sofiya memastikan kembali.
"Aku tau, aku akan tetap memakainya," timpal Leona santai. Sofiya dan Fiona berpandangan sejenak, bukankah akan jadi masalah jika ia memakai kalung itu di pesta kali ini, karena bangsawan lain mungkin tidak akan menyukainya nanti.
"Fiona jangan lupa bawakan hadiah untuk kaisar," ujar Leona kemudian, diikuti anggukan Fiona. Setelah memakai kalung mendiang permaisuri, Leona berjalan keluar, diikuti kedua dayangnya, Sofiya dan Fiona yang membawa sebuah lukisan berukuran sedang yang di masih di bungkus.
"Yang mulia putri Leona Charlize Evander memasuki ruangan," seru sang penjaga pintu aula pesta.
Pintu terbuka lebar, Leona dengan langkah anggun namun tegas memasuki ruangan itu bersama kedua dayangnya. Beberapa orang yang ada di ruangan tertegun denan penampilan Leona kali ini. Gadis itu terlihat anggun dengan balutan gaun berwarna merah dan hitam dengan model bagian bahu yang terbuka, menonjolkan kalung permata berwarna biru yang terpasang dilehernya. Saat Leona lewat, beberapa bangsawan saling berbisik-bisik, membicarakan kalung yang Leona kenakan.
"Bukankah itu kalung milik mendiang permaisuri?" bisik wanita berambut ikal pada salah satu temannya. Ia baru menyadari kalau kalung yang Leona pakai adalah milik mendiang permaisuri Isabella. Kalung itu memang sering permaisuri pakai saat ia masih hidup sehingga beberapa bangsawan masih mengenalinya.
"Benarkah? Berani sekali dia memakai kalung milik penghianat itu?" ejeknya menatap sinis kearah Leona.
Cesare yang sebelumnya berbincang dengan temannya mengalihkan pandang kearah Leona. Pria itu tertegun melihat penampilan Leona yang berbeda dari biasanya, entah mengapa gadis itu terlihat lebih cantik dan dewasa dengan busana dan riasan yang dikenakannya.
Sementara itu, Kaisar yang duduk di singgasananya terhenyak, menatap kearah Leona yang berjalan kearahnya. Ia terkejut dengan kedatangan putrinya itu ke acara ulang tahunnya setelah bertahun-tahun lamanya tak pernah datang, apalagi kali ini ia datang dengan memakai kalung mendiang istrinya. Berbeda dengan Estella yang berdiri tepat disamping kaisar, gadis itu tak terlalu terkejut, karena sebelumnya sofiya sudah memberitahunya kalau Leona akan datang kali ini.
Sampai di depan kaisar, Leona menundukkan kepalanya seraya mengangkat kedua ujung roknya, "Saya memberi salam kepada, yang mulia kaisar. Ayah, selamat ulang tahun. Saya sudah menyiapkan hadiah untuk anda, semoga anda menyukainya," Leona mengambil hadiah yang Fiona bawa kemudian memberikannya pada kaisar.
Kaisar tak segera mengambil hadiahnya, ia tertegun mendengar Leona memanggilnya kembali dengan sebutan ayah, terakhir kali ia mendengar panggilan ayah saat anak itu masih berumur sepuluh tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to Life for Revenge
Historical FictionAlysia dan seluruh keluarganya di penggal karena dituduh melakukan pemberontakan oleh Cesare, tunangan Alysia sendiri. Namun setelah meninggal, Alysia terbangun dalam tubuh Leona, putri kedua kekaisaran yang angkuh dan sombong. Saat berada di dalam...