Bab 34

1.9K 141 25
                                    

Sasa membuka matanya perlahan melihat lian yg tidur dengan jarak yg jauh dengannya tidak seperti biasanya yg setiap tidur mereka pelukan, tapi malam ini beda lian yg tidur dengan mengambil posisi berjarak dengan Sasa.

Ya, tadi malam lian tak jadi mengantarkan Sasa pulang ke rumah mereka sebab Sasa tak mau. Jadilah mereka nginap di rumah orangtua lian. Awalnya lian ingin tidur di sofa yg masih enggan berdekatan dengan Sasa, tapi Sasa meminta lian untuk tidur di kasur dengannya

"Bang,mau Kemana?"tanya Sasa pada lian yg melihat lian mengambil bantal

Sesudah makan malam tadi Sasa dan lian langsung naik ke atas karena lian takut orangtua nya tau masalah dalam rumah tangganya itulah sebabnya lian langsung naik ke atas dengan alasan lelah.

"Mau tidur lah"jawab lian judes

"Kamu mau tidur dimana? Kok gak di kasur? Kamu masih marah ya sama aku?"tanya Sasa bertubi tubi

"Aku gak marah sama kamu, itu kan hak kamu sebagai manusia jadi untuk apa aku marah. Aku lagi malas aja sama kamu,boleh kan?"

"Maaf. Maafin Sasa Bang,Sasa janji gak akan gitu lagi"

"Gak usah janji, mulai hari ini aku gak akan ngelarang kamu ngelakuain apa aja. Mau jumpa sama dia kek, mau jalan sama dia terserah kamu"

"Ngak ngak mau abang Sasa beneran janji gak akan gitu lagi. Kalo Sasa ngelakuin apa yg membuat abang kecewa sekarang abang boleh ngelakuin apa aja buat Sasa. Janji"ucap Sasa pada lian dengan muka memelas dan mata yg berkaca kaca

"Iya. Udah ngomong kan abang mau tidur"

"Abang tidur di sini aja ya? Abang pasti capek kan minggu ini lembur terus"

"Ya aku juga lembur biar aku sama kamu gak debat aja kok lagi malas soalnya"lirih lian dan kembali tidur di kasur

"Maaf"

"Udah tidur aja gak usah pikirin masalah hari ini. Anggap aja gak ada"

"Bang.."

"Tidur sa!"

Itulah yg ada di bayangan Sasa melihat punggung lian.

"Jadi kamu minggu ini lembur agar kamu gak lihat muka aku ya, Maafin aku ya"lirih Sasa pelan

"Enghh"lian menggeliat tanda dia bangun dengan cepat Sasa memejamkan matanya berpura pura untuk tidur

Lian menoleh ke belakang melihat Sasa yg masih menutup mata dengan segera ia bangkit dan pergi ke kamar mandi. Setelah lian masuk kamar mandi Sasa langsung membuka matanya dan duduk bersandar di ranjang.

"Abang mau sholat ya?"

"Iya tapi ke masjid sama papi soalnya tadi malam diajak. Kenapa kamu mau ikut?"

"Enggak aku di rumah aja"

"Ya udah kamu gak mau sholat? Sana bebersih dulu" perintah lian

"Setelah abang pulang masjid kita boleh ngomong gak? Ada hal yg mau Sasa sampaikan" ijin Sasa dengan kepala yg tertunduk

"Ngomongin apa?"

"Ada nanti aja"

"Iya. Aku pamit ya"

"Hati hati Bang"

"Iya dah"

Bruk

Suara pintu tertutup tanda lian sudah keluar.

"Mendengar ucapan kamu tadi malam aku jadi sadar Bang kalo aku jatuh cinta sama perlakuan kamu selama ini. Maafin aku yg telat menyadarinya" gumam sasa

musuh ku jadi  imam ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang