A/N : area dilarang salbrut sama mbak bos!!!
AUTHOR POV
Malam itu, Irene baru saja sampai di rumah setelah perjalanan yang cukup panjang dari kantor. Wajahnya masih terselubung senyuman kecil saat ia membuka pintu rumah nya.
Bayangan Sheryn dan segala candaan recehnya selama perjalanan pulang masih terbayang di benaknya.
Irene nggak bisa menahan senyum setiap kali mengingat momen di MRT tadi, terutama saat Sheryn dengan konyol menyuruhnya duduk di kakinya yang 'nangkring' di tiang.
Irene mendesah panjang sambil menutup pintu, melepaskan sepatunya, lalu berjalan pelan ke ruang tamu. Belum sempat Irene duduk, tiba-tiba terdengar suara familiar dari arah sofa.
"Cie elaah, siapa nih yang senyum-senyum sendiri? Dapet wa dari 'pacar tersayang' ya?"
Suara itu jelas-jelas milik kakaknya, Stevi, yang sekarang sudah duduk dengan kaki disilang di sofa, menyeringai ke arah Irene.
Irene langsung menghentikan langkahnya. Matanya melebar sedikit, lalu ia berusaha menahan senyum dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.
"Apaan sih, Kak? Nggak ada apa-apa woyy!!" bantahnya sambil berusaha berjalan lurus menuju dapur, meskipun dalam hatinya, ia tahu bahwa senyuman konyolnya pasti sudah ketahuan.
Stevi tertawa keras.
"Yah, bohong amat, dek. Dari tadi muka lo udah kaya ketahuan habis ngegombalin Sheryn atau apa gitu. Gue nggak buta, tau," katanya sambil mengibas-ibaskan tangannya ke arah Irene.
Irene hanya mendesah, membuka kulkas untuk mengambil botol air, mencoba mengalihkan rasa malunya.
"Beneran, nggak ada apa-apa. Cuman capek aja seharian kerja," jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Do (n't) Love Her [SEULRENE]
FanfictionStruggle nya seorang Irene saat ingin menerbitkan ceritanya jadi serial di platform streaming terkenal, malah kena rumor buruk yang bikin nama dia jelek di mata netizen. Eh ketemu sama bos super ramah tapi ngeselin abis bernama Sheryn, yang katanya...