Bab 30

1.8K 83 19
                                    

Sesuai janji Sasa dan dandi hari ini mereka ketemu di mall sesuai perjanjian mereka. Sasa sengaja mematikan ponsel miliknya agar tak ada satu pun yg dapat menghubungi dirimu,termasuk lian.

Sebelum mematikan ponselnya Sasa lebih dulu mengabari dandi klo mereka ketemu di tempat makan yg biasa mereka datangi dulu saat pacaran.

"Hai, udah lama nunggu? Maaf tadi macam soalnya"

"Hai, ngak kok baru juga nyampe" jawab Sasa

"Ouh iya kamu udah pesan makan belum?"

"Udah aku udah pesan makan untuk kamu juga. Masih suka yg dulu kan?"

"Masih lah. Ingat aja kamu" goda dandi

"Udah ah jangan godain aku. Kamu ngajak ketemu perihal apa?"tanya Sasa

"Mm soal hubungan kita"

"Hubungan kita? Emang kenapa hubungan kita?" Tanya Sasa

"Tapi sebelum itu aku mau jelasin dulu kenapa aku pergi tanpa pamit sama kamu. Jadi dulu pas aku cerita sama orang tua aku kak kita pacaran awalnya papa aku biasa aja tapi setelah tiga hari aku cerita sama papa ternyata papa cari tau tentang keluarga kamu. Setelah papa tau klo orang tua kamu anak orang kaya papa langsung suruh aku untuk pindah ke luar negeri untuk melanjutkan kuliah dengan alasan biar aku pulang dati sana aku layak untuk melamar kamu sa. Dan sekarang aku memang belum punya perusahaan tapi aku kerja di salah satu perusahaan yg ada di Jakarta dengan jabatan yg lumayan untuk bisa menghidupi kamu sa. Sa belum ada orang lain di hati kamu menggantikan aku kan?"jelas dandi

Sasa yg mendengar cerita dandi salut dia memantapkan diri untuk dirinya. Tapi pertanyaan dandi terakhir adalah pertanyaan yg Sasa sendiri bingung mau jawab apa

"Mm kalo pertanyaan kamu terakhir jujur aku bingung mau jawab apa. Tapi kita bisa kok teman kan"jawab Sasa mengambil jawaban yg aman dia gak mungkin mengaku kalo tidak ada yg menggantikan dandi di hatinya tapi dia juga tidak mau jauh dari dandi

"Hanya teman?"

"Iya selebihnya nanyi kita lihat kita masih cocok atau memang enggak" jawab Sasa

"Ya idah yg penting kamu jangan jauhi aku ya sa"

"Hmm oke"

Setelah mereka makan mereka mengelilingi mall dengan di ikuti candaan mereka yg kadang mereka tertawa bersama bagikan pasangan yg serasi.

******

Lian sedang mengendarai mobil dengan disamping nya adalah Bang Kevin atau Kaka dari sang istri yg memang mereka berencana main golf bareng

"Bang, tadi nopia bilang mereka mau jalan ke mana?"tanya lian yg masih bingung kok hp Sasa mati

"Hmm ya paling ke mall merka Kemana lagi"jawab Kevin yg sedikit gugup

"Kurang ajar ni adek bisa-bisanya bohong sama suaminya. Awas ya nanti ketemu aku hajar kamu sa!  Untung aja tadi udah di brifing sama nopia"batin Kevin

"Ouh tapi kok hp Sasa mati ya? Apa lowbat kali ya"

"Iya kali lo tau aja bini lo gak ada persiapan"bela Kevin

"Hmm ya idah deh"

"Eh Bang keknya aku sama Sasa minggu ini pindah rumah ya nanti abang datang ya sama nopia paling hari Selasa sih aku juga udah bilang sama mama dan papa sih jadi nanti keknya mereka datang jadi abang datang juga"

"Ouh iya nopia sempat cerita sih klo kalian ada rumah baru. Tapi gak jauh juga ya dari rumah bokap lu?"

"Enggak soalnya kan gw anak tunggal Bang lagian itu rumah papi yg beli jadi ya kita cuma tinggal terima aja sih. Jadi gak boleh komen hahah" tawa lian pecah di akhir omongannya

musuh ku jadi  imam ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang