Bab 14

1.5K 64 6
                                    

"Kalo Sasa menolak?"tanya Sasa

"Itu hak Sasa kan papa hanya menyampaikan tujuan baik dari orangtua lian untuk Sasa"jawab papa Dimas santai

"Mama sama papa harap apa dari Sasa?"tanya Sasa melihat papa dan mama ya bergantian.

"Ya papa gak berharap lebih kan berharap pada manusia berlebihan gak baik"jawab papa lagi yg mulai santai dari pada tadi

"Mah?"tanya Sasa pada mama Ita

"Mama harap Sasa terima"jawab mama Ita tanpa pikir

"Sasa pikir dulu"jawab Sasa tegas

"Mama ke kamar dulu ngantuk"jawab mama Ita langsung setelah dengar jawaban Sasa

Mama Ita langsung bangkit dari duduknya dan pergi ke kamarnya

"Papa juga ke kamar ya ngantuk"jawab papa Dimas yg menyusul mama Ita ke kamar

"Ayok sayang kita ke kamar"ajak Kelvin pada nopia

"Duluan aja mas,aku mau ngomong Sasa dulu"jawab nopia yg ngerti pada Sasa

"Ouh ok. Dek jangan lama ya nahan istri gw gak ada yg kelonin gw"ucap Kelvin pada Sasa

"Bodo amat!!"jawab Sasa yg kesal dengan Kelvin

"Hahahhaha" tawa Kelvin meledak

"Sa,gak papa kalo kamu memang gak nyaman sama lian gak papa kok kamu nolak itu kan hak kamu"ucap nopia pada Sasa yg berpindah ke samping Sasa dengan lembut

"Tapi nop,reaksi mama tadi mengatakan bahwa dia kecewa sama jawaban gw"jawab Sasa yg mulai terisak

"Tapi sa,ini kan terkait masa depan jadi itu hak lu sa"Jawab nopia lagi

"Kalo lian juga nolak gimana?apa gak kecewa mereka berempat"ucap Sasa lagi

"Besok kan Sabtu kan,nah obrolin coba kalian bertiga atau gak kamu berdoa dulu deh minta petunjuk ya"ucap nopia lagi menangkan Sasa

"Ya udah deh kita tidur aja yu"ucap Sasa

******

Pagi ini keluarga Paron sedang berkumpul di meja makan yg akan sarapan tapi mereka kedatangan satu tamu.siapa yg bertamu pagi jawabannya paul.

Ingat paul kan? Wkwkw

Ya tadi malam sepulang dari rumah Sasa,lian kerja di rumah dengan paul tali Karena sudah larut malam itu makanya paul menginap di rumah lian dan sekamar dengan lian

"Kamu tau gak paul,ini karena ada kamu aja nih makanya lian bangun pagi si saat libur gini.kalo gak bangun jam sebelas dia ini"ucap mami Yanti pada paul

"Hahah Iya mi,tadi juga dia bilang nanti aja gitu mi"jawab paul

Paul sudah akrab dengan orangtua lian bahkan orangtua lian sudah menganggap paul anak mereka juga itu sebabnya paul memanggil mami pada mami Yanti

"Gak deh mi,sebenarnya dia itu bangunin Lian itu karena dia lapar aja tapi malu turun ke bawah sendiri katanya"adu lian

"Loh kok malu sih paul!emang mami galak ya?"tanya mami pada paul

"Hehe gak mi cuma kan paul dah nginap segan aja gitu"Jawab paul cengengesan

"Kamu ini kok pake segan segala sih"omel mami pada paul

"Iya mi"jawab paul

"Gimana Ul,kerja sama lian?enak gak atau lebih enak kerja di cafe lian?"tanya papi Paron

"Ya lebih enak sekarang sih pi,tapi ya kadang dia ninggalin kerjanya sama paul trus dia nongkrong ke cafe dia pi"adu paul

Paul sudah menjadi asisten lian dari mulai bangun cafe lian

musuh ku jadi  imam ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang