bab 12

175 17 2
                                    

Mhehehe haiii!!!!

Sekarang Selasa ya

Ketemu sama aku lagi dingggggg......

Mana react nya nich?!!!!!!!

Happy reading guys

Tandai typo ya cinta......

*****************

Entah ah kesialan apa lagi yang ia alami, kini Qierya tengah menatapnya angkuh di atasnya. "JALAN ITU PAKE MATA!"

"Maaf kak gue gak liat"

"Makannya liat! gunain mata lo!"

"Iya maaf"

"HALAH NGOMONG YANG BENER SAMA KAKAK KELAS ITU!"

"Gue harus ngomong gimana?"

"LO EMANG GAK ADA SOPAN SANTUN SAMA KAKAK KELAS! SONGONG LO!"

"Kenapa masalahnya jadi ngerambat kemana-mana sih kak?!" Sudah di katakan bahwa suasana hati Kaziva itu sedang buruk saat ini.

"KAN BENER! LO GAK ADA SOPAN SANTUN NYA!"

"Kak bicaranya biasa aja bisa? gue nggak tuli kok" Kaziva sungguh pusing mendengar teriakan dari gadis itu.

"GUE ITU MUAK SAMA LO! KEMARIN ITU LO SENGAJA KAN BANTUIN MURID BARU BIAR FRAZ BANTU LO!"

"KAK GUE UDAH MUAK YA! PERIHAL GUE NABRAK LO KENAPA JADI NGERAMBAT KEMANA-MANA!" habis sudah batas kesabaran yang Kaziva punya. Dengan mood yang buruk, tentu saja ia lebih cepat marah.

"Wah lo udah menunjukkan jati diri lo ya? Heh gue ingetin sama lo jangan kegatelan sama Fraz!"

"LO DENGER GUE GAK!"

"Gue denger, gue permisi ya kak?"

"GAADA! LO DIAM DISINI! GUE BELUM SELESAI!"

"Kak?"

"GUE BILANG DIEM!" Kaziva hanya bisa pasrah dengan perilaku Qierya ini. Bukannya ia di skors selama tiga hari ya? tapi mengingat ia tidak sekolah selama tiga hari membuatnya faham.

"Lo mau apa lagi?"

"UDAH GUE BIL-"

"Ada apa ini?" Suara penuh penekanan itu membuat Kaziva dan Qierya menengok. Ah Shekala, ia selamat karenanya kali ini.

"Ada apa Ziva?"

"Gaada apa-apa kok Fraz!" bukan Kaziva yang menjawab, tapi Qierya.

"Zi-"

"Gaada apa-apa, dia nanyain lo katanya mau bicara. Gue duluan" gadis itu pergi tanpa menoleh dan mengabaikan panggilan Shekala.

"Fraz mau kemana!"

"Lo mau bicara apa?"

"Anu- itu"

"Kita bicara nanti, gue harus pergi dulu" pemuda itu berlari mengejar Kaziva yang terlihat tidak seperti biasanya.

"Ziv! Ziva!" ia tidak peduli dengan murid yang melihatnya. Yang terpenting ia harus berbicara dengan Kaziva.

Namun sialnya langkahnya harus terhenti ketika berpapasan dengan gadis yang tadi ia bawa.

"Kak Fraz aku belum sempat ucapin terimakasih buat kamu tadi"

"Ya, sekarang udah kan? bisa minggir gue harus susul seseorang"

"Siap-" lagi-lagi Naila ditinggalkan oleh Shekala saat sedang berbicara.

"Padahal aku mau temenan sama dia" gumamnya sedih.

KAZIVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang