NENEN ADE 24

2.3K 216 11
                                    

Hello everyone
Gimana kabar kalian
Baikkan?





Setelah beberapa jam mengendarai mobil, kini mobil jaehyun dan anaknya memasuki jalanan desa yang hanya bisa dilintasi satu mobil saja, mobil jaehyun memimpin jalan di depan, sesekali mata tajamnya melihat pergerakan mobil milik anaknya di belakang sana

"Ade mau duduk sama daddy"tanpa menunggu persetujuan dari jaehyun, Nathan sudah lebih dulu mendudukkan dirinya di pangkuan jaehyun yang menyetir

tangan kecilnya menekan tombol di samping pintu mobil milik daddy nya. Terbukalah kaca mobil itu dengan lebar, memperlihatkan pemandangan sawah yang begitu asri dan sejuk. anaknya memang pintar

"Daddy itu sapinya tidak cape?" Tangan lentik nathan menunjuk kerbau yang tengah membajak sawah

"Itu bukan sapi sayang, itu namanya kerbau" Nathan menatap bingung wajah daddy nya dari atas

"apa bedanya? Dia mirip seperti sapi yang ade lihat di tv" jaehyun tertawa samar dibuatnya

"Kerbau dan sapi hanya tekstur tubuhnya yang sama, sapi itu tidak lebih kuat dari kerbau, makanya kalau Ade liat di tv sapi itu di ternak dan di ambil susunya, sapi itu hewan peliharaan. Kerbau juga hewan peliharaan, tapi dia lebih suka hidup di alam" jaehyun menjelaskan secara rinci kepada anaknya yang penasaran akan suatu hal

"Jadi kerbau itu kuat ya daddy?"kali ini menatap wajah daddy nya yang fokus menyetir

Jaehyun mengangguk "walaupun kerbau kuat dia juga seperti ade. Dia butuh minum butuh makan dan istirahat" Nathan mengangguk senang karena penasarannya terjawab sudah oleh daddy nya

Jalanan berlubang itu dilalui oleh keluarga jaehyun dengan menikmati pemandangan yang tidak ternodai asap lalulintas dan pabrik, celotehan anak bungsu jaehyun tidak pernah absen dengan kata kata penasarannya dengan objek yang anaknya tidak tahu. Tak terasa mobilnya berhenti di tempat tujuan awalnya, rumah paman doy

"Apa kabar jay?"

Doyoung menghampiri mobil milik saudara yang sudah lama tidak berjumpa dengannya

"Baik, gimana keadaan lu di sini?"

Seperti lelaki pada umumnya, jaehyun dan doy saling berjabat tangan dan berpelukan sejenak menuntaskan rasa rindu yang telah lama mereka tidak bertemu

"Mana taeil, Ga keliatan orangnya?"

"Lagi di sawah noh sama anak gua" doy menunjuk belakang rumah miliknya yang terdapat sawah

"Ade mau ke sawah, Ade mau daddy" Nathan berontak di gendongan jaehyun

"Ini nathan? Astaga udah segede ini jay, terakhir gua liat pas Taeyong lahiran ni bocah" doy mencium berkali-kali pipi kemerahan nathan yang terkena hawa  dingin

"Mommy ade mau main ke sawah" Nathan berpindah bergelayut di kaki mommy nya

"Ade kan baru sampai, cape nanti bobo nya" Nathan kembali merengek, kali ini dengan mata yang sudah ingin mengeluarkan air terjunnya

"Bubu sama daddy ajak nathan aja ke sawah, biar koper semua kakak sama adik yang bawa ke dalam"

Mark membiarkan orang tuanya untuk bersantai sejenak dan melepas rasa rindu kepada keluarga jauhnya, biarlah semua barang-barang di dalam mobil Mark dan dua adiknya yang bawa ke dalam

"Ini bocah tiga juga udah kaya babon semua tingginya. Waktu kecil yang paling nakal si jeno, suka ngeributin anak tetangga sampe nangis kejer tuh anak" doy menunjuk wajah jeno tanpa perasaan

Kedua kakak dan adiknya tentu tertawa dengan keras, sambil meledek jeno yang sangat malu dengan masa kecilnya

"Udah ketawa nya? Cepet bawa koper ke dalem" karena sudah sangat malu Jeno meninggalkan kedua kakak dan adiknya untuk mengambil koper di bagasi

"hahaha malu anaknya" mereka semua tertawa melihat tingkah jeno yang sangat malu

"Nanti taruh di ruang tamu aja ya ganteng, biar nanti aja nyusun barangnya. Kalian ikut ke belakang nanti selesai bawa koper" perkataan doy diiyahkan oleh ketiga kakak adik itu

"Kak, daddy sama mommy ke belakang duluan ya? Kalian hati-hati bawa kopernya"

Setelah ketiga orang tua itu menuju halaman belakang, kini Mark serta adiknya menurunkan koper dan menyusun koper itu di bawah sebelum mereka bawa ke dalam rumah

"aduh aduh ini tamunya kang taeil ya?"

Seorang pemuda membawa karung berisi rumput itu mendekati kakak beradik itu

"ah iya kang, kita saudaranya paman taeil" Jeno balik menyapa pemuda di depannya itu

"Dari jakarta ya? Sini sini saya bantu masukin tasnya ke dalam"

Pemuda itu menyandarkan karung berisi rumput itu di pagar rumah pamannya beserta sabit miliknya, lalu membantu mereka memasukkan koper ke dalam rumah paman doy

(Sabit = celurit)

"Kang makasih ya udah bantuin masukin koper ke dalam rumah" ketiga kakak beradik itu membungkuk kepada pemuda sepantaran mereka

"Sama-sama saya mah ikhlas ngebantu kalian"

"Ini kang terima sebagai tanda terima kasih udah dibantuin masukin koper ke dalam"

"eh ga usah, ikhlas saya mah" pemuda itu menolak uang pemberian dari Mark

"Kita juga ikhlas kang ngasihnya, terima ya kang"

Pemuda itu terdiam sejenak, melihat uang yang diberikan oleh anak jakarta itu cukup untuk makan ibu dan adiknya di rumah, selama dua hari atau lebih jika diirit-irit memakai uangnya

"Saya terima ya" dengan perasaan senang pemuda itu langsung memasukkan uangnya ke dalam plastik yang dia ikat di pinggang

"Alhamdulillah ibu sama adik saya bisa makan enak malam ini, terima kasih banyak ya" pemuda itu dengan rasa senang berjabat tangan dengan tiga kakak beradik itu

"Kalau boleh tahu nama kalian siapa?"

"Saya Mark ini dua adik saya Jeno dan sungchan" Mark memperkenalkan dirinya dan kedua adiknya

"ah gitu, nama saya richard, rumah saya di sana nggak jauh dari rumah kang taeil"

Richard menunjuk sebuah rumah bambu minimalis di sebrang sana

"Nanti kapan-kapan kalian main ya ke rumah saya pasti ibu teh senang ada anak Jakarta main ke rumahnya"

"Besok kita main ke rumah kamu ya, sekalian ngasih oleh-oleh dari Jakarta" kali ini Jeno yang bersuara

"Saya tunggu di rumah ya, Saya pulang dulu takut ibu nyariin" Richard berjalan pergi meninggalkan tiga kakak beradik itu

"Hati-hati kamu Richard"




Tembusin 300 vote Senin ku update lagi🤭
Maaf baru update Ade Nathan hehehe🥺

NENEN ADE!! (JAEYONG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang