Chapter XVI: Klarifikasi

234 36 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




AUTHOR POV



















~sementara itu







"Oh berulang-ulang kubilang tahan dulu tuk terbawa perasaan terlalu dalam ~ Rasa romansa SheRene resah terasa indah ~ bagaimana hoouu ~"

"Dadidu di dada Sher- laahh orang nya nelpon bjirrr apakah gue jodoh sama mbak bos??!!"

Stevi menekan tombol hijau di ponsel nya dan menempelkan benda tipis itu di telinga. "Ada apa mbak bos kuhhh, cinta nya adek kuhhh?"


Terdengar suara khawatir di sebrang sana, "K-kak, kak, Irene pingsan di kantor, sekarang lagi di jalan mau ke rumah sakit,"

"Ah, paling burn out kerjaan doang itumaah, pasti sering panas-panasan ya? Makanya pingsan?" betapa santuy nya jawaban Stevi padahal jelas-jelas dia tau panik nya Sheryn kayak apa di telpon.

"Kak, please ke rumah sakit ya, maafin aku kak, nanti aku jelasin semuanya disana,"


Stevi mengernyitkan dahi merasa bingung sama gelagat Sheryn yang super panik dan segala bilang maaf-maaf lagi, "Napa sih dia nih? Kaga biasanya tuh anak mode serius begitu,"

Stevi menghela nafas panjang sambil memandang layar ponselnya yang baru saja mati. Dia menatap ke arah langit-langit kamar apartemennya.

"Ah, ribet banget hidup adik gue ini," gumamnya sambil bangkit dari sofa dan mulai mencari kunci mobilnya.


Dengan cepat, Stevi mengenakan jaket jeans favoritnya dan melangkah keluar dari apartemen menuju parkiran.

I Do (n't) Love Her [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang