Bab 13

1.4K 59 4
                                    

Hari ini setelah yg perjanjian orang tua Sasa dan lian mereka ingin bertemu untuk melanjutkan perjodohan Sasa dan lian tanpa sepengetahuan lian dan Sasa

Mereka bertemu di sebuah restoran yg terkenal.dan disini lah mereka sedang bertemu

"Aduh udah lama ya kita gak kunpul berempat gini Ron berasa anak muda lagi klo kata anak jaman sekarang mah'double date' ya kan ma"ucap Dimas pada paron sambil diiringi kekehan

"Iya juga ya hahah"jawab paron

"Jadi gimana nih maksud mbak Ita?klo lian sih udah bilang terserah tapi klo Sasa gak mau,gak usah dipaksa mbak"ucap Yanti memulai obrolan yg memang itu tujuan mereka bertemu

"Iya mbak Sasa bilang terserah jadi ya gak papa lah"jawab Ita

(Ngomong ngomong ingat nama orang tua Sasa sama lian kan?nanti lupa lagi hahah)

"Ya sudah jadi ini gimana lanjutannya? Apa mereka kita buat pendekatan dulu atau langsung ke lamaran atau langsung kita nikahkan?"tanya paron

"Pih,kok pertanyaannya langsung ke sana sih?"tanya Yanti pada suaminya

"Loh gak papa mbak ya kan emang itu tujuan kita"ucap Dimas pada Yanti

"Ya tapi kek gak sabaran banget mas kan takutnya kalian sebagai orangtua perempuan risih aja"ucap Yanti

"Ya ngapain risih mbak malahan bagus pertanyaan mas Paron"ucap Ita menimpali

"Ya udah deh mbak gimana baiknya aja hehe"ucap Yanti cengengesan

"Jadi gimana Dim?ya saya harus bertanya karena gimana pun ya kalian pasti nanti yang agak berat menikahkan anak kalian.apa memang di diri Lian itu sudah ada layaknya jadi suami anak perempuan kalian?"tanya Paron serius

"Ya kalo yg aku lihat sih gak ada yg kurang ya.lagian kan aku kenal lian itu sudah lama jadi gak ada penolakan untuk dijadikan menantu"ucap Dimas

"Jadi menurut mbak Yanti gimana?"tanya Ita

"Loh kan seperti yg di bilang suami saya keputusannya di tangan kalian mbak.kalo saya di tanya ya kita langsung nikahkan aja takutnya mereka nanti ada irang yg merusak hubungan mereka kalo ada acara lamaran"jawab Yanti

"Kalau menurut saya sebaiknya kita tanya kan dulu pada mereka mbak gimana baiknya klo mereka bilang terserah kita urus ke pernikahan saja.gimana Ron,mbak Yanti?setuju?"tanya Dimas pada orangtua lian

"Gitu juga boleh Dim.dari lada ada nanti drama mempelai kabur kan gak lucu ya hahah"ucap Paron sambil tertawa

"Iya juga hahah"jawab Dimas sambil tertawa juga

Mereka asik bercerita sambil ngobrol hingga jam susah sore barulah merka pulang ke rumah masing-masing masing.

"Ma,lian jadi makan malam di rumah kita gak malam ini?"tanya Dimas pada istrinya yg sedang berada dalam mobil berdua yg ingin pulang

"Loh mama gak nanya lagi sama mbak Yanti tadi"jawab mama Ita

"Kok nanya mbak Yanti?"ucqp papa Dimas

"Ya siapatau lian bilng sama mbak Yanti pa"ucap mama Ita

Papa Dimas hanya ber'oh' ria

"Bentar mama telpon Sasa dulu"ucap mama Ita sambil menelpon Sasa

Tut tut

"Halo sa"sapa mama Ita

"Halo ma,ada apa? ini Sasa udah mau pulang  kok.kenapa?"jawab Sasa

"Sa,lian jadi makan malam di rumah gak?"tanya mama Ita

"Loh gak tau ma.lian gak ada bilang sama Sasa"jawab Sasa

musuh ku jadi  imam ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang