bab 19

115 17 4
                                    

Haiiiiii....

Aku balekk mana suaranya!!!

Happy reading guys

Tandai typo seperti biasa ya cayangku

************
Suara pekikan para siswi di SMA Antawiraksa terdengar bersahutan. Pasalnya kali ini tim basket kebanggaan sekolah yang anggotanya tidak main-main tengah melakukan pertandingan dengan sekolah lain.

Shekala, sebagai salah satu diantara mereka tentunya sebagai orang yang membuat para siswi itu berkumpul dan memekik kesenangan.

Ia menyugar rambutnya yang telah basah oleh keringat membuat pekikan siswi disana semakin keras. Tak luput di sebelahnya, challos melakukan hal yang sama, bedanya ia dengan genit mengedipkan sebelah matanya pada kumpulan siswi yang tengah heboh.

"Anjir, gue ngerasa kayak selebriti Fraz!" ia tersenyum lebar membuat para siswi semakin heboh.

Hingga tak lama, ia meringis saat merasakan lemparan botol minum di kepalanya. Pelakunya Deril, pemuda itu menenteng handuk kecil lalu duduk disampingnya. "Jangan tebar pesona, kayak jamet lo" ucapnya membuat Challos mendelik.

"Cih, iri aja lo" ia merampas handuk kecil di pundak Deril lalu mengelap keringat di pelipisnya. "Thanks, ril" ia berujar santai menghiraukan tanduk Deril yang sudah keluar saat ini.

Shekala yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Dia menatap Gavano yang memanggilnya, pemuda itu membawa dua botol minum yang satunya untuk Shekala.

Namun belum sampai ia pada Shekala, seseorang datang menghampiri Shekala membuat semua yang ada disana diam.

"Kak Fraz, ini aku kebetulan abis dari kantin kakak pasti haus kan? ini ambil" gadis itu, Naila. Ia tersenyum manis seraya menyerahkan sebotol minuman dingin pada Shekala.

Shekala, dia hanya menatap datar gadis itu dan botol yang disodorkan olehnya. Ia tidak mempunyai niatan untuk mengambil sesuatu dari gadis itu. Hingga suara tawa seorang gadis yang amat ia kenali terdengar di telinganya. Benar saja seseorang tengah tertawa seraya berjalan bersama seseorang tanpa melihat ke arahnya.

Sontak saja ia berlari kecil dan menghadang jalan 'gadis itu' ia melirik sebuah minuman yang di pegang gadis itu, ia merebut dan meminumnya hingga tandas yang menyulut amarah gadis itu. "SHEKA! MINUMAN GUE- ABIS?!" gadis itu melihat tidak percaya minumannya yang tinggal botolnya saja.

"Nyebelin banget sih! gak punya uang ya! gue baru minum dikit ih nyebelin!" Kaziva, dia memukuli Shekala karena kesal minuman nya dihabiskan begitu saja. Namun Shekala hanya diam dan menatapnya jahil.

"Sorry, gue kehausan. Lo gak takut gue dehidrasi terus pingsan" ujarnya membuat Kaziva mendelik.

"Ya! terserah lo mau pingsan apa nggak! Ganti gak minuman gue?!" tanpa kata Shekala langsung menarik tangan Kaziva menuju kantin membuat semua siswi yang melihat itu memekik gemas, dan mencibir gadis baru yang berani pada Shekala.

"Buat gue aja minumannya boleh?" suara challos berhasil membuat pandangan Naila pada Kaziva dan Shekala terputus.

"Ah, ini aku haus kak. Maaf ya" ia segera berlari membuat Challos tertawa pelan.

"Dia mau deketin si Fraz, gatau aja orangnya bucin sama si Ziva"

"Biarin, ntar juga capek sendiri"

"Cabut"

"Pokoknya lo harus traktir gue hari ini!"

"Bukannya Amy sama Gavano juga bayarin makanan lo?"

"Itu beda! suruh siapa habisin minuman gue, ayo!" Kaziva membawa Shekala duduk setelah memesan beberapa makanan.

KAZIVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang