bab 11

179 13 0
                                    

Hai selamat malam

Ada yang rindu kita nggak?

Sebenarnya aku sedih karena nggak bisa menuhin tantangan chapter sebelumnya padahal cuman sedikit:)

Tapi gapapa aku kan imoet, baik, dan penyabar hehe....

Happy reading guys

Seperti biasa tandai typo ya.....

***************

Kaziva telah sampai di depan rumahnya, ia pergi dari sekolah menggunakan jalan yang dilaluinya bersama Askar. Kakinya melangkah masuk ke rumahnya, namun ia harus berhenti saat mendengar suara sang bunda.

"Ziva? kenapa udah pulang jam segini?" Delia menatap putrinya yang hanya cengengesan saat ini.

"Setengah hari bunda, gurunya ada rapat" Delia mendelik mendengarnya namun sedetik kemudian mendengus lalu mengusap rambut sang putri.

"Kenapa kamu pake jaket? punya siapa itu?" tanya nya karena sedari masuk, jaket hitam kebesaran yang dipakai Kaziva itu sudah menarik perhatiannya.

"Oh ini, punya Sheka. Ziva curi soalnya dia hukum Ziva Mulu bunda, padahal kan Ziva nggak niat kesiangan"

"Kamu ini! untung aja Fraz itu sabar ngadapin kamu selama ini, yaudah mau makan?"

"Nggak deh bunda, aku mau bobo siang aja. Nanti bangun tidur aku makan"

"Yaudah kalau gitu, nanti bilang bunda kalau mau makan"

"Siap bunda, Ziva ke atas dulu dadah!" sebelum pergi Kaziva mengecup pipi sang bunda sesuai kebiasaannya.

Sesampainya di kamar, ia membuka jaket milik Shekala itu dan melihat kedua tangannya yang di perban. Ia meringis saat menekan perban itu, ia ingin melihat lukanya, namun saat ini ia sungguh mengantuk dan memutuskan untuk tidur tanpa melepas seragam nya.

Sedangkan shekala, pemuda itu tidak bisa fokus dalam belajar sampai ditegur beberapa kali oleh sang guru. Ia hanya meminta maaf tapi kembali lagi melamun.

Hingga akhirnya pelajaran pun selesai. Ia dengan tidak sabaran langsung pergi dari kelas membuat teman-temanya heran.

"Lah kayak di kejar setan aja tuh si Fraz" celetuk Deril

"Emang di kejar setan sih kayaknya" timpal challos bercanda.

"Dia mungkin nyari Ziva" ujar Gavano membuat keduanya heran.

"Ziva kenapa?" tanya challos. Pasalnya kedua orang ini saat kejadian sedang berada di sekolah tetangga, jadi tidak tau apa yang terjadi.

"Kesiram kuah bakso" tuturnya membuat dua pemuda itu terkejut. 

"Lah ayo kita liat dia!" Deril sedikit berlari membuat Challos dan Gavano mengikutinya di belakang.

Saat Shekala melewati lapangan tempat upacara, ia berpapasan dengan Amy yang tengah menggendong dua tas.

"Kak Fraz!" ia segera menghampiri teman Kaziva itu.

"Gue titip tas Ziva dong, gue harus nyapu lapangan dulu, lo bawa aja si Ziva duluan"

pemuda itu hanya mengangguk lalu berjalan menuju UKS. Namun saat sampai di UKS ia tak menemukan Kaziva di ranjang manapun, lalu pandangannya teralihkan pada suatu kertas yang ada di ranjang bekas Kaziva tidur.

Sheka ini gue Ziva! sorry tapi gue gamau ke dokter. Tapi gue janji bakalan istirahat kok dirumah, gausah khawatir

salam hangat

KAZIVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang