10. Between Us (pt.1 Results)

15 4 11
                                    

“Sama-sama memiliki kesempatan. Peluang itu nyata adanya, berada di balik banyaknya ketidakpastian. Dan percobaan merupakan satu-satunya cara untuk membuktikan, peluang itu bisa dipastikan.”

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Hitungan matematika yang jelas ada hasilnya tidak semua menemui titik yang sama. Setiap kepala bisa berhitung dengan caranya sendiri, walaupun hasilnya sama saja. Tapi proses mendapatkan hasilnya tidak semua sama. Itu hanya gambaran singkat tentang matematika, namun bagaimana dengan kehidupan?

Sama saja, Realita yang kita jalani pun demikian. Kita tahu bahwa dalam matematika 1+4=5 tapi proses dari mencapai hasil akhirnya tidak selalu sama. Ditambah, kehidupan menyertai kita dengan bumbu lain seperti halang rintang.


◇◆◇


Nuansa mewah khas restoran bintang lima, kristal menjuntai indah di langit-langit membiaskan warna kuning lampu yang membuat suasana menjadi hangat, bunga segar yang berdiri cantik berpeluk guci tanah liat dengan ukiran di sekelilingnya, pelayan hilir mudik datang bergantian menjamu dan mengantar pesanan, tak lupa mereka juga menaruh air putih dalam gelas dengan kaki panjang sebagai suguhan awal pelanggan yang dijamu dengan baik bagai raja dan ratu agar nyaman selama memilih menu atau menunggu pesanan mereka selesai dibuat.

Kedua insan yang duduk berhadapan dengan memegang buku menu, terhanyut dalam pikirannya masing-masing. Kepala mereka berisi sesuatu yang sedari tadi kental mengisi ruang pikiran.

Reza tak bisa berkata-kata, pikirannya buntu tatkala melihat gadis yang berhasil membubuhkan tanda tangan dalam lembar kertas kesepakatan kontrak. Kontrak yang secara langsung mengikat dirinya untuk semakin mengenali gadis yang kini duduk persis di hadapannya.

Ishaura.

Bagai oasis dalam gersangnya Sahara yang selama berkelana Reza hanya menganggapnya sebagai fatamorgana, tapi ternyata hadirnya adalah nyata.

Ada di hadapannya.

Oasisnya melegakan tenggorokan. dahaganya sirna.

Sedangkan di lain sisi.

Pun Ishaura terlihat serius membaca setiap kata yang tertulis dalam buku menu yang bagai buku dongeng dalam bahasa asing. Terlihat gusar dan sesekali memelototi tulisan itu, bingung. Bagaimana cara membacanya.

“Bahasanya aneh-aneh, gak ada yang aku ngerti.” batin Ishaura yang melirik pemuda di hadapannya yang dia pikir juga bingung memilih menu. “Dia melamun juga? Lagi bingung pilih menu gak, sih? Tapi kan dia yang ajak aku ke sini. Yakali bingung, kan gak mungkin?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lean On Me (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang